Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Mampukah Potensi Kelistrikan Indonesia Bersaing dengan Dunia?
27 Februari 2022 21:26 WIB
Tulisan dari AFIFAH RISMA ALFARIYANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![https://cdn.pixabay.com/photo/2019/04/26/19/54/elektrik-4158509_1280.jpg](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/5c0ef0afedc2b07c48858f4f72997437604ab74eefceced35fccd9d2cb2d4d7a.jpg)
ADVERTISEMENT
Setiap negara di berbagai macam belahan bumi pasti memiliki potensi yang berbeda-beda. Indonesia adalah salah satu negara yang sangat kaya akan potensi. Mulai dari potensi sumber daya alam, sumber daya manusia hingga sumber daya budaya. Potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan dan membuat Indonesia menjadi negara yang maju.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa Indonesia berpotensi dalam bidang sumber daya alam. Sumber daya yang terkandung di dalam bumi ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidup manusia. Sumber daya alam menurut asalnya digolongkan berdasarkan bagaimana asal terbentuknya sedangkan untuk sumber daya alam yang digolongkan menurut sifat kelestariannya didasarkan pada jumlah dan ketersediannya di alam, yang dapat digolongkan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Dapat kita kaji bahwa secara astronomis, Indonesia terletak pada 6° LU (Lintang Utara) sampai 11° LS (Lintang Selatan) yang membentang dari Pulau Miangas hingga Pulau Rote dan terletak pada 95° BT (Bujur Timur) sampai 141° BT (Bujur Timur) yang membentang dari Sabang hingga Merauke. Letak astronomis Indonesia ini membuat negara kita Indonesia memiliki banyak keuntungan. Beriklim tropis adalah salah satu keuntungan Indonesia, karena wilayah yang beriklim tropis memiliki curah hujan yang tinggi tetapi juga mendapat sinar matahari sepanjang tahun dengan durasi kurang lebih 12 jam setiap hari.
ADVERTISEMENT
Dengan keuntungan berupa iklim tropis yang Indonesia miliki, hal ini dapat berdampak baik bagi potensi energi baru terbarukan yang dapat dihasilkan nantinya. Dilihat dari solar resource Map: Global Horizontal Irradiaton, Indonesia memiliki nilai irradiasi sekitar 4.2 hingga 5 kWh/ m^2 hampir sama seperti Turki dan Eropa Timur. Dengan data dari referensi bauran energi dan pengembangan EBT mengenai sistem kelistrikan dunia di tahun 2019, jumlah energi listrik total Indonesia adalah 278.9 TWh/tahun dengan luasan area kurang lebih 1.8 Jt dan konsumsi per kapitanya mencapai 1039 KWh.
Sebanyak 63% total energi listrik Indonesia berasal dari batu bara, 22% berasal dari minyak bumi, dan 15% terbagi dari hidro, angin, surya, dan lain lain. Sementara itu negara-negara yang memiliki kesamaan dengan Indonesia mengenai hal total energi listrik yang dihasilkan adalah Turki. Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh Turki adalah sekitar 290.4 TWh/tahun, dengan total energi listrik yang dihasilkan Turki sudah berhasil memanfaatkan 9.2 TWh/tahun yang berasal dari energi surya. Sementara Indonesia masih kurang dari 1% pemanfaatannya.
ADVERTISEMENT
Adanya perbedaan pada kondisi rill yang terjadi saat ini dengan RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) yang sudah ditetapkan pada tahun 2017. Asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 kurang lebih sebesar 8% dan total kapasitas pembangkit terpasang sebesar 135 Giga Watt (GW) kedua hal ini disebutkan dalam RUEN yang ditetapkan pada tahun 2017. Akan tetapi, pada pelaksanaannya asumsi tersebut tidak dapat terlaksana. Pada awal tahun 2020 kapasitas pembangkit yang terpasang adah 72 Giga Watt (Giga Watt) nilai ini sangat jauh dengan target RUEN pada tahun 2017. Selain itu pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini hanya sebesar 5,8%. Hal ini dikarenakan konsumsi listrik Indonesia yang masih sangat rendah dari tahun 1985 hingga saat ini. Indonesia sendiri masih berada di bawah negara negara tetangga seperti Thailad, Vietnam, dan Malaysia.
ADVERTISEMENT
Tenaga listrik memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Mengingat pentingnya fungsi listrik bagi keberlangsungan negara, maka dalam kebijakan ketenaga listrikan nasional meliputi kebijakan penyediaan tenaga listrik, kebijakan keteknikan, dan perlindungan lingkungan. Kebijakan ketenaga listrikan sendiri terdiri dari atas kebijakan bauran energi primer, manajemen kebutuhan dan penyediaan, konsentrasi energi bidang ketenagalistrikan, investasi dan pendanaaan, perizinan, wilayah usaha, harga jual dan sewa jaringan, tarif dan subsidi jual beli lintas negara, listrik pedesaan, perlindungan konsumen, penyelesaian perselisihan, dan penegakan pidana.
Di Indonesia sendiri arah pengembangan tenaga listrik adalah tercapainya target bauran EBT 23% pada tahun 2025. Arah pengembangan tenaga listrik sejalan dengan tujuan pembangunan ketenagalistrikan yang terdapat dalam ketentuan dalam Padal 2 ayat 2 UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, yaitu untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar.
ADVERTISEMENT
Kita semua tahu bahwa potensi energi di Indonesia ini sungguh berlimpah, akan tetapi Indonesia masih membutuhkan waktu untuk dapat mencerna dan memanfaatkan potensi energi tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi negara maju dengan pemanfaatan potensi energi yang ada.
Potensi kelistrikan Indonesia sangat mampu bersaing dengan negara-negara lain. Akan tetapi semua itu perlu proses yang tidak sebentar. Diharapkan dengan adanya transisi energi Indonesia dapat bersaing secara global dengan energi listrik yang bersih yang sangat melimpah di Indonesia.