Mengenal Kampanye di Media Sosial

Afgiansyah
Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital dan Penyiaran. Co-Founder Proxymedia.id // Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Universitas Indonesia, dan Universitas Paramadina.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2022 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afgiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kampanye di Media Sosial. Sumber: Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kampanye di Media Sosial. Sumber: Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
Sebelum mengenal social media campaign, mari kita telaah bahwa istilah kampanye dalam masyarakat Indonesia identik dengan kegiatan politik. Sesuai dengan definisi kata tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Kampanye” memiliki makna “kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara.”
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya kampanye memiliki arti yang lebih luas. Dalam KBBI, kata “kampanye” juga berarti “gerakan (tindakan) untuk (melawan, mengadakan aksi, dan sebagainya).” Dalam definisi ini tampak kata tersebut dapat disematkan dalam berbagai ragam kegiatan. Lalu sejauh mana kita akan membahas tentang kampanye? Lebih jauh lagi bagaimana dengan kampanye web dan media sosial? Bahasan apa saja yang akan kita pelajari?
Melalui pengertian tersebut, kegiatan kampanye tidak hanya dilakukan untuk tujuan politik namun bisa juga disematkan dalam kegiatan komersial dalam bentuk pemasaran produk atau jasa. Pembahasan kita tentang kampanye web dan media sosial akan banyak ditekankan pada kegiatan yang dilakukan oleh industri dalam mencapai tujuannya melalui medium komunikasi digital menggunakan jaringan internet.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasan ini kita akan gunakan istilah “campaign”, bahasa Inggris yang memiliki makna kurang lebih sama dengan kampanye dalam bahasa Indonesia. Penggunaan istilah “campaign” dipilih karena kata “kampanye” lebih identik dengan aktivitas politik bagi orang Indonesia
Kampanye dengan medium berupa kegiatan komunikasi umumnya menggunakan beragam media komunikasi secara terintegrasi seperti media massa (koran, majalah, radio, televisi, dan film), media luar ruang (billboard, spanduk, dan poster), dan media digital (media sosial, website, forum, media massa digital, dan sebagainya). Secara spesifik, bahasan ini memaparkan kegiatan kampanye lewat medium komunikasi digital yaitu web dan media sosial.
Sebagai pemahaman singkat, web dan media sosial yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Website: Situs di jaringan internet yang bisa diakses melalui perangkat komputer atau telepon pintar. Website yang dimaksud mencakup situs resmi penyelenggara kampanye maupun situs-situs lainnya yang mendukung kegiatan kampanye.
ADVERTISEMENT
- Media sosial: Beberapa ragam platform pertukaran informasi di jaringan internet di antaranya Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, Youtube, dan Linkedin. Media sosial yang dimaksud mencakup akun resmi penyelenggara kampanye maupun akun-akun lain yang mendukung kegiatan kampanye.

Definisi Social Media Campaign

Mengutip dari Hootsuite, social media campaign didefinisikan sebagai “series of coordinated actions that are intended to fullfil the goals set forth in your overall strategy” (McLachlan, 2022) yang berarti “rangkaian koordinasi kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan pada strategi secara keseluruhan.”
Definisi tersebut dapat kita terapkan secara lebih luas pada kampanye menggunakan media digital secara umum di mana medium yang digunakan meliputi beragam media digital termasuk website.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut McLachlan (2022) menjabarkan bahwa social media campaignfeatures specific outcomes that can be tracked and measured over a specific period of time (e.g., one month). It should be more concentrated and targeted than your “business as usual” social media content.” Ini berarti campaign di https://kumparan.com/topic/media-sosial “memiliki hasil secara khusus yang terukur dan dapat dilacak dalam periode tertentu (misalnya satu bulan). Kegiatan ini harus lebih fokus dengan target lebih khusus dibandingkan konten media sosial yang dirilis secara reguler untuk kegiatan bisnis pada umumnya.”
Berdasarkan beberapa ulasan tersebut, campaign pada web dan media sosial dapat kita definisikan sebagai “kegiatan kampanye melalui website dan media sosial pada satu periode tertentu secara lebih fokus dibandingkan kegiatan komunikasi digital secara reguler dengan hasil yang terukur berdasarkan target yang ditentukan.”
ADVERTISEMENT
Mengacu pada definisi tersebut, selanjutnya kita akan coba kenali beberapa ragam kategori campaign yang umumnya menggunakan web dan media sosial sebagai medium atau alat untuk mencapai tujuannya.

