Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Keadilan Palestina Tertunda Dunia Diam
2 Januari 2025 11:27 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari AfrielzaDewda Farah Adzraa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dekade terakhir telah menyaksikan peningkatan perhatian global terhadap konflik Palestina-Israel, sebuah tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut dan menodai hati nurani dunia.
ADVERTISEMENT
Meskipun resolusi PBB dan pernyataan solidaritas internasional bergaung di berbagai forum, realitas di lapangan menunjukkan jurang yang dalam antara retorika dan tindakan nyata.
Keadilan bagi rakyat Palestina, yang telah lama menjadi harapan, masih jauh dari jangkauan.
Pertanyaan mendasar yang perlu kita renungkan adalah: sudahkah komunitas internasional melakukan upaya yang cukup untuk mengatasi konflik ini, atau justru secara tidak langsung berkontribusi pada kelangsungan penderitaan rakyat Palestina?
Konflik ini bukanlah sekadar perebutan tanah; ia merupakan pertarungan panjang dan kompleks untuk keadilan, martabat, dan hak asasi manusia. Ia mencerminkan adanya ketidakseimbangan kekuatan yang mencolok antara Israel, yang didukung secara militer dan ekonomi oleh negara-negara adidaya, dan Palestina, yang berjuang untuk mempertahankan eksistensinya di tengah pendudukan dan penindasan yang sistematis.
ADVERTISEMENT
Sejarah Dan Latar Belakang
Konflik ini bukan sekedar perebutan tanah, tetapi peperangan yang panjang dan kompleks untuk keadilan, martabat dan Hak Asasi Manusia. Ini mencerminkan masih adanya ketidak seimbangan kekuatan yang mencolok antara Israel yang didukung secara militer dan ekonomi oleh negara-negara adidaya, sedangkan Palestina yang berjuang untuk mempertahankan eksistensinya ditengah pendudukan dan penindakan yang keseluruhan.
Bermula, saat migrasi Zionis ke Palestina pada akhir abad ke-19 dan meningkatkan dengan pembentukan Negara Israel pada Tahun 1948 dengan adanya siklus kekerasan, pendudukan, dan pengungsian yang tidak kunjung selesai.
Peristiwa penting, seperti: Perang Arab-Israel 1948, Perang Enam Hari 1967, Intifida Pertama dan Kedua, serta berbagai operasi militer Israel di Gaza dab Tepi Barat yang telah membentuk lanskap konflik yang kompleks dan berlapis.
ADVERTISEMENT
Menyelesaikan konflik
Kegagalan komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik ini berakar. ada pada beberapa faktor kunci untuk menyelesaikan konflik:
Pertama, kurangnya komitmen politik yang kuat dari negara-negara berpengaruh. Banyak negara, meskipun menyatakan dukungan untuk solusi dua negara, enggan mengambil tindakan tegas yang dapat mengancam hubungan mereka dengan Israel. Hal ini tercermin dalam dukungan finansial dan militer yang terus mengalir ke Israel, terlepas dari pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara tersebut.
Kedua, pendekatan diplomasi internasional yang selama ini diterapkan terbukti tidak efektif. Proses perdamaian yang telah berlangsung selama beberapa dekade seringkali terhenti karena berbagai hambatan, baik dari pihak Israel maupun Palestina. Ketidakpercayaan yang mendalam di antara kedua belah pihak, ditambah dengan intervensi kekuatan eksternal yang seringkali bias, telah menghambat tercapainya solusi yang adil dan berkelanjutan. Proses Oslo, misalnya, meskipun awalnya menjanjikan, akhirnya menemui jalan buntu karena kurangnya komitmen dari kedua belah pihak dan intervensi kekuatan eksternal.
ADVERTISEMENT
Ketiga, peran media internasional dalam meliput konflik ini seringkali bias dan tidak seimbang. Pemberitaan cenderung lebih fokus pada sudut pandang Israel, mengabaikan atau meremehkan penderitaan rakyat Palestina. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan informasi dan pemahaman yang salah di kalangan masyarakat internasional mengenai akar permasalahan konflik ini. Akibatnya, dukungan publik untuk solusi yang adil bagi Palestina seringkali lemah dan terpecah.
