Konten dari Pengguna

Pilkada 2024: Jangan Gadaikan Pilihan Hati Karena Money Politic

Afe Erma Telaumbanua
Mahasiswa Magister Ilmu Pemerintahan Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Darma Agung.
16 November 2024 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afe Erma Telaumbanua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Politik Uang Pada Pemilu (Pixabay.com/moritz320).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Politik Uang Pada Pemilu (Pixabay.com/moritz320).
ADVERTISEMENT
Dinamika politik pemilukada 2024 kian memanas karena pemilihan kepala daerah ditingkat provinsi dan kabupaten/kota sudah didepan mata.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan proses pemilukada serentak, seluruh pasangan calon sudah melakukan debat publik atau debat terbuka, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di setiap daerah provinsi dan kabupaten/kota.
Tentunya, debat publik yang diselenggarakan oleh KPU, memiliki dampak positif bagi masyarakat yakni, setiap masyarakat lebih mudah mengenali setiap pasangan calon pemilukada, memudahkan masyarakat untuk memahami program-program yang ditawarkan setiap pasangan calon. Dan yang tidak kalah penting adalah membantu kita untuk mengetahui bagaimana etikabilitas dan kapabilitas kepemimpinan mereka saat debat berlangsung.
Selain daripada itu, masing-masing pasangan calon sudah melakukan kampanye politik. Tujuannya, untuk menyampaikan lebih lanjut apa saja yang menjadi program-program kerja selama lima tahun kedepan.
Pemilihan kepala daerah 2024, merupakan momen penting bagi seluruh kabupaten/kota. Dan itulah satu-satunya waktu yang tepat untuk menentukan pemimpin yang akan membawa daerah kita menuju masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah euforia demokrasi, kita juga harus mewaspadai praktik-praktik politik yang menodai hati nurani kita yang kerap muncul, seperti money politic dan rayuan manis yang diumbar lewat janji-janji politik semata.
Kenapa Kolitik Uang dan Janji Manis Politik Harus Diwaspadai?
Setiap pemimpin yang lahir dari rahim demokrasi diharapkan harus mampu menjadi pemimpin yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Namun, dalam menjalankan roda kepemimpinan tidaklah mudah. Sehingga banyak kegagalan yang ditemui, baik dalam peningkatan ekonomi daerah, pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas masih banyak kekurangan.
Dengan itu, apabila politik uang dibiaskan, sangat berdampak buruk bagi kehidupan demokrasi dan harapan kita gagal total untuk melahirkan pemimpin yang baik dan bijaksana.
Begitu juga dengan rayuan manis lewat janji politik. Bukan dalam arti kita tidak percaya dan menolak mentah-mentah setiap program dan janji politik yang ditawarkan. Akan tetapi, kita diharuskan untuk mampu memilih dan memilah mana yang bisa direalisasikan sesuai dengan anggaran pembangunan daerah.
ADVERTISEMENT
Berjanji sangat mudah, tapi dalam mewujudkan janji itu tidaklah mudah. Oleh karena itu, kita harus bisa membandingkan mana yang lebih baik dan mudah direalisasikan dari seluruh program yang ditawarkan.
Sebagai masyarakat yang baik, kita memiliki peran penting dalam menjaga integritas pilkada. Jangan sampai hati nurani kita digadaikan hanya karena iming-iming politik uang atau janji-janji manis yang tak kunjung terpenuhi.
Ingat bahwa, suara kita adalah suara hati nurani, pilihan kita adalah pilihan untuk masa depan yang lebih baik. Jangan biarkan suara dan pilihan kita dibungkam oleh money politic dan rayuan atau janji politik semata.
Kita memilih pemimpin yang benar-benar amanah, berkompetisi dan memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun masa depan daerah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Pilkada 2024 adalah kesempatan untuk memilih pemimpin yang peduli terhadap rakyat, yang berjuang untuk kesejahteraan bersama. Mari kita jadikan Pilkada 2024 sebagai momentum untuk melahirkan pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab serta pemimpin yang benar-benar menjawab aspirasi rakyat.