Konten dari Pengguna

Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Psikopat?

Ghazi Luthfi
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
23 Desember 2020 7:45 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ghazi Luthfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Psikopat?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Istilah Psikopat mungkin sudah tidak asing bagi teman-teman semua. Kata ini sering digunakan di masyarakat umum, media massa, dan juga karya fiksional (film dan novel). Seorang Psikopat biasanya identik dengan kesan sadis, tidak berempati, dan suka melakukan tindak kejahatan demi memenuhi kepuasan pribadinya.
ADVERTISEMENT
Tetapi sebenarnya apasih psikopat itu? Kenapa seseorang bisa menjadi psikopat? Apa yang terjadi pada otak seorang psikopat? Untuk menjawabnya, penulis akan mengambil dari perspektif Neurosains, yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang sistem syaraf yang ada di otak manusia.

Apa itu psikopat ?

Istilah psikopat pertama kali digunakan oleh psikiater asal Jerman yang bernama J.L.A. Koch pada tahun 1888, yang pada dasarnya memiliki arti “jiwa yang menderita” (Hervé Hugues, 2007 : 34). Sedangkan dalam buku panduan untuk diagnosa gangguan mental—the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), istilah resmi untuk psikopat adalah Antisocial Personality Disorder (ASPD) atau Gangguan Kepribadian Antisosial (GPA).
Psikopat sering juga dikaitkan dengan sosiopat. Keduanya memang termasuk dalam gangguan kepribadian antisosial atau GPA, tetapi jika dibandingkan, perbedaan penting memisahkan mereka sebagai dua istilah yang berbeda. Di satu sisi, sosiopat adalah gangguan kepribadian, yang berhubungan dengan perilaku antisosial (Kerns, 2008a).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, psikopat adalah GPA dan ditandai oleh pemikiran antisosial yang tidak berperasaan, agresif, dan kekerasan yang terwujud dalam perilaku (Kerns, 2008b).
Ciri-ciri psikopat umumnya meliputi: perilaku antisosial, narsistik, manipulatif, impulsif, sifat tidak berperasaan dan tidak emosional, kurangnya rasa bersalah, kurang empati. (Dadds dkk, 2010).

Kenapa seseorang bisa menjadi psikopat ?

Setidaknya terdapat 2 faktor yang menyebabkan seseorang menjadi psikopat, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Para ilmuwan masih memperdebatkan mana faktor yang lebih dominan dalam menentukan mengapa seseorang bisa menjadi psikopat. Namun, menurut Dr. Robert Hare, seorang psikolog terkenal yang telah meneliti psikopat selama lebih dari tiga dekade, percaya bahwa sifat-sifat seperti perasaan dangkal (istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman emosional seorang psikopat) dan tidak berperasaan dapat diwariskan(genetik).
ADVERTISEMENT
Ia yakin bahwa sifat-sifat tersebut tidak akan didapatkan seseorang hanya dengan sekadar proses sosialisasi.
Para peneliti di bidang neurosains juga telah melakukan beberapa penelitian mengenai hubungan otak dan sistem saraf manusia terhadap psikopat. Ditemukan bahwa bahwa kerusakan dan penurunan aktivitas saraf pada sistem paralimbik dapat menyebabkan tendensi seseorang menjadi psikopat.
Dalam sebuah studi tentang perubahan perilaku dan gangguan kognitif yang terkait dengan kerusakan otak vocal, dijelaskan bahwa simtom simtom psikotik disebabkan oleh kerusakan korteks orbital frontal, insula anterior, dan cingulate anterior dari lobus frontal, dan amigdala serta daerah yang berdekatan dari lobus temporal anterior. Kerusakan pada amigdala dan daerah lobus temporal antero-lateral terlibat dalam gejala psikopat tertentu, seperti agresi, impulsif, kontrol perilaku yang buruk, dan kurangnya empati, serta ketidakpedulian emosional. (Kiehl, 2006)
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, di tahun 2007, Kent Kiehl dan Morris Hoffman melakukan eksperimen terhadap lebih dari 1.100 tahanan penjara menggunakan alat fMRI dengan sistem seluler pertama di dunia. Eksperimen ini dilakukan untuk menganalisis sistem paralimbik yang ada di otak manusia. Penelitian ini dilakukan selama 3 tahun lebih.
Hasil data dari eksperimen fMRI ini menunjukkan bahwa terdapat pola yang kuat dan persisten terhadap fungsi abnormal otak psikopat, yaitu penurunan aktivitas saraf di sistem paralimbik. Dibandingkan non-psikopat, psikopat memiliki aktivitas saraf yang lebih rendah di sistem paralimbik mereka.
Penurunan aktivitas ini mempengaruhi psikopat terhadap 3 aspek penilaian moral seperti : 1) kemampuan untuk mengenali masalah moral; 2) kemampuan untuk menghambat respons sambil menunggu penyelesaian masalah moral; dan 3) kemampuan untuk mengambil keputusan tentang masalah moral. (Kiehl & Hoffman, 2011).
ADVERTISEMENT
Ini menjelaskan mengapa seorang psikopat tidak bermoral. Selain itu, interaksi biokimia di otak juga dikaitkan dengan munculnya perilaku psikopat. Ada bukti bahwa ketidakseimbangan bahan kimia serotonin dan monoamine oksidase, yang terkait dengan kompulsif, dan depresi, ditemukan pada psikopat (Vronsky, 2004a).

