Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Mewujudkan Kesetaraan Gender dalam Pendidikan
18 Januari 2023 8:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Afifah Elvira Devi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi beragam wanita kuat cantik yang berjuang untuk kesetaraan dan hak. Foto: KatePilko/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1642730101/x2lchglgamjy2uuxq77t.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Manusia merupakan makhluk sosial yang terbagi menjadi laki-laki dan perempuan. Namun, perbedaan gender ini bukanlah menjadi alasan untuk terjadinya diskriminasi. Maka dari itu muncullah adanya kesetaraan gender. Pemerintah pun turun tangan dengan membuat Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 13 Tahun 2021 untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan
Pemberdayaan perempuan dilakukan untuk mengangkat kembali derajat perempuan agar terciptanya kesetaraan. Karena pada masa dulu, perempuan dianggap lebih lemah bahkan tidak diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan.
Hingga saat ini masih banyak terjadi kesalahpahaman tentang kesetaraan gender karena kurangnya pengetahuan. Banyak yang mengira kesetaraan gender menjadi hal untuk mengutamakan perempuan. Pada nyatanya, kesetaraan gender dilakukan agar adanya keadilan untuk laki-laki dan perempuan. Tidak mengutamakan salah satunya saja.
ADVERTISEMENT
Perempuan dan laki-laki sudah seharusnya mendapatkan kehidupan yang layak dan setara, salah satunya dalam pendidikan. Pendidikan yang baik sudah seharusnya mengajarkan akademik, non-akademik, serta kehidupan sosial. Pendidikan memiliki peran penting dalam penanaman nilai dan moral serta pembentukan karakter. Peran guru akan sangat dibutuhkan untuk pembentukan karakter siswa dan siswi.
Mungkin saat ini semua gender sudah mendapatkan akses untuk pendidikan. Namun, terkadang masih kurangnya penanaman pengetahuan tentang kesetaraan gender. Pengetahuan serta pembentukan karakter tentang kesetaraan gender kepada generasi penerus bangsa, dapat mewujudkan kesetaraan gender yang baik bahkan lebih baik di masa yang akan datang. Partisipasi siswa siswi maupun orang tua juga dibutuhkan untuk pembiasaan karakter tersebut.
Pembiasaan karakter tentang kesetaraan gender dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana. Misalnya, dalam jadwal piket, tidak membedakan tugas antara laki-laki dengan perempuan. Kelas yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Kegiatan tanpa membedakan gender. Memberi kesempatan yang sama tanpa memandang gender untuk menjadi pemimpin, misalnya menjadi ketua kelas atau bahkan ketua OSIS. Memberikan materi pembelajaran yang bisa mendorong untuk terciptanya kesetaraan gender, misalnya melalui pembelajaran sejarah, sosiologi, PPKn, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dapat dilakukan sosialisasi tentang pentingnya kesetaraan gender. Serta diberikan pengetahuan dengan contoh nyata yang lebih kompleks salah satunya pemberian contoh nyata oleh guru tentang kesetaraan dalam berprofesi. Karena stereotipe gender terkait profesi juga harus dihilangkan. Semua gender dapat memiliki hak yang sama dalam menentukan cita-cita, tidak ada batasan ataupun diskriminasi tertentu.
Semua tujuan dalam mewujudkan kesetaraan gender ini diperlukan adanya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan bisa didapatkan di mana pun. Salah satunya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan berbagai kegiatan bermasyarakat yang melibatkan serta memberikan hak yang sama kepada laki-laki dan perempuan, bisa menjadi salah satu bentuk contoh perwujudan kesetaraan gender. Contoh perwujudan tersebutlah yang dapat dijadikan pembelajaran bagi generasi penerus.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pengetahuan yang cukup luas tentang kesetaraan gender pastinya akan menumbuhkan generasi yang memiliki kemauan serta kemampuan untuk bersaing tanpa memandang gender. Membuka kesempatan selebar-lebarnya kepada setiap kaum perempuan dan laki-laki untuk mencapai cita-citanya dengan segala hak yang sama.
Penanaman pengetahuan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki derajat, hak, serta kesempatan yang sama dalam hal apa pun harus dimulai sejak dini melalui pendidikan. Sehingga, terciptanya karakter yang kuat dalam menjunjung tinggi kesetaraan serta keadilan.