Keempat, kurangnya tekanan internasional yang efektif terhadap Israel. Meskipun terdapat resolusi PBB yang mengutuk tindakan Israel, namun kurangnya mekanisme penegakan hukum yang efektif membuat resolusi tersebut seringkali diabaikan. Keengganan negara-negara besar untuk menjatuhkan sanksi yang berarti terhadap Israel semakin memperburuk situasi dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.
Kelima, kurangnya pemahaman yang mendalam tentang akar permasalahan konflik. Konflik ini tidak hanya tentang perebutan tanah, tetapi juga tentang identitas, sejarah, dan narasi yang saling bertentangan. Tanpa pemahaman yang komprehensif tentang akar permasalahan ini, solusi yang adil dan berkelanjutan sulit dicapai.
ADVERTISEMENT
Langkah strategis
Untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, diperlukan perubahan mendasar dalam pendekatan komunitas internasional terhadap masalah Palestina. Hal ini membutuhkan beberapa langkah strategis:
1. Tekanan Internasional yang Efektif: Komunitas internasional harus lebih tegas dalam menuntut penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional. Sanksi yang efektif harus dijatuhkan kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk Israel, jika mereka tidak menghentikan pelanggaran tersebut. Hal ini membutuhkan komitmen politik yang kuat dari negara-negara berpengaruh, termasuk negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB.
2. Pendekatan Diplomasi yang Baru: Proses perdamaian harus didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan saling menghormati. Hal ini membutuhkan dialog yang inklusif dan partisipatif, yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan, termasuk perwakilan dari masyarakat sipil Palestina dan Israel. Mediasi internasional yang netral dan tidak memihak sangat penting untuk keberhasilan proses ini.
ADVERTISEMENT
3. Peran Media yang Lebih Seimbang: Media internasional harus memainkan peran yang lebih bertanggung jawab dalam meliput konflik ini. Pemberitaan harus seimbang, memberikan perhatian yang sama pada sudut pandang Palestina dan Israel, serta menyoroti penderitaan rakyat Palestina. Hal ini akan membantu masyarakat internasional untuk memahami akar permasalahan konflik dan mendukung solusi yang adil.
4. Dukungan untuk Pembangunan Palestina: Komunitas internasional harus meningkatkan dukungan untuk pembangunan ekonomi dan sosial di Palestina. Hal ini akan membantu rakyat Palestina membangun kehidupan yang lebih baik dan mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Dukungan ini harus mencakup investasi dalam infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
5. Pemahaman yang Mendalam tentang Akar Permasalahan: Untuk mencapai solusi yang berkelanjutan, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang akar permasalahan konflik, termasuk sejarah, identitas, dan narasi yang saling bertentangan. Hal ini membutuhkan dialog yang terbuka dan jujur antara kedua belah pihak, dengan bantuan dari para ahli dan mediator internasional.
ADVERTISEMENT
6. Peran Masyarakat Sipil: Masyarakat sipil internasional memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong perdamaian di Palestina. Organisasi-organisasi non-pemerintah (NGO) dan kelompok-kelompok advokasi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran publik, memberikan tekanan pada pemerintah, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina. Mereka dapat menjadi jembatan komunikasi antara kedua belah pihak dan membantu membangun kepercayaan.
Perubahan dan diri sendiri
Konflik Palestina-Israel merupakan tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut. Komunitas internasional harus mengevaluasi kembali pendekatan mereka terhadap masalah ini dan berkomitmen untuk menciptakan keadilan yang sejati bagi rakyat Palestina. Hal ini membutuhkan tindakan nyata, bukan hanya retorika.
Hanya dengan komitmen yang kuat dan tindakan yang efektif dari komunitas internasional, perdamaian yang berkelanjutan dapat dicapai di Palestina.
ADVERTISEMENT
Keadilan yang tertunda tidak hanya merugikan satu bangsa, tetapi juga menantang moralitas kolektif kita sebagai manusia.
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadi penggerak perubahan yang nyata, bukan hanya penonton yang pasif.
Referensi:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20231224103055-4-500024/sejarah-konflik-israel-palestina-perang-hingga-akhir-zaman?need_sec_link=1&sec_link_scene=im
https://www.bbc.com/indonesia/articles/czv2nj5l9reo?need_sec_link=1&sec_link_scene=im
https://www.bbc.com/indonesia/articles/cjr0pz20z7po?need_sec_link=1&sec_link_scene=im