Konten dari Pengguna

Remaja Menjadi Target Utama Sexualization di Media

Afnan Kautzar
Halo semuanya saya adalah mahasiswa dari Universitas Pembangunan Jaya,
22 Desember 2022 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Afnan Kautzar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Kreasi original Author
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Kreasi original Author
ADVERTISEMENT
Teman-teman pasti sering mengkonsumsi media dan melihat adegan-adegan dewasa yang dilakukan oleh karakter-karakter remaja. Kamu pasti sering melihat seorang karakter yang seharusnya seorang remaja tetapi dimainkan oleh seorang dewasa. Kamu juga pasti sering melihat film yang dipromosikan sebagai “teen show” tetapi memiliki tema yang susah dimengerti oleh target audience mereka.
ADVERTISEMENT
Kalau kalian suka mengikuti trend teman-teman pasti pernah mendengar series populer Riverdale, series ini sering dikritik oleh masyarakat karena sexualization yang mereka lakukan kepada karakter-karakter remaja. Adegan yang sangat terkenal adalah adegan Betty yang melakukan strip show untuk ke audiencenya yang penuh dengan orang dewasa.
Sebagai seorang remaja yang menyukai mengkonsumsi media selama hidupnya, saya menyadari bahwa karakter-karakter yang seharusnya memiliki kemiripan dengan saya selalu menjadi korban dari sexualization dan hanya menjadi karakter fanservice. Mengapa ini terjadi? mengapa sexualization pada remaja sangat dinormalisasikan?
Apa Yang Kamu Harus Ketahui Tentang Sexualization
Sexualization terjadi ketika seorang individu hanya dianggap sebagai objek seks dan dievaluasi dalam karakterfisik seks dan keseksian mereka.
Wanita maupun pria bisa menjadi korban dari sexualization, ini terjadi karena sebagai fungsi atribut seksual mereka yang menarik perhatian para masyarakat. Menurut (Cogoni et al., 2018):
ADVERTISEMENT
Remaja tidak hanya disexualize di media saja tetapi di dunia asli juga, waktu saya berada di fasilitas pendidikan seperti sekolah SD saya sering mendengar kalimat seperti “Jaga auratmu dan jangan pakai baju yang terbuka kamu akan menggoda seseorang” ke pada anak-anak perempuan. Tingkah laku ini juga salah satu cara sexualization, banyak orang terutama orang dewasa tidak berani untuk berprotes tentang masalah ini karena mereka tahu bahwa mereka yang sering memicu phenomen ini.
ADVERTISEMENT
Mengapa Remaja Menjadi Target Utama?
Mulai dari tahun 1980-an entertainment industri memiliki pergeseran besar dan mulai berfokus kepada remaja, teman-teman bisa lihat ini dari film-film yang populer yang dirilis pada era itu seperti Heathers dan The Breakfast Club kedua film yang kalian harus tontonkan. Sudah jelas remaja adalah grup yang sangat mudah dimanipulasi karena secara cognitive mereka belum kuat untuk memahami isu-isu yang dalam karena itu apapun yang ditunjukkan di media bisa sangat berbahaya terhadap otak mereka. Menurut (Wijesinghe, 2022):
Pernah mendengar realiti televisi america Toddlers & Tiaras? realiti televisi ini mengeksploit anak-anak perempuan dan memaksa mereka berdiri di depan mata publik. Anak-anak yang mengikuti series ini dipaksa untuk memakai baju yang tidak nyaman, memakai makeup yang berlebihan, dan menari tarian yang tidak cocok untuk umur mereka. Anak-anak ini jarang memprotes karena mereka telah dimanipulasi oleh orang tua dan produser mereka bahwa hal-hal ini adalah sesuatu yang normal dan umum untuk anak-anak di umur mereka.
ADVERTISEMENT
Tahulah Tanda-tanda Sebuah Film atau Series Yang Mengsexualize Remaja
Saat menonton film atau series kamu harus memiliki media literacy banyak media memiliki unsur-unsur pornografik yang tidak kelihatan oleh general public, sampai ada beberapa kasus para audience pun tidak menyadari bahwa adegan yang mereka sedang tonton itu adalah porno yang sedang bernyamar sebagai film. Karakter remaja perempuan lebih sering memiliki adegan-adegan dewasa daripada karakter remaja laki-laki, biasanya karakter remaja perempuan tidak memiliki negatif respon terhadap pengalaman yang mereka sedang alami, ini karena tentu saja orang-orang yang membuat film ini memiliki fantasi bahwa mereka bisa lolos dengan sexualization remaja.
Kesimpulan apa yang teman-teman bisa dapat dari ini? banyak media yang memiliki sexualization ditargetkan untuk remaja atau generasi muda. Membiarkan mereka mengkonsumsi ini bisa mempengaruhi kepribadian mereka, mereka akan mengeneralisasi bahwa setiap orang melihat mereka dengan pandangan yang suggestive. Sayangnya masalah ini belum memiliki solusi yang benar-benar tepat, tetapi kita bisa merubah ini dengan mengajari anak-anak lelaki maupun perempuan bahwa mereka lebih dari seksualitas mereka, dan mendonasi kepada para organisasi yang berusaha untuk menghentikan masalah ini.
ADVERTISEMENT