Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Governance Kolaboratif dalam Pengelolaan Perikanan Darat
30 Juli 2024 7:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari afzil Ramadian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kolaborasi Pengelolaan Perikanan Perairan Darat, Selamatkan Nelayan
Pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana ikan yang kita makan berasal? Atau mungkin Anda pernah mendengar berita tentang nelayan yang kesulitan mencari ikan? Masalah pengelolaan perikanan memang kompleks, tapi ada cara yang lebih baik untuk mengatasinya, yaitu dengan kolaborasi.
ADVERTISEMENT
Apa itu Kolaborasi dalam Pengelolaan Perikanan?
Kolaborasi dalam pengelolaan perikanan berarti bekerja sama antara pemerintah, nelayan, pengusaha perikanan, ilmuwan, dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan. Bayangkan seperti membangun rumah, semua orang punya peran masing-masing, mulai dari arsitek, tukang bangunan, hingga pemilik rumah. Begitu juga dalam pengelolaan perikanan, semua pihak harus bekerja sama agar hasilnya maksimal.
Kenapa Kolaborasi itu Penting?
• Mencegah ikan habis: Dengan bekerja sama, kita bisa menentukan berapa banyak ikan yang boleh ditangkap, di mana, dan menggunakan alat apa. Ini penting agar ikan punya waktu untuk berkembang biak.
• Meningkatkan pendapatan nelayan: Kalau sumber daya ikan terjaga, nelayan bisa terus menangkap ikan dan mendapatkan penghasilan yang stabil.
ADVERTISEMENT
• Melindungi lingkungan: Kegiatan perikanan yang baik akan menjaga ekosistem laut tetap sehat.
Contoh Kolaborasi yang Sukses
Di banyak negara, kolaborasi dalam pengelolaan perikanan sudah berhasil dilakukan. Misalnya, di negara-negara Skandinavia, nelayan dan pemerintah bekerja sama membuat aturan yang ketat tentang penangkapan ikan. Hasilnya, populasi ikan mereka tetap terjaga dan nelayan bisa hidup sejahtera.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
• Pemerintah: Membuat kebijakan yang mendukung kolaborasi, menyediakan data yang akurat, dan menegakkan aturan.
• Nelayan: Aktif terlibat dalam pengambilan keputusan, mengikuti aturan yang ada, dan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
• Pengusaha perikanan: Memastikan produk perikanan yang mereka jual berasal dari sumber yang berkelanjutan.
• Masyarakat: Memilih produk perikanan yang berlabel ramah lingkungan, mengurangi konsumsi ikan berlebihan, dan mendukung upaya perikanan perairan darat.
ADVERTISEMENT
•Akademisi: Melakukan penelitian untuk memahami perikanan perairan darat serta memberikan rekomendasi pengelolaan yang tepat.
Implemetasi dari Kolaborasi
Pada tanggal 29 Juli 2024 melalui inisiasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, telah dilaksanakan kegiatan Koordinasi Pengelolaan Perikanan di WPPNRI Perairan Darat 432 dan 434 yang melibatkan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan yang di wakili oleh Dr Afzil Ramadian ST,MMTr, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Akademisi dari Universitas Diponegoro, Lembaga Swadaya Masyarakat serta Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Kelautan dan Perikanan di Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu point dalam perumusan adalah kesepakatan kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat serta Dinas Kabupaten/Kota dalam mengelola perikanan perairan darat sesuai dengan prinsip perikanan yang berkelanjutan.
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Kolaborasi adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan. Dengan bekerja sama, kita bisa memastikan bahwa anak cucu kita nanti masih bisa menikmati nikmatnya ikan segar. Mari kita bersama-sama menjaga laut kita!