Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengenalan Aplikasi SEPRAN kepada Pedagang KakiLima untuk Digitalisasi Pembukuan
11 Agustus 2024 9:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Agustinus Bimo Aryosetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro Kenalkan Pembukuan Online dengan Aplikasi SEPRAN di Desa Pakisputih
ADVERTISEMENT
Pekalongan, 10 Agustus 2024 - Dalam upaya meningkatkan keterampilan manajemen keuangan para pedagang kaki lima di Desa Pakisputih, Kabupaten Pekalongan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (Undip) menggelar pelatihan penggunaan aplikasi SEPRAN untuk pembukuan online. Inisiatif ini dipimpin oleh Agustinus Bimo Aryosetyo, mahasiswa yang berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil di desa tersebut.
Agustinus Bimo Aryosetyo menyatakan bahwa aplikasi SEPRAN dipilih karena kemudahannya dalam membantu pedagang mencatat dan mengelola keuangan mereka secara digital. "SEPRAN adalah aplikasi pembukuan yang dirancang agar mudah digunakan oleh pedagang kecil. Dengan aplikasi ini, para pedagang dapat mencatat setiap transaksi secara real-time dan memantau kondisi keuangan mereka dengan lebih baik," ujarnya.
Program pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari para pedagang kaki lima yang selama ini terbiasa melakukan pencatatan secara manual. Mas Faris , salah satu pedagang, mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat belajar cara menggunakan aplikasi ini. "Saya sering kesulitan mencatat pemasukan dan pengeluaran secara rinci. Dengan SEPRAN, semuanya menjadi lebih mudah dan rapi," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain kemudahan dalam pencatatan, aplikasi SEPRAN juga dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan pedagang untuk melihat laporan keuangan harian, mingguan, atau bulanan. Hal ini memudahkan pedagang dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan usahanya. "Fitur laporan keuangan ini sangat membantu saya untuk mengetahui kondisi usaha saya secara keseluruhan," tambah Pak Suradi, pedagang lain yang turut serta dalam pelatihan.
Bimo juga menjelaskan bahwa salah satu keunggulan SEPRAN adalah kemampuannya untuk diakses melalui perangkat seluler, sehingga para pedagang dapat mencatat transaksi kapan saja dan di mana saja. "Dengan akses yang fleksibel, pedagang tidak perlu lagi membawa buku catatan kemana-mana. Semua bisa dicatat langsung di ponsel mereka," jelasnya.
Pelatihan yang diadakan oleh tim KKN ini juga mencakup sesi praktek langsung, di mana para pedagang diajak untuk mengunduh, menginstal, dan mencoba menggunakan aplikasi SEPRAN di perangkat mereka masing-masing. "Kami ingin memastikan bahwa setiap pedagang benar-benar paham dan bisa menggunakan aplikasi ini dengan baik," kata Agustinus.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sekadar pelatihan, Agustinus dan timnya juga memberikan pendampingan kepada para pedagang setelah pelatihan selesai. Mereka berkomitmen untuk terus mendampingi para pedagang dalam beberapa minggu ke depan, memastikan bahwa mereka tidak menemui kesulitan dalam penggunaan aplikasi SEPRAN. "Kami ingin memastikan bahwa penggunaan aplikasi ini benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi para pedagang," ujarnya.
Kepala Desa Pakisputih, Bapak Harjono, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN Undip ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan para pedagang di desa yang masih banyak mengandalkan pencatatan manual. "Dengan adanya aplikasi SEPRAN, saya berharap para pedagang dapat lebih teratur dalam mengelola keuangannya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.
Program ini juga diharapkan dapat membantu para pedagang kaki lima dalam mengatasi tantangan-tantangan yang sering mereka hadapi, seperti kesulitan dalam melacak pengeluaran dan pemasukan secara akurat. "Dengan pembukuan yang lebih baik, para pedagang bisa lebih mudah mengetahui laba rugi usaha mereka dan membuat perencanaan bisnis yang lebih matang," jelas Agustinus.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Pakisputih, terutama para pedagang, berharap bahwa aplikasi SEPRAN dapat terus digunakan dalam jangka panjang dan membantu mereka meningkatkan usahanya. "Saya berharap aplikasi ini bisa menjadi alat yang membantu saya mengembangkan usaha kecil saya menjadi lebih besar," kata Ibu Ratna, pedagang makanan di desa tersebut.
Agustinus dan tim KKN Tim 2 Undip berencana untuk melakukan evaluasi berkala terhadap penggunaan aplikasi SEPRAN di Desa Pakisputih. Mereka akan mengumpulkan masukan dari para pedagang untuk terus meningkatkan program ini ke depannya. "Kami ingin program ini terus berkembang dan menyesuaikan dengan kebutuhan para pedagang," kata Agustinus.
Selain itu, mereka juga berharap dapat mereplikasi program ini di desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa. "Kami percaya bahwa pembukuan digital adalah langkah penting untuk memberdayakan pelaku usaha kecil di berbagai daerah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Agustinus juga berharap bahwa melalui program ini, para pedagang kaki lima di Desa Pakisputih dapat menjadi lebih mandiri secara finansial dan mampu bersaing di era digital. "Kami ingin membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, sehingga usaha mereka bisa berkembang lebih pesat," katanya.
Dengan semangat inovasi dan pemberdayaan, mahasiswa KKN Tim 2 Undip telah menunjukkan bagaimana teknologi sederhana seperti SEPRAN dapat memberikan dampak besar bagi pengelolaan usaha kecil. Desa Pakisputih kini menjadi contoh bagaimana teknologi dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.