Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengalaman Mudik 10 Jam Depok-Cirebon via Pantura di H-3 Lebaran
30 April 2022 13:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Agaton Kenshanahan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Selain di jalan tol Trans Jawa, hiruk pikuk arus mudik di H-3 Lebaran 2022 juga mulai terpantau di jalur non-tol pantai utara (Pantura) Jawa.
ADVERTISEMENT
Saya dan istri berkesempatan mencoba jalur mudik ini menggunakan kendaraan roda dua pada Jumat (29/4) menuju Kota Cirebon, Jawa Barat.
Awal perjalanan dimulai dari Kota Depok, Jawa Barat. Kendaraan Supra X berkubikasi mesin 125 cc tahun 2019 dipacu sedari pukul 7.30 WIB untuk menemani perjalanan ini.
Menghindari Jakarta dan Jalan Kalimalang yang rawan macet, kami memilih melintasi Cileungsi, Kabupaten Bogor, untuk menuju Pantura via Cibitung, Bekasi. Jalannya kecil dua arah, tetapi lancar.
Pukul 9.30 WIB kami istirahat 15 menit di Cibitung. Melanjutkan perjalanan, rute mudik dari Cibitung menuju ke arah Karawang tidak menemui kemacetan berarti.
Arus mudik sempat tersendat saat melintasi Jalur Lingkar Tanjungpura, Karawang, sepanjang 1 kilometer pukul 10.00 WIB sampai 10.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Rupanya, ada kecelakaan di mana pemotor NMax yang sedang istirahat di pinggir jalan diseruduk sedan Daihatsu Sigra hingga ringsek. Beruntung, sopir sedan dan pemotor tersebut selamat.
Perjalanan yang sempat tersendat tadi kami lanjutkan hingga Cikampek. Di sini terjadi kemacetan sepanjang 5 kilometer hingga Jembatan Simpang Jomin yang agaknya disebabkan oleh antrean pemudik singgah untuk salat Jumat dan ada truk yang bannya amblas ke parit.
Kami pun turut melipir untuk melaksanakan salat Jumat di salah satu masjid di wilayah Jatisari, Karawang. Jemaah salat masjid tersebut sebagian di antaranya adalah pemudik. Di sini, pemudik laki-laki menunaikan salat, sementara pemudik perempuan dan anak-anak beristirahat sembari makan dan minum di warung di area masjid.
ADVERTISEMENT
Perjalanan dilanjutkan pukul 12.30 WIB. Kendaraan kami geber hingga Pamanukan, Subang. Lagi-lagi kecelakaan terjadi di mana mobil menabrak sisi sebelah kiri jalan. Kali ini truk tangki Pertamina Patra Niaga berkapasitas 8.000 liter yang menabrak rumah salah satu warga.
Dari situ kami jadi agak takut jikalau sewaktu-waktu lelah lalu beristirahat di pinggir jalan. Sebab, khawatir tertabrak kendaraan yang banting setir ke kiri. Dan sepanjang perjalanan kami, sudah 2 kali kecelakaan macam ini terjadi. Padahal, di sepanjang jalur Pantura arah Cirebon, banyak pemudik, baik motor maupun mobil, beristirahat menepikan kendaraannya di sisi jalan.
Jalanan kembali ramai lancar sampai Indramayu. Namun, kecepatan kendaraan sedikit menurun saat kami melewati sekitar Desa Sukra, Kabupaten Indramayu, pada pukul 14.30 WIB. Para pemudik disambut oleh penyapu koin yang siap mengais koin atau duit yang dilempar para pemudik di sekitar Jembatan Sewo.
ADVERTISEMENT
Para penyapu koin ramai berbaris di sisi kanan-kiri jalan sepanjang sekitar 1 kilometer. Mereka akan mengambil duit yang dilempar para pemudik dengan sapu, bahkan ketika uangnya dilempar di tengah jalan yang ramai dilintasi kendaraan sekalipun. Hal ini membuat pemudik tak bisa ngebut melintasi jalanan dengan kondisi demikian.
Kami sampai Palimanan, Kabupaten Cirebon, sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelumnya kami sempat beristirahat 2 kali untuk salat ashar dan juga untuk meluruskan pinggang.
Perjalanan masih ramai lancar sampai kami memasuki Kota Cirebon, tujuan kami. Meski demikian, jalur mudik di dalam kota ini mulai diserbu pemudik dan terjadi kemacetan di sepanjang jalan di daerah Plered. Mereka yang melanjutkan perjalanan jalur Pantura ke arah Brebes, Tegal, Semarang memang kerap melintasi jalur ini.
ADVERTISEMENT
Kemacetan di Kota Cirebon itu membuat kami mesti buka puasa di tengah padatnya kendaraan. Kami pun sampai tujuan sekitar pukul 18.00 WIB, sehingga total perjalanan mudik Depok-Cirebon dengan istirahat membutuhkan waktu 10,5 jam. Kecepatan rata-rata motor yang kami naiki sepanjang perjalanan sekitar 50 km/jam.
Sebenarnya Cirebon bukanlah tujuan mudik kami. Tujuan mudik sesungguhnya adalah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sekitar 40 km ke arah selatan dari kota udang ini. Meski demikian, kami memutuskan untuk singgah di Cirebon untuk plesir di kota ini sembari beristirahat.
Pada Sabtu (30/4), barulah perjalanan dilanjutkan menuju tujuan akhir, Kuningan, Jawa Barat. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam. Kemacetan hanya terjadi saat kami melintasi persimpangan jalan dan bertemu para pemudik di dekat Terminal Harjamukti, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Kota Cirebon.
ADVERTISEMENT
Kata orang Jawa, alon-alon asal kelakon. Tak apa mudik pelan-pelan saja, yang penting terlaksana dan selamat sampai tujuan.