I Want Corona is Like My Ex, Not My Wife

Agaton Kenshanahan
Jurnalis Liputan Khusus kumparan
Konten dari Pengguna
28 Mei 2020 9:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agaton Kenshanahan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mantan pacar. Isaac Cabezas/Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mantan pacar. Isaac Cabezas/Unsplash
ADVERTISEMENT
Bercandaan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kepada Menko Polhukam Mahfud MD tentang corona is like your wife menyiratkan keputusasaan pemerintah menangani pandemi.
ADVERTISEMENT
Luhut mengirimkan meme, sebagaimana diungkap Mahfud, bahwa bagaimanapun seseorang berkehendak mengontrol istrinya, tapi ternyata tak bisa. Karenanya, orang itu perlu belajar untuk hidup berdampingan dengannya.
Saya belum punya istri. Tapi saya merencanakan, punya istri menjadi sesuatu hal yang menyenangkan, baik bagi dia dan bagi saya sendiri. Ia adalah teman bercerita, teman melewati senang-susah bersama, partner bercinta, dan lain-lain.
Maka dari itu, wabah corona yang bikin merana rasanya kurang tepat jika dianalogikan sebagai istri. Akan lebih tepat jika memperlakukan corona layaknya mantan-mantan kita.
Namanya mantan, suatu saat harus dilupakan. Perasaan di masa lalu juga harus dituntaskan. Corona pun demikian.
Perang dengan corona dan perasaan terhadap mantan adalah pertarungan zero sum game. Jika tidak dikalahkan sampai habis, bisa terjadi risiko di masa depan.
ADVERTISEMENT
Anda sekalian mungkin sudah pernah merasakan betapa menyiksa/hambar hubungan baru yang dipaksakan lantaran belum move on dari mantan. Ini namanya rebound relationship atau dikenal juga sebagai hubungan pelampiasan.
Begitu pula penanganan corona yang tak tuntas atau setidaknya terkontrol betul berpotensi menimbulkan dahsyatnya gelombang dua pandemi. Ini juga bisa makin menyiksa dan makin bikin merana.
Saya ingin menghabiskan waktu panjang nan menyenangkan bersama istri di masa depan, bukan terjebak perasaan kelam dengan mantan. Begitupun dengan wabah corona.
Akan tetapi kalau pemerintah sudah memilih begitu, sebagai rakyat kita hanya bisa pasrah. Mungkin memang mantan itu bisa jadi jodoh kita. Siapa tahu, kan? Hahaha.