Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Keajaiban Pupuk Kompos: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan
17 Desember 2024 11:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Laely Agesty El-Bahri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sobat-sobat, siapa yang sangka bahan organik yang selama ini kita abaikan, ternyata menyimpan segudang manfaat untuk lahan kita tercinta, ya, kompos namanya! Kompos merupakan solusi ramah lingkungan yang ampuh untuk meningkatkan kesuburan tanah, sekaligus menjawab keresahan kita akan permasalahan lingkungan yang semakin pelik.
ADVERTISEMENT
Kompos, sebuah harta karun bagi tanah kita, kaya akan nutrisi organik yang mudah diserap tanaman. Sifatnya yang ramah lingkungan membuatnya menjadi pilihan tepat untuk pertanian berkelanjutan dan organik. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai keajaiban kompos dan bagaimana ia dapat merevolusi praktik pertanian kita.
Keistimewaan kompos terletak pada sifatnya yang slow-release, artinya unsur hara dilepaskan secara bertahap ke dalam tanah. Hal ini memberikan nutrisi yang berkelanjutan untuk tanaman, mencegah masalah kekurangan nutrisi atau kelebihan pemupukan.
Selain itu, kompos juga mengandung asam humat dan fulvat, yang meningkatkan penyerapan nutrisi tanaman dan merangsang pertumbuhan akar yang sehat. Tak heran jika kompos disebut sebagai vitamin alami bagi tanah kita.
Salah satu pembuatan pupuk kompos yang bisa kita gunakan yaitu dengan pembuatan biobori di lingkungan rumah. Biopori adalah lubang vertikal yang dibuat di tanah dan digunakan sebagai resapan air. Biasanya lubang resapan biopori memiliki kedalaman 80 - 150 cm dengan diameter 3 - 5 inchi. Selain berguna sebagai tempat resapan air, lobang biopori juga dapat digunakan sebagai tempat pembuatan pupuk kompos dengan bahan dasar sampah rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Ketika sampah organik seperti daun kering, sisa makanan, atau limbah rumah tangga lainnya dimasukkan ke dalam lubang biopori, bahan-bahan tersebut akan terurai secara alami. Proses dekomposisi ini juga melibatkan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri yang mengurai bahan organik menjadi senyawa yang lebih sederhana, yang akhirnya berubah menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang terdekomposisi akan menghasilkan kompos yang kaya akan unsur hara yang bermanfaat untuk kesuburan tanah. Hal ini dapat meningkatkan struktur tanah, memperbaiki kemampuan tanah mampu menyimpan lebih air, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.
Bahan Baku Kompos
Bahan baku kompos sangatlah beragam, meliputi berbagai jenis limbah organik. Ada yang berasal dari rumah tangga, seperti sisa sayuran, kulit buah, dan kertas. Selain itu, limbah organik dari pertanian juga dapat dimanfaatkan, seperti jerami, sekam padi, dan kotoran ternak. Bahkan, rumput liar yang sering dianggap mengganggu pun dapat menjadi bahan baku kompos yang sangat baik.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak semua limbah organik cocok untuk dijadikan kompos. Beberapa bahan yang sebaiknya dihindari adalah tulang, daging, dan sisa makanan berlemak. Alasannya, bahan-bahan tersebut dapat menarik hama dan memperlambat proses pengomposan.
Dalam memilih bahan baku kompos, penting juga untuk memperhatikan keseimbangan antara bahan hijau (berkarbon rendah) dan bahan cokelat (berkarbon tinggi). Bahan hijau, seperti sisa sayuran dan rumput, memiliki kandungan nitrogen yang tinggi untuk mempercepat proses penguraian. Sementara itu, bahan cokelat, seperti jerami dan kertas, berfungsi menyediakan karbon untuk mengimbangi kandungan nitrogen.
Dengan memperhatikan keseimbangan dan jenis bahan baku yang tepat, kamu dapat menciptakan kompos berkualitas tinggi yang akan menyuburkan tanah dan meningkatkan produktivitas lahanmu.