Konten dari Pengguna

Kolerasi Puasa Senin-Kamis dengan Penurunan Diabetes

Afifa Bilqis Hartisyani
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
3 November 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afifa Bilqis Hartisyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
credit : canva
zoom-in-whitePerbesar
credit : canva
ADVERTISEMENT
Hidup sehat merupakan fokus utama bagi individu di zaman ini. Seluruh harta dan benda kita tidak ada gunanya jika tidak di lengkapi nikmat sehat dari Allah SWT. Sudah banyak yang mulai menyadari betapa pentingnya kesehatan. Hal ini menyebabkan kesadaran yang membuat orang mulai menerapkan gaya hidup lebih baik dengan cara mengatur pola makan sehari hari.
ADVERTISEMENT
Walaupun sudah banyak orang yang peduli terhadap kesehatannya, tentu saja masih banyak orang yang belum menyadari betapa mahalnya kesehatan itu. Biasanya individu dengan tipe seperti ini mengalami kenyamanan dalam hidupnya dan tidak ingin merubah apapun karena merasa belum parah. Padahal jika dibiarkan, suatu penyakit tentu saja akan berkembang di dalam tubuh dan menyebabkan penyakit yang serius. Berbagai penyakit banyak di alami di Indonesia. Diabetes Miletus menjadi ancaman serius bagi kesehatan akibat komplikasi yang ditimbulkannya seperti kebutaan, gagal ginjal, kaki Diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit jantung, dan stroke.
Diabetes miletus ialah penyakit metabolik kronis yang bisa ditandai oleh kadar glukosa darah tinggi (hipergkikemia). Diabetes miletus diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi ataupun menggunakan inslusin secara efektif seperti biasanya. Situasi ini biasanya lebih dikenal dengan peningkatan kadar gula darah melebihi batas normal. Penyakit ini menjadi khas karena penderita akan mengalami polidipsia (sering merasakan haus), poliuria (sering buang air kecil), polifagia (banyak makan), dan juga berat badan nya bisa menurun.
ADVERTISEMENT
Menurut International Diabetes Federation (IDF) Wilayah Asia Tenggara dimana Indonesia menempati peringkat ke tiga dengan prevalensi sebesar 11,3%. IDF juga memproyeksikan jumlah penderita diabetes pada penduduk 20-79 tahun pada beberapa negara di dunia yang telah mengidentifikasi 10 negara dengan jumlah penderita tertinggi. Cina, India, dan Amerika Serikat menempati urutan ke tiga teratas dengan jumlah penderita 116,4 %, 77 juta, dan 31 juta, Indonesia berada di peringkat ke 7 diantara 10 negara dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 10,7 juta.
Hal ini membuat tantangan besar muncul dalam upaya pencegahan dan juga pengelolaan penyakit ini. Ada banyak faktor yang ikut menjadi penyebab terhadap kenaikan lonjakan angka ini.Ada berbagai macam cara untuk menjaga kondisi dari penderita diabetes miletus namun salah satunya dengan menerapkan perencanaan makan.
ADVERTISEMENT
Caranya adalah dengan menyesuaikan pola makan dengan di lengkapi makanan yang seimbang serta bernutrisi. Puasa senin-kamis tidak hanya untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT saja melainkan cara yang baik untuk mengkontrol kesehatan. Melalui berpuasa penderita diabetes bisa lebih mengatur dan mempertimbangkan asupan makanan mereka.
Puasa senin-kamis menjadi cara yang efektif serta inovatif untuk membantu penderita diabetes dalam mengelola kadar glukosa pada darah di dalam tubuh mereka. Manfaatnya ialah bisa lebih mudah dalam pengontrolan kalori juga makanan yang dipilih haruslah lebih sehat. Manfaat lain dapat menambah kesadaran dari jumlah serta jenis makanan yang akan di konsumi, mendorong individu untuk memilih opsi yang baik. Dengan demikian, puasa senin-kamis pun bisa menjadi sebuah cara agar bisa mencapai kesehatan sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika tubuh serta jiwa sehat maka hidup pun akan berjalan dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Afifa Bilqis Hartisyani,Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia