Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa IPB University Launching Saung Astani di Desa Benteng, Bogor
12 September 2022 15:24 WIB
Tulisan dari Afif Anggun Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam tim PPK Ormawa Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (DPM FEM) melaunching Saung Astani sebagai wadah atau sanggar para pemuda Desa Benteng untuk belajar di sektor pertanian. Hal ini terungkap dalam kegiatan soft launching pemberdayaan pemuda melalui Sanggar Tani Muda untuk mendorong regenerasi sektor pertanian di Desa Benteng, (6/8) di Aula Kantor Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Bogor.
“PPK Ormawa tidak dapat berdiri sendiri dalam mendirikan Sanggar Tani sehingga membutuhkan bantuan dan partisipasi seluruh elemen maysarakat desa benteng.” Ujar Rendi Nur Setiaji, Wakil Ketua PPK Ormawa DPM FEM.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan bahwa Saung Astani menargetkan para pemuda yang berusia 15 hingga 35 tahun yang merupakan warga Desa Benteng abik sudah memiliki pengalaman bertani maupun belum untuk bersama-sama mempelajari pertanian. Kegiatan belajar disusun dalam 10 kurikulum pembelajaran yang akan dilaksanakan pada setiap hari sabtu dan minggu dengan materi telah disesuaikan dengan kebutuhan warga di desa dan mempelajari pertanian dari hulu hingga hilir.
Rangkaian kegiatan Sanggar Tani Muda terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu pembelajaran selama 10 minggu dengan kurikulum yang telah disusun di setiap minggunya, praktek lapang langsung, dan project initiatives oleh petani muda untuk membantu pertanian di Desa Benteng.
Hastuti, SP, MP, M.Si selaku dosen pembimbing 2 dalam kegiatan PPK Ormawa menyebutkan dalam sambutannya bahwa sinergi bersama masyarakat harus diutamakan selama program. “Regenerasi pertanian menjadi masalah di seluruh Indonesia sehingga dibutuhkan perubahan paradigma terkait sektor pertanian,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pihak Desa Benteng pun mendukung adanya kegiatan Sanggar Tani Muda. Kepala Desa Benteng, H. Faka Harika, S.AP, menyebutkan bahwa pertanian saat ini harus jenius yang dilahirkan oleh pemuda dengan pemasaran produk yang inovatif.
Canesia Aisah Jeannonaveva sebagai Direktur Utama PT ARSY dan Ratna Kartika Putri sebagai Direktur Management PT ARSY yang menjadi pembicara utama dalam kegiatan soft launching Saung Astani memaparkan bahwa penggunaan sumber daya manusia dalam sektor pertanian karena menjadi petani khususnya petani milenial memiliki keuntungan yang berlimpah seperti produk terus tumbuh, sangat menguntungkan, dan kesempatan ekspor yang besar. Aisah dan Kartika merupakan petani milenial yang telah sukses dengan menekuni bidang pertanian.
“Pertanian melek teknologi targetnya milenial, sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Ayo majukan pertanian Indonesia, mari para milenial bergerak melalui sanggar tani.” Ujar keduanya.
ADVERTISEMENT
Hadir juga pihak Tani Center IPB yang merupakan pusat pelayanan masyarakat yang dimiliki oleh IPB. Perwakilan Tani Center memaparkan bahwa digitalisasi di sektor pertanian sudah perlu untuk dilakukan dengan adanya petani milenial diharapkan mampu mengunakan teknologi dalam membantu pengelolaan sektor pertanian. Tani Center IPB memiliki aplikasi bernama Digitani yang mampu menghubungkan langsung antara petani dengan dewan pakar Tani Center IPB dalam menjawab segala kendalam pertanian dan masyarakat.
Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Bentang, Kang Pardi, menyampaikan bahwa sanggar tani menjadi salah satu kunci keberhasilan regenerasi petani muda Indonesia. Sehingga para petani milenial bisa menanamkan pertanian dalam diri karena pertanian harus dari jati diri.
Divisi Media dan Publikasi Tim PPK Oramawa DPM FEM
ADVERTISEMENT