Konten dari Pengguna

Bangkitkan Ekonomi Umat, Digitalisasi Ekonomi Gencar Dilakukan

Afifah Rizky Azahra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1 Desember 2021 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afifah Rizky Azahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
unsplash
zoom-in-whitePerbesar
unsplash
ADVERTISEMENT
Sudah tak asing di telinga kita, bila membahas tentang maraknya penggunaan teknologi. Bukan hanya kemudahan yang didapat, tapi berbagai keuntungan serta manfaat dapat kita rasakan dengan hadirnya teknologi. Kalau bicara tentang teknologi, apakah ekonomi bisa bertransformasi menjadi serba digital? Tentu bisa. Teknologi tidak hanya terbatas pada ilmu sains saja, tapi ilmu ekonomi kini bisa merasakan dampak dari adanya teknologi. Seperti halnya saat ini, bangkitnya ekonomi masyarakat banyak disebabkan dari adanya berbagai digitalisasi yang semakin canggih, dan tentunya mengikuti arah tren masyarakat saat ini.
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang perkembangan ekonomi, UMKM menjadi fokus penting pemerintah untuk diberdayakan dan dibangkitkan kembali. Dapat kita lihat bahwasannya beberapa upaya pemerintah seperti pemberian modal usaha, pengadaan workshop dan webinar seputar UMKM, dan berbagai upaya lainnya yang diyakini dapat membangkitkan UMKM di Indonesia. Bila kita lihat dari sisi syariah, tentulah upaya tersebut harus memperhatikan unsur-unsur syariah sehingga kemaslahatan dapat tercapai dengan baik. Bukan perihal modal saja yang dibutuhkan, tetapi perlu adanya peningkatan produktivitas serta kerjasama dengan kemitraan maupun lembaga terkait sehingga pemberdayaan ekonomi melalui UMKM dapat mengangkat derajat ekonomi mikro kecil dan kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Melirik fakta yang dituliskan oleh Badan Pusat Statistik bahwa jumlah penduduk muslim di Indonesia berkisar 87% atau 207 juta jiwa. Jumlah yang sangat banyak bukan? Oleh karena itu, Ekonomi Syariah lahir sebagai alternatif dari pemikiran ekonomi lainnya, bahkan kini sudah berkembang pesat di seluruh dunia dalam 10 tahun terakhir. Banyaknya jumlah penduduk muslim dan maraknya tren ekonomi syariah yang sedang berkembang, menjadikan peluang bagi teknologi saat ini untuk dapat mengambil peran dalam hal digitalisasi ekonomi. Apalagi, masyarakat saat ini mudah sekali untuk mengakses segala hal hanya dengan satu sentuhan di layar smartphonenya.
ADVERTISEMENT
Industri ekonomi syariah di Indonesia haruslah beradaptasi dengan dengan adanya teknologi. Mengapa? Kita tahu bahwasannya untuk menstimulasi penguatan ekonomi dan keuangan syariah, tentu dibutuhkan elemen baru yang sesuai dengan kondisi saat ini. Pembaharuan harus senantiasa dilakukan agar kedepannya berbagai kemudahan dalam perekonomian dapat tercipta. Saat ini, adanya digitalisasi disebut-sebut bisa menjadi tulang punggung Indonesia karena memiliki potensi dan peran besar dalam kegiatan perekonomian. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak, pengguna internet yang memadai serta maraknya platform media sosial juga menjadi hal penting dalam perkembangan ekonomi digital.