Apakah seorang psikopat berarti pembunuh?

Ilustrasi pembunuhan. Foto: Shutter Stock
Istilah psikopat sering disalahpahami dan distigmatisasi buruk di masyarakat karena gambaran negatif di media. Terlepas dari persepsi populer, kebanyakan psikopat bukanlah orang berdarah dingin atau pembunuh sadis. Data menunjukkan bahwa ciri-ciri psikopat terletak pada suatu kontinum, sehingga beberapa individu memiliki ciri-ciri psikopat tetapi tidak memenuhi kriteria untuk “psikopat murni”. Banyak dari mereka hidup sukses di antara kita semua, menggunakan ciri-ciri kepribadian mereka(seperti memalsukan emosi) untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Robert Hare dalam bukunya Snakes in Suits: When Psychopaths Go to Work mengeklaim lebih lanjut bahwa prevalensi psikopat lebih tinggi di dunia bisnis daripada di populasi umum, yang berarti, sekitar 3-4 persen dari populasi posisi senior dalam bisnis (seperti CEO, direktur, dll), memenuhi kriteria klinis untuk psikopat (Hare, 2007).
Psikopat merupakan gangguan mental yang cukup umum terjadi di masyarakat, bahkan dua kali lebih umum daripada gangguan mental lain seperti, anorexia, skizofrenia, gangguan bipolar, dan juga paranoid (Kiehl & Hoffman, 2011). Bahkan, Dr. Robert Hare melaporkan bahwa sekitar 1 persen dari populasi umum memenuhi kriteria klinis untuk psikopat (Hare, 1993), yang berarti orang-orang di sekitar kita memiliki gangguan mental ini.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan kita terhadap psikopat agar tidak disalahgunakan ataupun disalahpahami. Gangguan psikopat merupakan gangguan mental yang cukup umum di masyarakat, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kita, ataupun kerabat kita memiliki simtom simtom psikopat.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, hal ini bukan menjadi alasan untuk mendiagnosa diri kita sendiri. Penulis ingin mengingatkan apabila kita atau kerabat kita merasakan suatu gejala-gejala tersebut, alangkah baiknya segera berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater.
Semoga Bermanfaat !
DAFTAR PUSTAKA
AUEssays. (November 2018). Psychopathy. Retrieved from https://www.auessays.com/essays/psychology/psychopathy-disorder.php?vref=1
Babiak, P., & Hare, R. D. (2006). Snakes in suits: When psychopaths go to work. New York: Regan Books.
Dadds, M. R., Jambrak, J., Pasalich, D., Hawes, D. J., & Brennan, J. (2010). Impaired attention to the eyes of attachment figures and the developmental origins of psychopathy. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 52(3), 238–245. https://doi.org/10.1111/j.1469-7610.2010.02323.x
Hare, RD (1994), Predators: The Disturbing World of the Psychopaths among Us, Psychology Today, 27 (1): 54–61.
ADVERTISEMENT
Hervé, H., & Yuille, J. C, (Eds.). (2007). The psychopath: Theory, research, and practice. Routledge, p.34
https://scholar.google.com/scholar_lookup?title=The+Psychopath:+Theory,+Research,+and+Practice&author=Hugues+Herv%C3%A9&publication_year=2007&
Kerns, J. M. (2008). Sociopath vs.psychopath: there is a difference. Assiciated Content.
Kiehl, K. A. (2006). A cognitive neuroscience perspective on psychopathy: Evidence for paralimbic system dysfunction. Psychiatry Research, 142(2–3), 107–128. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2005.09.013
Kiehl, K. A., & Hoffman, M. B. (2011). THE CRIMINAL PSYCHOPATH: HISTORY, NEUROSCIENCE, TREATMENT, AND ECONOMICS. Jurimetrics, 51, 355–397. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4059069/
Morin, A. (2020). What Is a Psychopath? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-a-psychopath-5025217
Wijaya, H. (2018.). Pendidikan Neurosains Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Masa Kini. from https://repository.sttjaffray.ac.id/media/269017-pendidikan-neurosains-dan-implikasinya-d-5854b17f.pdf
Wikipedia Contributors. (2020, November 29). Psychopathy in the workplace. Wikipedia; Wikimedia Foundation. https://en.wikipedia.org/wiki/Psychopathy_in_the_workplace#
Vronsky, P. (2004a,d). Biosocial interaction. In Serial killers: the method and madness of monsters. (pp. 247). New York: Penguin Group.
ADVERTISEMENT