Pelajaran Hidup dari Sekantung Rujak

Afif Akbar Iskandar
Hidup sekali, buat berarti
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2017 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afif Akbar Iskandar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di suatu siang yang terik tiba-tiba gue pengen makan rujak, mungkin karena begitu panasnya udara Depok siang itu. Akhirnya gue berniat untuk mencari tukang rujak. Tiba-tiba gue inget, biasanya deket pintu masuk PNJ biasanya ada tukang rujak gerobak yang biasanya ditemani juga sama tukang cilor, tau cilor? nih kalau ga tau, cilor itu adalah fried aci mixed with scrumble egg alias aci telor, hehehe.
Oke, tanpa mikir panjang, berangkatlah gue ke abang-abang rujak itu, dan Alhamdulillah ternyata abangnya ada. Akhirnya gue pilih beberapa buah dan dipotong oleh abangnya. Setelah dibungkus di kantong kresek, akhirnya gw jalan pulang. Eh ga jalan maksudnya, naik motor.
ADVERTISEMENT
jarak dari pintu PNJ itu ke kontrakan gue lumayan, mungkin sekitar 2 KM-an sehingga di perjalanan sangat bisa untuk berkhayal, hehhee. Apa yg gue khayalin waktu itu? gue udah berkhayal aja betapa nikmatnya saat menyantap rujak itu. "duh seger banget nih rujak" , "duh pake nasi enak nih, kenyang sekalian" dan khayalan-khayalan lainnya mengenai rujak itu. Tiba-tiba didepan jalan ada polisi tidur cukup tinggi dan gue ga liat itu. jedug ..(eh bentar dulu deh, kalau masuk jeglugan bunyi nya gimana sih ? begitu lah ya...) motor cukup bergoncang. Alhamdulillah gue ga jatoh si, dan kantong plastiknya juga masih mencantel di stang motor, sayangnya jeglugan itu membuat kantong plastiknya robek di bagian bawah (gue ga ngerti sampe sekarang kenapa bisa gitu, kayaknya kantong plastiknya udah rapuh) dan akhirnya yang gue beli berserakan di jalan. Gue berenti sambil lihat potongan-potongan buah yang berserakan itu. Sempet berfikir untuk dipungutin tapi bawa pake apa? gw ga bawa apa-apa lagi selain kantong plastik useless itu, tapi kalau ga diambil sayang 15 ribu dan lagi pengen rujak banget :'(
ADVERTISEMENT
Akhirnya gue tinggalin deh rujak yang udah berserakan di jalan itu sambil agak menyesali kejadian itu. Sampai rumah alhasil gue ga mendapatkan apa-apa, padahal keluar cuma ingin cari rujak.
Selang 2 jam dan hari sudah mulai sore, dengan mencoba melupakan kerugian dari kejadian tadi, akhirnya gue kembali membawa uang cukup dan pergi ke abang-abang itu lagi. Dengan memilih buah yang sama. Setelah dibungkus di kantong plastik, gue jalan pulang. Tentu diperjalanan kali ini gue lebih berhati-hati sehingga kejadian itu ga terjadi lagi, dan akhirnya gue berhasil membawa rujak itu pulang, Alhamdulillah.
Dari kejadian sederhana itu, gue mengambil pelajaran darinya. Pertama, memang untuk mencapai sesuatu kita harus usaha maksimal, usaha terus tanpa menyerah, jangan dikalahkan oleh kegagalan, walaupun kegagalan itu dirasa bodoh karena tinggal selangkah lagi. Bayangkan apabila setelah kejadian pertama gue ga mencoba lagi, gue ga akan dapetin rujak lagi dihari itu. Bahkan mungkin gue akan trauma saat ngeliat tukang rujak.
ADVERTISEMENT
Ingat Valentino Rossi waktu balapan di sirkuit Le Mans Perancis beberapa minggu lalu? dia sempat memimpin balapan saat berduel dengan Maverick Viñales di akhir-akhir balapan. Dan di lap terakhir akhirnya Valentino Rossi mengakhiri balapan karena terjatuh, padahal saat itu berada di posisi 2. Beruntung Rossi cepat move on dan akhirnya bisa memenangkan balapan di sirkuit Belanda beberapa minggu kemudian. Bagaimana jika Rossi berlarut-larut dalam kesedihan ? mungkin prestasinya bakal merosot di balapan-balapan selanjutnya atau mungkin memilih pensiun. Semua itu pilihan bukan?
Selanjutnya, pelajaran yang bisa diambil adalah kita sedang dibimbing oleh-Nya untuk lebih berhati-hati di percobaan selanjutnya, yang akhirnya gue bisa membawa sekantong rujak di percobaan kedua.
Terkadang kesedihan dan kekecewaan membuat kita berhenti untuk mencoba menggapai apa yang kita inginkan kembali. Semua itu memang pilihan, tapi yang perlu kita ketahui adalah orang-orang sukses yang kita tau sekarang adalah orang yang terus bangkit dari kegagalannya yang mungkin tidak cuma sekali atau dua kali.
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya dalam peristiwa itu merupakan pelajaran bagi mereka yang mempunyai pandangan”. (Q.S Ali-Imran;3,13)
Terima kasih wahai rujak.