Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hilirisasi Industri Nikel Menjadi Baterai Mobil Listrik Memajukan Ekspor
18 Januari 2022 15:59 WIB
Tulisan dari Aemelia Aquilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Perekonomian Indonesia Didukung dari Hasil Ekspor
ADVERTISEMENT
Ekspor berperan besar dalam pemasukan kas negara Indonesia. Kita tahu jika Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, oleh karena itu Indonesia dibanjiri permintaan ekspor ke luar negeri. Sudah banyak komoditas yang Indonesia ekspor ke luar negeri, diantaranya terdapat bahan pangan, tambang, bahkan tenaga kerja (jasa) terampil.
ADVERTISEMENT
Ekspor Nikel Menjanjikan?
Indonesia melakukan ekspor nikel ke negara-negara Asia, Amerika, bahkan Eropa. Tahukah kalian jika bijih nikel yang Indonesia ekspor dapat meningkat nilai jualnya jika diolah menjadi produk jadi? Pada dasarnya bijih nikel dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dari pembuatan stainless steel, handphone, baterai elektronik dan mobil listrik. Keuntungan yang diperoleh besar jika memiliki sumber daya bijih nikel. Peluang Indonesia untuk meningkatkan perekonomian sangat besar jika kita mengolah bijih nikel sendiri menjadi produk jadi, terutama berupa baterai mobil listrik.
Indonesia Stop Ekspor Nikel, Perkuat Hilirisasi Industri!
Pemerintahan Indonesia melihat cadangan nikel mulai menipis, terutama nikel dengan kadar tinggi yang selalu diekspor ke luar negeri. Sedangkan, di sisi lain perusahaan (smelter-smelter) pengolah bahan tambang di Indonesia memerlukan pasokan nikel. Selain itu, menurut Presiden Jokowi pada Kompas100 CEO Forum tahun 2021, nilai ekspor akan mencapai 20 miliar Dolar AS di akhir tahun 2021. Penghentian ekspor bahan mentah nikel saat ini dapat lebih menguntungkan jika Indonesia kembali melakukan ekspor pada penjualan berikutnya di akhir tahun 2021. Oleh karena itu, pemerintahan Indonesia menghentikan ekspor bahan mentah nikel ke luar negeri dan memfokuskan diri pada hilirisasi industri.
ADVERTISEMENT
Hilirisasi Industri Bijih Nikel?
Keputusan pemerintahan akan hilirisasi industri sangatlah bagus. Presiden Jokowi (2021) menyatakan bahwa komoditas Indonesia digunakan untuk mendorong hilirisasi, contohnya nikel dalam waktu 3 sampai 4 tahun akan berubah total menjadi produk jadi. Tujuan dari hilirisasi industri sendiri yaitu, untuk meningkatkan nilai jual dari sumber daya alam dengan membuat komoditas ekspor menjadi bahan jadi (produk jadi) dari yang awalnya bahan baku. Bijih nikel sendiri memiliki nilai yang tinggi karena kegunaannya sebagai bahan baku, terutama pembuatan baterai.
Keuntungan bagi Indonesia
Pertama, hilirisasi industri bijih nikel menjadi baterai mobil listrik akan meningkatkan nilai jual dari nikel. Jika harga nikel sebagai bahan baku (mentah) itu murah, adanya produk jadi berupa baterai mobil listrik akan dijual mahal karena barang dapat langsung digunakan.
ADVERTISEMENT
Kedua, ekspor baterai mobil listrik akan meningkatkan perekonomian Indonesia dalam jangka waktu panjang. Kenapa bisa dalam jangka waktu panjang? Teknologi akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang perlu terpenuhi. Teknologi mobil listrik pun kian mendunia, sehingga negara-negara akan mulai memperbanyak produksi mobil listrik. Salah satu negara tersebut adalah China yang gencar memproduksi mobil listrik. Produk baterai mobil listrik akan laris di pasar luar (Internasional), karena merupakan komponen utama pembuatan mobil listrik. Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, sudah ada smelter feronikel di Halmahera Timur yang dibawahi oleh Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk hilirisasi bijih nikel. Lalu, Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin (2021) menyatakan bahwa akan ada 23 smelter keseluruhan, termasuk 16 smelter nikel di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, hilirisasi industri bijih nikel dapat membuat Indonesia mandiri. Mandiri dalam artian memproduksi mobil listrik, mengandalkan produk sendiri, dan menghemat biaya impor baterai mobil listrik. Indonesia dapat menjadi produsen baterai mobil listrik dari hasil sumber daya alam berupa bijih nikel milik sendiri.
Keempat, meningkatkan eksistensi Indonesia di dunia Internasional. Kesempatan besar bagi Indonesia jika dapat memproduksi baterai mobil listrik untuk diekspor. Indonesia akan dilirik oleh negara-negara atas hasil produksi baterai mobil listrik. Dengan begitu, negara-negara akan mulai berinvestasi pada industri baterai mobil listrik ini. Tidak hanya itu, kemungkinan negara lain akan mengakui kehebatan Indonesia dalam mengolah bijih nikel menjadi baterai mobil listrik.
Hilirisasi industri bijih nikel menjadi baterai mobil listrik akan memajukan ekspor Indonesia karena lebih menguntungkan dibandingkan ekspor bijih
ADVERTISEMENT
nikel saja. Selain dapat menambah nilai jual bijih nikel, Indonesia akan semakin mandiri dan semakin eksis di dunia Internasional. Jadi, kapan Indonesia akan ekspor baterai mobil listrik?
Referensi :
Antara. (2012). Hilirisasi Harus Realistis. Diakses pada 4 Desember 2021. https://investor.id/editorial/45031/hilirisasi-harus-realistis
Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral Republik Indonesia. (2021). Ini Progres Pembangunan 4 Smelter di Tahun 2021. Diakses pada 7 Desember 2021. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/ini-progres-pembangunan-4-smelter-di-tahun-2021
Kementerian Investasi/BKPM. (2017). Nikel Untuk Kesejahteraan Bangsa. Diakses pada 7 Desember 2021. https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/nikel-untuk-kesejahteraan-bangsa
Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia. (2019). Produk Unggulan Indonesia. Diakses pada 30 November 2021. http://ppei.kemendag.go.id/produk-unggulan-indonesia/
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2021). Kurangi Ketergantungan pada Konsumsi, Presiden Dorong Hilirisasi untuk Industrialisasi. Diakses pada 6 Desember 2021. https://setkab.go.id/kurangi-ketergantungan-pada-konsumsi-presiden-dorong-hilirisasi-untuk-industrialisasi/
ADVERTISEMENT
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2021). Pemerintahan Berkomitmen Lanjutkan kebijakan Hilirisasi Industri. Diakses pada 6 Desember 2021. https://setkab.go.id/pemerintah-berkomitmen-lanjutkan-kebijakan-hilirisasi-industri/
Vale. (2017). Contribution to National Revenue. Diakses pada 30 November 2021. http://www.vale.com/indonesia/EN/business/mining/nickel/nickel-indonesia/contribution-to-national-revenue/Pages/default.aspx