Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
China Mulai Beraksi Bikin Tandingan ChatGPT
7 Juni 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Afgiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Popularitas ChatGPT tampaknya membuat gerah entitas teknologi di China. Mereka mulai berlomba mengembangkan teknologi AI untuk menyaingi ChatGPT mulai dari para raksasa teknologi hingga kampus-kampus dengan dukungan dana pemerintah.
ADVERTISEMENT
Mengutip wawancara Kai-Fu Lee, pendiri dan CEO Sinovation Ventures, dengan Nikkei Asia, beliau mengatakan bahwa ChatGPT adalah game-changer dalam pengolahan bahasa alami dan bahwa China memiliki potensi yang kuat untuk mengembangkan teknologi chatbot mereka sendiri, mengingat pasar yang besar, data yang kaya, dan stok para ahli di bidang yang melimpah.
Baidu, misalnya, telah menciptakan Ernie Bot, chatbot yang mampu menjawab pertanyaan, merangkum teks, menerjemahkan bahasa, menganalisis sentimen, dan membangun grafik pengetahuan.
Sementara Alibaba, perusahaan teknologi lainnya, telah meluncurkan AliMe, chatbot yang dapat menangani layanan pelanggan dan transaksi e-commerce serta menyediakan rekomendasi yang dipersonalisasi, informasi produk, dan dukungan purna jual.
Tencent juga tidak mau kalah, mereka meluncurkan WeChat AI yang menawarkan layanan chat suara dan teks serta memiliki kemampuan pengenalan suara, pemahaman dan generasi bahasa alami, pengenalan gambar, dan deteksi wajah.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun potensi pasar yang luas, sumber daya data yang melimpah, dan kemampuan teknis yang kuat, China tetap menghadapi tantangan dalam implementasi AI chatbot. Privasi data dan regulasi yang ketat menjadi isu utama yang perlu ditangani. Perlindungan data pengguna dan kepatuhan terhadap kebijakan privasi adalah hal yang penting dalam pengembangan AI. Pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur penggunaan data dan menerapkan langkah-langkah kepatuhan yang lebih ketat.
Hal ini diamini Zhang Wei, profesor ilmu komputer di Universitas Tsinghua dan seorang ahli dalam pengolahan bahasa alami yang diwawancarai oleh Nikkei Asia, Menurutnya negeri Tirai Bambu ini menghadapi beberapa tantangan, seperti privasi data, regulasi, dan inovasi. Namun menurut Zhang, ChatGPT adalah tonggak penting untuk penelitian AI dan bahwa China perlu mengejar kemajuan terbaru dalam bidang ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pengembangan talenta di bidang AI menjadi prioritas yang sangat penting. China telah berinvestasi besar dalam pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan jumlah profesional AI yang lebih besar. Program pendidikan dan penelitian yang inovatif telah dibentuk untuk membina keahlian teknis yang diperlukan untuk merumuskan dan menerapkan solusi AI yang inovatif.
Wang Huiwen, salah satu pendiri Meituan dan investor startup AI, dalam wawancaranya dengan Nikkei Asia, mengungkapkan kesannya terhadap ChatGPT. Dia mengatakan bahwa dia terkesan dengan ChatGPT dan ingin merangkul era baru AI. Dia juga mengatakan bahwa dia sedang belajar teknologi AI dan berharap dapat menciptakan OpenAI versi China.
Jadi, meskipun ada tantangan, negeri China telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjadi pemimpin global dalam inovasi dan aplikasi AI. Dengan perusahaan-perusahaan teknologi lokal yang berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan, Tiongkok menunjukkan bahwa mereka siap untuk mengambil peluang dan tantangan di dunia AI.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, kita semua menantikan untuk melihat bagaimana China akan mengembangkan dan menerapkan teknologi AI mereka sendiri di masa mendatang. Apakah lebih baik daripada ChatGPT? Atau bisa jadi lebih murah hingga cukup ditukar dengan data-data pribadi? Kita lihat nanti.