ChatGPT dan Bing Chat: Bak Saudara Kandung Beda Bapak

Afgiansyah
Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital dan Penyiaran. Co-Founder Proxymedia.id // Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Universitas Indonesia, dan Universitas Paramadina.
Konten dari Pengguna
20 April 2023 6:03 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afgiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ChatGPT. Foto: CHUAN CHUAN/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ChatGPT. Foto: CHUAN CHUAN/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ini bukan bohong, cara paling tepat menggambarkan kedua aplikasi chatbot “ChatGPT” dan “Bing Chat” itu sebenarnya saudara kandung. Dua-duanya lahir dengan jeroan yang sama: teknologi “Generative Pre-trained Transformer” atau GPT.
ADVERTISEMENT
Sebagai analogi, bayangkan GPT seperti tepung yang dapat digunakan untuk membuat roti, kue, atau makanan lainnya. Tepung yang sama dapat menghasilkan produk yang berbeda tergantung pada resep dan tujuan pembuatan makanan tersebut. Demikian pula, GPT dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dengan hasil yang berbeda tergantung pada tujuan dan fungsi aplikasi tersebut.
Teknologi GPT merupakan model bahasa generatif atau natural language processing (NLP). Model bahasa ini dapat memproses dan memproduksi kalimat yang biasa digunakan manusia dengan belajar dari jutaan teks di internet.
Sebagai contoh, ketika kita mengetikkan sebuah kalimat di Google Translate, model bahasa generatif akan menerjemahkan kalimat tersebut ke dalam bahasa lain dengan memproses dan memahami struktur bahasa, tata bahasa, serta konteks kalimat tersebut.
ADVERTISEMENT
Model bahasa generatif juga dapat digunakan untuk membuat rangkaian kata yang baru, seperti membuat teks berita, membantu penulisan kreatif, atau bahkan untuk membuat dialog bagi karakter dalam permainan video.
Ilustrasi ChatGPT. Foto: Iryna Imago/Shutterstock
Intinya, model bahasa generatif atau NLP memungkinkan komputer untuk "memahami" bahasa manusia dan menghasilkan teks baru yang mirip dengan teks manusia. Ada beberapa model NLP di dunia. GPT hanya salah satu dari beragam model NLP.
Lalu siapa Bapaknya? Nah, ini yang beda. Bing Chat dinaungi oleh raksasa teknologi Microsoft, sementara Chat-GPT bisa dibilang anak dari perusahaan teknologi OpenAI.
Begini cerita lengkapnya. Bing Chat itu produk Microsoft yang menggunakan teknologi GPT untuk memberikan fitur chat yang dimotori oleh kecerdasan buatan. Bing Chat dapat menjawab pertanyaan pengguna tentang berbagai topik, termasuk pencarian gambar dan video.
ADVERTISEMENT
Bing Chat juga memiliki Image Creator yang dapat menghasilkan gambar dengan menggunakan teknologi Dall-E dari OpenAI. Bing Chat tersedia melalui laman Bing, browser Edge, serta aplikasi Bing di iOS dan Android.
Ilustrasi GPT-4, AI baru dari OpenAI, pembuat ChatGPT/ Foto: OpenAI
Sementara ChatGPT adalah produk dari OpenAI yang juga menggunakan teknologi GPT untuk memberikan fitur chat yang dimotori oleh kecerdasan buatan. ChatGPT dapat menjawab pertanyaan pengguna tentang berbagai topik, termasuk membuat artikel, membantu coding, hingga membuat malware.
ChatGPT juga memiliki Auto-GPT yang dapat membuat konten generatif seperti deepfake dan voice cloning. ChatGPT tersedia melalui laman web OpenAI.
Sebentar, dari penjelasan keduanya tentang Bing Chat dan Chat-GPT sama-sama ada urusan sama OpenAI. Bukankah mereka beda Bapak? Padahal tadi disebut bahwa Bing Chat yang dinaungi Microsoft juga pakai teknologi OpenAi seperti Dall-E dan GPT. Jangan bingung, simak penjelasannya.
ADVERTISEMENT
OpenAI merupakan perusahaan yang mengembangkan GPT sebagai model bahasa generatif yang canggih. OpenAI memiliki misi untuk menciptakan kecerdasan buatan yang dapat bermanfaat bagi umat manusia tanpa menimbulkan bahaya atau ketimpangan. OpenAI juga bersifat terbuka dan kolaboratif dengan komunitas peneliti dan pengembang kecerdasan buatan di seluruh dunia.
Microsoft umumkan investasi milaran dolar AS kepada perusahaan AI OpenAI, pembuat Dall-E dan ChatGPT. Foto: Dok. Microsoft
Sebagai analogi kira-kira begini. OpenAI bisa dibandingkan dengan pabrikan mesin Toyota yang memproduksi komponen dalam mobil. Mesin yang sama dapat digunakan oleh dua merek mobil berbeda. Misalnya Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Kedua brand mobil yang bersaing di pasaran ini sama-sama punya jeroan mesin produksi Toyota. Ini sama dengan GPT. Teknologi yang dikembangkan OpenAi ini, dipakai juga oleh Bing Chat, satu produk dari Microsoft. Jeroan yang sama dipakai juga oleh produk keluaran OpenAi sendiri yang namanya ChatGPT.
ADVERTISEMENT
Bisa kita bilang, teknologi yang sama bisa digunakan oleh dua aplikasi berbeda. Teknologi GPT dipakai oleh Bing Chat dan ChatGPT. Hasil dan fungsinya bisa berbeda sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pengguna mereka.
Meskipun sama-sama menggunakan teknologi GPT, keduanya memiliki karakteristik dan penggunaan yang berbeda-beda. Bing Chat sebagai produk Microsoft menghadirkan fitur chat yang dapat menjawab pertanyaan pengguna dan memberikan konten yang informatif, sedangkan ChatGPT sebagai produk OpenAI lebih fokus pada kegiatan chat yang menghasilkan konten kreatif seperti membuat artikel dan konten generatif.