Rasa Bersalah Berlebihan Dapat Menyebabkan Hal Ini

Agnes Claristia
Psychology Student at Universitas Tarumanagara
Konten dari Pengguna
14 Juli 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agnes Claristia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Merasa Bersalah (Sumber: Francisco Gonzalez on Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Merasa Bersalah (Sumber: Francisco Gonzalez on Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama hidup, seseorang pasti pernah melakukan kesalahan. Kesalahan yang dibuat dapat berupa tindakan yang berlawanan dengan norma sosial atau peraturan yang berlaku pada masyarakat, melanggar peraturan, atau bahkan sekadar memperlakukan orang secara tidak baik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa bersalah atas perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Pada artikel ini, saya akan mengilustrasikan sebuah kisah yang akan saya samarkan identitasnya. Anna adalah seorang perempuan berusia 24 tahun yang memiliki hubungan dengan seorang pria bernama Roni.
Hubungan mereka sangat harmonis dan mesra. Mereka saling mencintai, apa pun yang Roni minta akan selalu dituruti Anna, begitu juga sebaliknya.
Mereka berpacaran sejak keduanya berkuliah, lulus dan bekerja. Hingga akhirnya Roni perlahan-lahan menyadari perubahan sikap Anna. Usut punya usut, ternyata Anna sedang dekat dengan salah satu kolega di kantornya.
Roni sangat kecewa pada Anna dan mereka memutuskan untuk memulai hidup masing-masing, Anna dengan pasangan barunya dan Roni mengejar cita-citanya.
Seiring berjalannya waktu, Anna pun menyadari sifat buruk pasangan barunya yang berperilaku kasar, tidak sabar, berbicara membentak. Tanpa sadar Anna membandingkan sifat pasangannya itu dengan sifat Roni yang tidak pernah menyakiti Anna dan sangat mencintainya.
ADVERTISEMENT
Anna sadar atas kesalahan dan perbuatannya terhadap Roni. Tanpa sadar, Anna sangat merasa bersalah. Rasa bersalah itu menghantui Anna dalam hidupnya, ia bahkan tidak dapat memaafkan dirinya sendiri. Bahkan tanpa disadari, rasa bersalah yang dimiliki oleh Anna dapat menyebabkan masalah yang serius pada tubuhnya.
Seorang hipnoterapis terkemuka, John Kappas, mengemukakan tentang 5 Body Syndrome, membahas tentang hubungan antara perasaan/emosi yang dapat mempengaruhi pikiran dan memunculkan gejala pada tubuh.
Pada kesempatan kali ini saya akan secara khusus membahas Sexual Frustration and Guilt Syndrome atau Sindrom Frustasi Seksual atau Perasaan Bersalah yang merupakan salah satu dari 5 Body Syndrome.
Sexual Frustration and Guilt Syndrome disebabkan oleh persepsi orang terhadap bentuk tubuh (organ seks), seperti payudara dan organ vital, perasaan bersalah yang berkaitan dengan seksualitas, agama, dan norma-norma sosial.
ADVERTISEMENT
Saat seseorang memendam emosi dalam dirinya, misalnya seperti Anna yang memendam rasa bersalah dan tidak dapat memaafkan dirinya. Pikiran bawah sadar akan memproyeksikan menjadi gejala yang muncul pada tubuh.
Seseorang yang memiliki sindrom ini akan mengalami rasa sakit pada bagian perut hingga pinggul, misalnya, kram perut, masalah menstruasi, konstipasi, infeksi alat kelamin, masalah prostat, dan masalah ginjal.
Anda perlu melepaskan atau menghilangkan sindrom ini bila anda memilikinya. Bagaimana caranya? Tenang saja, setelah pembahasan mengenai 5 Body Syndrom menurut Kappas ini selesai, saya akan memberi solusi yang ampuh untuk mengatasinya masalah… Sampai jumpa di artikel berikutnya…
Coach Andrew Peterson, Life Coach-nya Indonesia.