Konten dari Pengguna

GALERI: Aksi Bersih-Bersih Tangani Permasalahan Sampah di Tambak Sumur

Afif Rasendriya Haryu
Mahasiswa Teknik Lingkungan UPN "Vetereran" Jawa Timur
5 November 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afif Rasendriya Haryu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kondisi Lingkungan daerah Tambak Sumur, Sidoarjo. Foto: Afif Rasendriya/GALERI
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Lingkungan daerah Tambak Sumur, Sidoarjo. Foto: Afif Rasendriya/GALERI
ADVERTISEMENT
Tambak Sumur merupakan salah satu desa di daerah sidoarjo yang berbatasan langsung dengan kota surabaya. Daerah ini dikelilingi oleh pemukiman warga dan beberapa perguruan tinggi seperti UIN Surabaya (UINSA) kampus 2, dan juga Politeknik Pelayaran Surabaya. Uniknya di sepanjang jalan depan kampus UINSA 2 ini dijadikan tempat berkumpul dan duduk-duduk oleh para pemuda pada sore hari. Tempat ini dipenuhi pedagang kaki lima yang berjualan mulai dari minuman, jajanan, hingga makanan berat. Namun, mirisnya banyak sekali sampah yang ditemukan di tempat tersebut, mulai dari sampah plastik, kresek, dan sampah jajanan yang disebabkan aktivitas pedagang kaki lima. Selain sampah yang dihasilkan oleh para pemuda yang berkumpul dan pedagang kaki lima itu, terdapat juga sampah-sampah rumah tangga, mulai dari pakaian bekas, pampers bayi hingga sampah sisa makanan. Sampah-sampah tersebut menyebabkan daerah tersebut menjadi bau. Selain itu, dampak jangka panjang yang bisa terjadi adalah terkontaminasinya tanah dan juga sungai yang mengalir di bawah kampus 2 UIN Surabaya dengan air lindi dan mikroplastik.
ADVERTISEMENT

Air Lindi

Air lindi (Leachate) sendiri merupakan cairan yang terbentuk dari air eksternal yang masuk ke dalam timbunan sampah dan mengakibatkan cairan tersebut mengandung kandungan organik yang berkonsentrasi tinggi. Air lindi ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain mengandung organik yang tinggi, cairan ini juga mengandung unsur logam seperti zink dan merkuri. Jika kedua unsur logam ini masuk ke dalam tubuh manusia dengan kadar yang besar, maka akan mengakibatkan terjadinya gejala seperti mual, diare, sakit kepala, nyeri otot bahkan dampak terburuknya adalah gagal ginjal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saleh pada tahun 2014 menjelaskan bahwa air lindi yang tidak diatasi dengan benar dan dibiarkan begitu saja bisa mencemari air tanah yang ada di sekitar.
ADVERTISEMENT

Mikroplastik

Selain air lindi, terdapat juga partikel yang ditimbulkan dari tumpukan sampah plastik yang tidak terolah dengan baik yaitu mikroplastik. Mikroplastik adalah partikel yang berukuran kecil dan tak kasatmata, bahkan secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari tubuh kita terpapar oleh mikroplastik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putro pada tahun 2021 dan penelitian yang dilakukan oleh Yona pada tahun 2021 menjelaskan bahwa mikroplastik mengandung kontaminan organik berbahaya seperti polybrominated diphenyl ethers, polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH), organochlorine pesticides, polychlorinated biphenyl (PCBs), petroleum hydrocarbon, bisphenol, dan alkylphenol yang dapat mengakibatkan efek kronis bagi biota seperti gangguan endokrin. Mikroplastik bisa menjadi media transfer polutan berbahaya dalam jumlah besar seperti PBT (Persistent, Bioaccumulative and Toxic), POP (Persistent Organic Pollutants), logam, obat-obatan dan organisme berbahaya. Akibatnya, mikroplastik berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan, gangguan aktivitas reproduksi, penurunan sistem imun dan kematian biota akibat senyawa kimia yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT

Aksi

Aksi bersih-bersih oleh Komunitas Gerakan Lingkungan Lestari (GALERI). Foto : PDD/GALERI
Limbah sampah yang tidak dikelola dengan baik menjadi masalah serius di Tambak Sumur. Dengan banyaknya limbah sampah yang tercemar, mikroplastik dan air lindi yang timbul dapat mengakibatkan pencemaran yang dapat membahayakan ekosistem dan kesehatan masyarakat. Sungai yang mengalir di bawah kampus UINSA 2 juga dapat tercemar oleh mikroplastik dan tidak hanya dapat merusak kualitas tanah, tetapi juga dapat mengancam ekosistem sungai dan kesehatan masyarakat sekitar.
Penaruhan Tempat sampah di daerah Tambak Sumur. Foto : PDD/GALERI
Dengan melihat kondisi tambak sumur dan berbagai dampaknya, kami sebagai mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur yang bergabung dalam Gerakan Lingkungan Lestari (GALERI) melakukan kegiatan bersih-bersih pada Minggu, (29/9/2024) guna menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar terhadap kepentingan kesehatan lingkungan. Selain melakukan kegiatan bersih-bersih, kami juga membuat tempat sampah yang berasal dari tong cat berukuran 25 liter yang sudah tidak terpakai. Dengan mengamalkan prinsip 3R (Reduce, Recycle, and Reuse), tong cat yang sudah tidak terpakai kami kumpulkan tiga buah kemudian menjadikannya satu rangkaian dan diletakkan di tempat yang mudah terlihat. Kami mengharapkan dengan adanya tempat sampah yang telah kami tempatkan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar dan para pedagang kaki lima dengan membuang sampah pada tempat yang telah kami sediakan. Dalam kegiatan bersih-bersih ini, kami dapatkan sebanyak 65 kantong sampah yang langsung dibuang ke TPS Gunung Anyar.. Kegiatan ini pula tidak hanya bertujuan untuk membersihkan area, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
ADVERTISEMENT