Konten dari Pengguna

Mahasiswa BBK 5 UNAIR Kampanyekan Sekolah Damai, Bullying Goodbye

Afia Putri
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Airlangga
5 Februari 2025 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sesi membuat mading yang berisi materi tindakan yang boleh dilakukan dan tindakan yang tidak boleh dilakukan dalam konteks bullying. (dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Sesi membuat mading yang berisi materi tindakan yang boleh dilakukan dan tindakan yang tidak boleh dilakukan dalam konteks bullying. (dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Banyuwangi – Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Kaotan menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Sekolah Damai, Bullying Goodbye” di SDN 2 Kaotan, Banyuwangi, Kamis (23/1/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai bahaya bullying dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman serta nyaman.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berlangsung interaktif, dengan diikuti oleh puluhan siswa dari berbagai kelas. Mahasiswa BBK menggunakan media seperti video edukasi, simulasi, serta diskusi kelompok untuk mempermudah siswa memahami konsep bullying dan dampaknya. Selain itu, para siswa juga diajak untuk mengenali bentuk-bentuk bullying, baik verbal maupun fisik, serta cara mencegahnya.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap bisa menanamkan nilai-nilai seperti empati, kerja sama, dan rasa peduli pada siswa, agar mereka dapat menciptakan suasana sekolah yang bebas dari intimidasi,” ungkap Ketua Kelompok BBK 5 UNAIR Desa Kaotan, Afia Putri Nur Malikah, dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga.
Kegiatan ini juga mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif melalui pembuatan poster anti-bullying dan simulasi cara menghentikan bullying. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman siswa tentang pentingnya menghormati sesama.
ADVERTISEMENT
Kepala SDN 2 Kaotan, Enny Irianti, S.Pd.SD., M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa UNAIR. “Sosialisasi ini memberikan wawasan penting bagi siswa dan guru tentang bahaya bullying. Perilaku ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga dapat berdampak fatal, seperti memicu frustasi, rendah diri, bahkan hingga tindakan bunuh diri,” ujar Enny.
Beliau menegaskan bahwa pihak sekolah akan terus menghimbau siswa dan guru untuk tidak melakukan bullying, baik dalam interaksi sehari-hari maupun selama proses pembelajaran. Enny berharap kegiatan ini menjadi awal bagi terciptanya lingkungan belajar yang lebih aman dan kondusif.
Mahasiswa BBK 5 UNAIR juga menekankan pentingnya kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan siswa untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying. “Kami berterima kasih atas dukungan dari pihak sekolah. Kami berharap kegiatan ini dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan,” tambah Afia.
ADVERTISEMENT
Program “Sekolah Damai, Bullying Goodbye” ini menjadi salah satu langkah nyata mahasiswa UNAIR dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4, yakni pendidikan berkualitas untuk semua. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga memperkuat hubungan antara pihak sekolah, mahasiswa, dan masyarakat.
Penulis: Afia Putri Nur Malikah, Universitas Airlangga