Konten dari Pengguna

Sering Menghindari Keadaan? Ini Dampaknya bagi Tubuh Anda

Agnes Claristia
Psychology Student at Universitas Tarumanagara
5 Agustus 2021 10:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agnes Claristia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Sumber: Lewis Roberts on Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: Lewis Roberts on Unsplash)
ADVERTISEMENT
Selama hidup akan ada saatnya manusia akan dihadapkan dengan suatu keadaan yang membuat dirinya takut akan kegagalan, dikekang oleh sesuatu, berhadapan dengan paksaan, hingga merasa bingung akan apa yang harus dikerjakan dan bosan dengan apa yang sedang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Saat mengalami hal tersebut, manusia akan cenderung berusaha untuk menghindari keadaan yang membuatnya merasa tertekan, bosan, atau tidak nyaman. Manusia akan berusaha menghindari perasaan tersebut dengan harapan agar dapat merasa nyaman, lega, dan tidak terbebani oleh keadaan tersebut.
Saya akan memberi ilustrasi berupa cerita yang identitasnya telah disamarkan.
Rino adalah seorang mahasiswa semester akhir. Saat ini ia sedang ditugaskan untuk membuat sebuah proyek untuk sebuah desa di Jawa Tengah. Ia diminta untuk membuat program pengabdian masyarakat, yaitu dengan membuat posko kesehatan di desa tersebut.
Proyek tersebut adalah project pertama Rino, sehingga ia merasa sedikit gugup dan takut proyeknya akan gagal. Karena rasa takut dan gugup, ia ingin melimpahkan tugasnya pada temannya agar tidak perlu memikirkan lagi tentang proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibahas dalam 5 Body Syndrome menurut John Kappas yang membicarakan tentang emosi dan pikiran yang dimiliki seseorang akan berhubungan langsung dengan kondisi tubuhnya, yaitu Flight Syndrome atau Sindrom Melarikan Diri.
Flight Syndrome disebabkan oleh keadaan dalam diri manusia yang merasa takut saat menghadapi situasi tertentu, perasaan bosan, takut akan sesuatu yang menyakitkan, dan takut sukses. Dan keadaan itulah yang membuatnya ingin pergi, menghindari, dan melarikan diri dari keadaan tersebut secara emosi maupun fisik.
Pada ilustrasi diatas, Rino berhadapan dengan masalah yang membuatnya merasa ingin segera melepaskan bebannya dengan melarikan diri atau menghindari masalah tersebut. Di saat Rino merasakan hal tersebut, saat itulah ia mengalami Flight Syndrome.
Flight Syndrome biasanya ditandai dengan gejala atau rasa sakit yang anda miliki pada tubuh bagian paha hingga kaki, misalnya, kram, bengkak, pegal, kesemutan, lemah, bahkan yang terparah dapat mengakibatkan kelumpuhan.
ADVERTISEMENT
Bila anda memiliki Flight Syndrome, anda perlu untuk melepaskannya. Bagaimana caranya? Pada artikel berikutnya, saya akan solusi mudah dan ampuh untuk mengatasi masalah ini.