Konten dari Pengguna

Saung Astani dan Greenbase IPB Ajak Pemuda Memanfaatkan Sampah Organik

Afif Anggun Prasetyo
Mahasiswa program studi Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University.
4 Oktober 2022 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afif Anggun Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (DPM FEM) bersama Greenbase IPB University ajarkan pemanfaatan sampah organik kepada anggota sanggar tani, Desa Benteng, Ciampea, Kabupaten Bogor, (25/9).
Foto bersama Saung Astani dengan PPL Desa Benteng. Foto: PPK Ormawa DPM FEM
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Saung Astani dengan PPL Desa Benteng. Foto: PPK Ormawa DPM FEM
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 15 anggota sanggar tani, petani pendamping, dan Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Desa Benteng Ibu Titik Wahyuni. Isi kegiatan meliputi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) menggunakan metode ember tumpuk dan pembuatan eco-enzyme. Kegiatan bertempat di Saung Kelompok Tani Cahaya Tani RW 05 RT 01.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi dipimpin oleh tim PPK Ormawa, disini dijelaskan apa itu POC dan eco-enzyme, apa manfaatnya, dan bagaimana cara pembuatannya.
Foto kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah organik menjadi POC dan eco-enzyme. Foto: PPK Ormawa DPM FEM
“Jumlah sampah di Indonesia mencapai 21,88 juta ton pada tahun 2021 dan 42% sumber sampah berasal dari rumah tangga yang umumnya adalah sampah sisa dapur yang organik. Sampah dapur yang tidak dimanfaatkan akan menimbulkan pencemaran dan menjadi limbah, seperti menimbulkan bau tidak sedap. Melalui metode ember tumpuk sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi POC yang memiliki nilai guna” ucap Afif salah satu anggota tim PPK Ormawa
“Pembuatan POC menggunakan ember tumpuk efektif dan efisien, serta dapat mengolah sampah organik yang cukup banyak dalam waktu yang relatif cepat. Pembuatan dan fermentasi POC membutuhkan waktu sekitar 30 hari” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Peserta sanggar tani antusias dalam mendengarkan materi dan aktif bertanya dan berdiskusi. Peserta dan tim PPK Ormawa bersama-sama membuat POC dan eco-enzyme menggunakan limbah organik dan alat yang telah disiapkan.
“Alhamdulillah kegiatannya bagus sudah ada penyampaian teori tinggal pengemasan acaranya, ada leaflet di sebar atau bukunya. Harapannya ilmu yang didapat bisa diaplikasikan pemuda tani desa benteng dan melalui koordinator tiap RW harapannya bisa berkelanjutan” ungkap Ibu Titik Wahyuni Selaku PPL Desa Benteng.