Hal ini juga selaras dengan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik bahwasannya ekonomi syariah memiliki potensi yang sangat besar karena faktor banyak jumlah penduduk muslim. Masjid dan pesantren pun tak kalah eksis saat ini, karena sudah sangat banyak dan meluas hampir di seluruh Indonesia. Adanya digitalisasi ekonomi ini dinilai dapat memperkuat infrastruktur di Indonesia menurut Bank Indonesia. Apakah istilah kode QR masih terasa asing di telinga? Tentu tidak. Saat ini, penggunaan kode QR sudah marak dilakukan oleh beberapa jenis usaha. Bahkan, sekitar 5 juta merchant dari UMKM syariah sudah tergabung menggunakan kode QR dalam menjalankan usahanya.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, bisa kita lihat bahwasannya upaya pembangkitan ekonomi umat bisa dilakukan melalui UMKM yang saat ini sudah banyak mengalami digitalisasi. Contohnya saja seperti usaha warung, kedai makanan atau jajanan, kios-kios kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari, serta banyak lagi usaha lainnya yang sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. UMKM berpotensi memberikan peluang kepada umat untuk meningkatkan perekonomian dan keluar dari zona kemiskinan untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Bukan hanya itu, pemberdayaan UMKM dapat membentuk karakter pengusaha yang tangguh dalam menghadapi kesulitan ekonomi saat ini, serta menghilangkan pemikiran ‘Gagap Teknologi’ dengan hadirnya digitalisasi saat ini. Oleh karena itu, pergerakan dan kemakmuran UMKM merupakan sebuah solusi bagi perekonomian umat. Maraknya upaya digitalisasi saat ini sangat terasa manfaatnya, seperti halnya para pengusaha kecil ataupun besar bisa sama-sama m membuka dan menggunakan marketplace sebagai tempat berjualan dan seluruh orang bahkan dunia bisa tahu mengenai jualan mereka. Jadi, pangsa pasar mereka meluas dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara agar UMKM bisa terdorong menjadi lebih produktif dan inovatif? Kuncinya ada pada digitalisasi. Keberadaan marketplace saat ini mempermudah para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya serta mempermudah konsumen dalam berbelanja. Bukan hanya marketplace saja, pembayaran digital juga sudah marak dipergunakan dan terbukti mempermudah pelaku usaha dan konsumen dalam melakukan transaksi. Digitalisasi yang sudah diterapkan oleh Bank Indonesia adalah salah satunya pembayaran non-cash. Kenapa pembayaran non-cash dinilai mempermudah? Karena konsumen tidak perlu repot untuk membawa uang tunai, yang mana menimbulkan kejahatan publik jika tidak berhati-hati. Umumnya, konsumen cukup menggesekan kartu ATM nya saja, dan transaksi pun dapat dilakukan. Pembayaran digital atau non-cash ini membantu mempermudah transaksi yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Mungkin kita berpikir apakah digitalisasi saat ini dapat berdampak kepada pemulihan ekonomi pasca COVID-19? Pemerintah sangat terbantu dengan adanya digitalisasi ekonomi saat ini dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ditambah lagi, naiknya tren UMKM berbasis syariah ini dapat kita manfaatkan untuk membangkitkan kembali ekonomi baik untuk nasional maupun untuk umat. Oleh sebab itu, digitalisasi ekonomi bagi UMKM diharapkan mampu membangkitkan kembali ekonomi umat. Edukasi serta pendampingan secara berkala menjadi kebutuhan UMKM untuk terus meningkatkan kualitas serta kuantitas usahanya, dan menyesuaikan tren penggunaan teknologi yang sudah marak di masyarakat saat ini.
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwasannya digitalisasi ekonomi membawa dampak yang sangat baik dalam rangka membangkitkan kembali ekonomi umat di kala pandemi ini. Tanpa teknologi, kita tidak akan pernah merasakan kecepatan dalam hal belanja, kemudian efisiensi dan efektifitas penggunaan waktu, atau bahkan perekonomian akan sulit bangkit kembali dengan adanya wabah pandemi COVID-19 saat ini. Melalui digitalisasi ekonomi yang merata dan menyeluruh kepada seluruh pelaku UMKM, juga kolaborasi dengan pihak-pihak besar dapat menjadi potensi yang baik bagi UMKM dalam semua aspek kehidupan, terutama ekonomi dalam memanfaatkan keuntungan digitalisasi. Mari kita berdayakan kembali ekonomi umat, melalui pemanfaatan digitalisasi saat ini.
ADVERTISEMENT