Ragam social media campaign

Campaign pada web dan media sosial dapat diterapkan pada beberapa ragam kegiatan. Dalam bahasan ini akan dipaparkan beberapa kategori yang umum dilakukan dengan menggunakan medium komunikasi digital antara lain.
• Kampanye Pemasaran (Marketing Campaign)
Kampanye Politik (Political Campaign)
• Kampanye Sosial (Social Campaign)
Marketing Campaign
Sesuai dengan namanya, “marketing campaign” dilakukan untuk tujuan pemasaran suatu produk atau jasa untuk memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut, umumnya marketing campaign terbagi lagi berdasarkan perolehan yang dihasilkan yaitu keuntungan dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan indikator target sbb:
ADVERTISEMENT
Sales (penjualan) sebagai indikator keuntungan jangka pendek.
Contoh dari campaign web dan media sosial yang berorientasi pada penjualan adalah hari belanja online nasional pada 12 Desember (12-12) di mana platform belanja online seperti Tokopedia, Bukalapak, BliBli dan ratusan lainnya di Indonesia secara bersamaan mengampanyekan pesta belanja dengan diskon terbesar kepada para pengguna internet (Putsanra, 2021).
Awareness (kesadaran) sebagai indikator keuntungan jangka panjang.
Contoh dari marketing campaign dengan tujuan kesadaran adalah MS Glow, produk kecantikan yang menggunakan komedian “Babe Cabita” dan “Marshel Widianto” sebagai model iklannya yang dirilis pada Agustus 2021. Kedua figur tersebut tampil dalam iklan berbentuk audio visual bertajuk “Semua Juga Bisa” mempromosikan produk MS Glow For Men. Berbeda dengan stereotype produk serupa yang umumnya menampilkan model bertubuh atletis, wajah tampan, dan rambut tertata rapi, MS Glow memilih kedua figur tersebut yang berlawanan dengan stereotype tersebut.
ADVERTISEMENT
Campaign MS Glow For Men tersebut berhasil memicu pembicaraan di media sosial twitter hingga menempati “trending topic” nomor 1 di Indonesia pada 27 Agustus 2021 ketika video iklan dengan model Babe Cabita dan Marshel Widianto tampil pada salah satu video wall di Times Square, New York, Amerika Serikat (Noviandi, 2021).
Political Campaign
Pada dasarnya kampanye politik juga sama seperti campaign untuk kepentingan marketing. Para politisi “memasarkan” dirinya untuk dipilih oleh konstituennya seperti produk yang dipasarkan untuk konsumennya. Bahkan, politisi yang berhasil menggunakan strategi kampanye secara sistematis dapat memperoleh pengakuan juga sebagai “marketer” atau ahli pemasaran seperti disematkan kepada Presiden AS ke-44, Barack Obama.
Di era modern, kampanye politik juga menggunakan medium web dan media sosial. Di Indonesia, kampanye politik melalui media sosial mulai marak pada pemilihan presiden Republik Indonesia pada tahun 2014. Seperti diberitakan BBC, “tim kampanye capres dan juga para pendukungnya semakin gencar menggunakan media sosial dengan mengunggah beragam video, foto, atau pun status gambar pilpres melalui Facebook dan Twitter” (Lestari, 2014).
ADVERTISEMENT
Social Campaign
Kegiatan campaign dengan tujuan sosial mengomunikasikan ajakan kepada masyarakat untuk memberikan dukungan pada aktivitas tertentu. Ajakan untuk donasi dan perubahan sikap merupakan dua aktivitas yang paling umum bagi kegiatan social campaign. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh perorangan, komunitas, organisasi, dan badan-badan lain.
Contoh social campaign dengan tujuan donasi salah satunya adalah Lembaga pengumpul zakat, Dompetdhuafa, melakukan penggalangan dana untuk korban gempa di Sumatera Barat yang terjadi pada akhir Februari 2022 dengan menyebarkan campaign “Pray for Sumbar” melalui platform media sosial salah satunya Instagram (https://www.instagram.com/p/CaZIIwjvgpI/). Para calon donatur diarahkan ke laman web https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/ untuk memperoleh lebih jelas terkait bencana tersebut serta bentuk-bentuk donasi dan cara menyalurkannya kepada para korban.
ADVERTISEMENT
Contoh dari campaign perubahan sikap adalah ajakan untuk memakai masker dalam rangka menghindari virus korona. Pemerintah melalui Komisi Pencegahan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) melakukan campaign ini melalui berbagai medium termasuk web dan media sosial. Saluran digital yang digunakan tidak hanya terbatas pada website dan akun resmi media sosial yang dikelola KPC-PEN. Website media massa (seperti liputan6.com, kompas.com, dll) juga menjadi saluran komunikasi campaign untuk mengenakan masker. Key message (pesan kunci) menggunakan tagar #PakaiMasker digunakan oleh KPC-PEN untuk didistribusikan oleh berbagai kanal di web dan media sosial. Selain website media massa, tagar tersebut juga digaungkan oleh para opinion leader di media sosial seperti selebriti dan tokoh masyarakat menggunakan akun pribadi mereka di berbagai platform media sosial seperti instagram, tiktok, twitter, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Lingkup campaign di web dan media sosial meliputi kegiatan atau inisiatif untuk mengomunikasikan satu tujuan kepada orang banyak. Saluran komunikasi yang digunakan secara spesifik adalah website dan media sosial.
Inisiator dari campaign bisa dari pribadi, kelompok, institusi, hingga kesatuan besar seperti negara dan kumpulan bangsa-bangsa. Saluran yang digunakan tidak terbatas kepada website dan akun resmi media sosial milik inisiator. Campaign bisa dilakukan dengan cara integrasi beragam aset digital sehingga pesan tersampaikan secara optimal.
Beberapa kategori yang umum dalam melakukan campaign web dan media sosial antara lain: marketing campaign, kampanye politik, dan social campaign. Ketiga kategori tersebut secara umum memiliki dasar-dasar strategi campaign yang sama. Perkuliahan ini akan menitikberatkan pembahasan pada marketing campaign.
ADVERTISEMENT
Afgiansyah, S.Sos, M.Comn
Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital
Materi ini disampaikan pada perkuliahan "Kampanye Web dan Media Sosial" di Jurusan Komunikasi Digital Universitas Mercubuana.
Untuk sitasi/mengutip isi tulisan dapat menggunakan format APA Style sebagai berikut:
Afgiansyah (19 Maret 2022). Mengenal Kampanye di Media Sosial. Kumparan.com. Diakses pada (tanggal akses) dari tautan . https://kumparan.com/afgiansyah/mengenal-kampanye-di-media-sosial-1xiI6QegbN4?