Konten dari Pengguna

Kenapa Orang Stres Banyak Merokok?

Afifah Rufaidah
Mahasiswa Psikologi, Universitas Pembangunan Jaya
11 Mei 2023 8:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afifah Rufaidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Merokok PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Merokok PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masuknya COVID-19 ke Indonesia pada Maret 2020 lalu, membuat banyak kebiasaan menjadi berubah. Apalagi jika mengingat kembali pada masa ketatnya peraturan hingga mengharuskan melakukan Stay at Home dan Work from Home.
ADVERTISEMENT
Dari yang biasanya bisa bepergian sesuka hati, kamu diharuskan untuk berdiam diri di rumah. Tak jarang hal tersebut membuat beberapa orang jenuh bahkan hingga stres.
Stres dapat dirasakan oleh siapa saja tanpa mengenal usia. Sudah dibuktikan bahwa anak-anak merasakan stres akibat dari stay at home pada di masa pandemi (Tabi’in, 2020).
Selain itu, setidak 84,3% lansia mengalami stres psikologis ringan sehingga akibat mengalami penurunan kesehatan fisik dan psikologis (Kaunang et al., 2019). Mari bahas lebih lanjut mengenai hubungan stress dengan rokok.
Ilustrasi perempuan merokok Foto: Doucefleur/Shutterstock
Berdasarkan (Kaunang et al., 2019) stres merupakan respons fisiologis dan psikologis yang terjadi ketika seseorang merasakan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan dan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan tersebut. Stres ini memiliki banyak penyebabnya lho!
ADVERTISEMENT
Dari survei stres berskala nasional oleh American Psychological Association pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa stresor yang paling tinggi dimulai dari masalah keuangan, pekerjaan, perekonomian, memiliki tanggung jawab dalam keluarga, dan masalah kesehatan (Weiten et al., 2018).
Seperti yang kita ketahui bahwa stress berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga hubungan pertemanan, keluarga, tuntutan akademik, pengalaman traumatik juga menjadi penyebab stress.
Nah, dari banyaknya sumber penyebab stress, setiap manusia memiliki caranya sendiri untuk mengatasinya, salah satunya seperti merokok.

Apa Hubungannya dengan Merokok?

Ilustrasi merokok. Foto: AFP PHOTO/ OSCAR SIAGIAN
Pasti sudah tau juga nih kalau merokok itu sudah menjadi lumrah, banyak yang melakukannya dimulai dari remaja, mahasiswa, pekerja, dewasa, hingga lansia. Rokok ini dianggap sebagai penghilang stres. Karena rokok itu memberi efek ketenangan dan kenikmatan untuk penggunanya.
ADVERTISEMENT
Yang mana itu merupakan kandungan nikotin dalam rokok yang juga memberikan efek adiksi, sehingga perokok akan merasakan ketagihan untuk merokok.
Dari anggapan rokok penghilang stres ini telah dibuktikan bahwa semakin tinggi tingkat stres seseorang, perilaku merokoknya semakin berat dengan presentase sebanyak 37,7%, serta menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat stres dengan perilaku merokok (Bawuna et al., 2017).
Namun, perlu diketahui juga kalau merokok memiliki dampak yang negatif. Dimulai dari penyakit paru-paru, penyakit jantung koroner, penyakit kanker, baik kulit, mulut, bibir, dan kerongkongan, terancamnya janin pada ibu hamil (Prasetya, n.d.).
Bahkan bukan hanya secara kesehatan, tetapi juga secara finansial. Yang mana akibat dari kecanduan rokok ini, secara otomatis akan membuat seseorang untuk terus menerus membelinya, sehingga dapat membuat finansialnya menurun dan berujung pada meningkatnya stres.
ADVERTISEMENT
Bukan berarti tidak ada cara untuk menghilangkan stres. Hal tersebut bisa dihilangkan dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan dan sayur mayur.
Kemudian menjaga kebugaran jasmani karena ini merupakan dasar kondisi psikologis individu yang kuat menurut Loehr (Musradinur, 2016).
Cara selanjutnya dengan melatih pernapasan dan relaksasi, melakukan aktivitas menyenangkan, menciptakan hubungan yang harmonis, menghindari kebiasaan buruk, merawat tumbuhan dan hewan, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri atau keluarga (Musradinur, 2016).
Pembahasan tentang stress dan rokoknya sudah selesai nih sobat! Dari pemaparan ini diharapkan para penderita stress memilih jalan keluar positif yang dapat memperbaiki kondisi mental dan fisik. Karena perilaku merokok hanya memperparah kondisi kesehatan individu, baik secara fisik ataupun mental.
ADVERTISEMENT