Ketahui Kemampuan Anda dalam Menentukan Tujuan, Sebelum Mengalami Hal Ini

Agnes Claristia
Psychology Student at Universitas Tarumanagara
Konten dari Pengguna
22 Juli 2021 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agnes Claristia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Sumber:  Ameer Basheer on Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: Ameer Basheer on Unsplash)
ADVERTISEMENT
Setiap orang pasti memiliki tujuan dalam kehidupannya, sejak saat lahir hingga dewasa. Misalnya, anak-anak yang menginginkan mainan, remaja yang ingin memiliki gadget terbaru, orang dewasa yang ingin membeli mobil, rumah, dan keperluan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, setiap orang memiliki dorongan untuk mencapai atau memiliki sesuatu yang diinginkan. Sehingga tidak sedikit orang akan melakukan apa saja untuk mencapai hal yang mereka inginkan.
Tidak hanya keinginan pribadi yang menjadi tujuan dalam hidup, namun terdapat juga keinginan atau standar orang lain yang ditetapkan pada diri seseorang. Misalnya, keinginan atau standar yang ditetapkan oleh orang tua terhadap anaknya, orang tua ingin anaknya menjadi seorang dokter.
Meskipun telah berusaha dengan keras, namun tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang dapat gagal, atau setidaknya merasa kesulitan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada kesempatan kali ini, saya memiliki cerita sebagai ilustrasi untuk artikel ini dengan nama yang disamarkan.
Tere adalah seorang anak pertama dari tiga bersaudara. Sebagai anak pertama ia diminta ayahnya untuk selalu menjadi orang nomor 1 dalam segala hal, misalnya dalam pendidikan, pekerjaan, prestasi non-akademik. Hal itu diminta ayah Tere semata-mata agar Tere dapat menjadi contoh bagi adik-adiknya.
ADVERTISEMENT
Tere selalu berusaha untuk memenuhi keinginan ayahnya yaitu selalu menjadi pemenang, Ia selalu belajar setiap malam, mengambil beberapa kursus, yang bahkan mengurangi waktunya untuk bermain bersama teman-temannya.
Namun meski sudah melakukan hal-hal tersebut, Tere merasa belum berhasil mencapai keinginan ayahnya. Ia merasa hal itu sangat sulit, hingga Ia merasa tidak mampu melakukannya dan hal itu menjadi beban bagi dirinya.
Setiap orang pasti akan menetapkan sebuah tujuan pada posisi yang menurutnya paling tinggi, karena Ia ingin memiliki atau menjadi yang terbaik. Namun sebagai manusia, setiap orang memiliki batasan dan keahlian pada bidangnya masing-masing.
Dengan adanya tujuan yang tidak seimbang dengan batasan atau kemampuan yang dimiliki seseorang dapat membuatnya merasa tidak nyaman atau ada sesuatu yang mengganjal.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibahas dalam 5 Body Syndrome yang dikemukakan oleh John Kappas, yang membahas tentang hubungan antara perasaan atau emosi yang dapat mempengaruhi pikiran dan memunculkan gejala pada tubuh.
Keadaan di mana alam bawah seseorang sadar akan tujuan dan kemampuan yang seimbang dinamakan Fight or Reaching Syndrome atau Sindrom Bertempur atau Menjangkau. Menurut Kappas, Fight or Reaching Syndrome dapat terjadi saat seseorang menetapkan goal/tujuan atau memiliki goal/tujuan yang ditentukan oleh orang lain, dan pada level bawah sadarnya Ia tahu bahwa tujuan ini tidak akan tercapai.
Seiring berjalannya waktu, pikiran bawah sadar dan emosi yang terpendam akan bereaksi pada tubuh yang dimunculkan sebagai gejala-gejala pada bagian tubuh. Maka tidak jarang jika seseorang merasa sakit tanpa mengetahui apa penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Saat seseorang memiliki Fight or Reaching Syndrome, biasanya akan memiliki masalah pada bagian lengan hingga telapak tangan, misalnya kesemutan, tremor, hingga yang terparah adalah tangan menjadi lumpuh.
Bila anda memiliki Fight or Reaching Syndrome ini, anda perlu melepaskannya. Bagaimana caranya? Tenang, setelah menyelesaikan pembahasan mengenai 5 Body Syndrome menurut Kappas, saya akan membahas solusi efektif dan ampuh untuk mengatasi masalah ini. Sampai bertemu di artikel berikutnya.
Coach Andrew Peterson, Life Coach-nya Indonesia.