Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Nilai-Nilai Kultural Terhadap Eksistensi Budaya Indonesia
13 September 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Agnesse Leonelle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suatu negara pastinya memiliki identitas bangsa yang menandakan bahwa negara tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Kebudayaan merupakan salah satu hal yang mewakili identitas bangsa dari suatu negara kesatuan. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam baik dalam wujud tarian tradisional, rumah adat, makanan khas, sampai lagu tradisional. Kebudayaan Indonesia juga digambarkan dari sikap dan perilaku masyarakatnya. Namun, pada era digital budaya asing dengan mudahnya mulai memasuki Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, masyarakat sangat mudah mempelajari budaya asing terlebih lagi yang bertolak belakang dengan kebudayaan Indonesia. Hal tersebut mengancam kebudayaan Indonesia karena generasi penerus bangsa mulai mengikuti kebudayaan asing dan melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Tindakan berupa peningkatan kegiatan sosialisasi nilai-nilai kultural merupakan solusi yang tepat untuk menjaga eksistensi budaya Indonesia di era digital agar tidak tergantikan oleh budaya asing.
Nilai-nilai kultural
Nilai-nilai kultural itu sendiri merupakan suatu nilai yang telah disepakati oleh suatu masyarakat untuk membatasi tingkah laku, pedoman, serta sebagai karakteristik bangsanya. Beberapa nilai-nilai kultural bangsa Indonesia mencakup nilai religius, nilai ramah tamah, nilai gotong royong, dan nilai rela berkorban. Nilai kultural harus dipegang teguh oleh setiap masyarakat agar dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya.
ADVERTISEMENT
Nilai kultural bangsa Indonesia akan berbeda dengan nilai kultural bangsa asing karena kepribadian masyarakatnya juga berbeda. Perbedaan nilai kultural tersebut yang mendasari terancamnya eksistensi kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia dapat bertahan dengan masyarakatnya yang memegang teguh nilai kultural. Jika masyarakat lebih mengikuti nilai kultural asing, maka mereka akan lebih tertarik juga dengan kebudayaan asing yang merupakan wujud dari nilai tersebut.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman serta partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pelestarian kebudayaan Indonesia, maka dapat dilakukan sosialisasi nilai-nilai kultural. Sosialisasi nilai-nilai kultural yang tepat akan membantu masyarakat khususnya generasi penerus bangsa untuk lebih mengapresiasi dan mencintai kebudayaan bangsa Indonesia.
Fase-fase sosialisasi
Sosialisasi sendiri dibagi menjadi 3 fase, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Sosialisasi primer terjadinya di awal saat masih kecil ketika masih dalam proses berkembang dan masih dalam lingkup keluarga. Sosialisasi sekunder terjadinya di luar lingkup keluarga yang biasanya dari kelompok-kelompok di sekitarnya. Sedangkan sosialisasi tersier merupakan fase terakhir yaitu terjadinya saat individu sudah beranjak dewasa dan menemukan situasi baru. Dari setiap fasenya, sosialisasi nilai-nilai kultural dapat ditingkatkan dengan bantuan teknologi di era digital.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi primer merupakan fase yang paling penting karena interaksi dari setiap individu dengan keluarga merupakan yang paling utama dari sejak kecil. Dalam fase ini, keluarga memiliki peranan penting dalam memperkenalkan nilai-nilai kultural misalnya dengan orang tua menghargai privasi dari tiap anggota keluarga dengan tidak mengutak-atik handphone satu sama lain merupakan contoh sederhana dari sosialisasi nilai kultural berupa sopan santun. Orang tua juga bisa mengenalkan anak terkait budaya Indonesia sejak dini melalui media sosial dengan menunjukkan video terkait sehingga anak tersebut bisa tertarik dan mau ikut serta mengapresiasi kebudayaan Indonesia.
Sosialisasi fase kedua yaitu sekunder juga penting yaitu pemahaman terkait nilai kultural dapat dipengaruhi dari kelompok yang ada di sekitar. Misalnya, masyarakat sekitar rajin melakukan gotong royong dan mengajak masyarakat sekitar untuk ikut berpartisipasi demi kebaikan bersama dan menjalin hubungan satu sama lain juga tanpa membedakan hal berupa status sosial dan sebagainya. Ajakan ikut serta dalam bergotong royong juga bisa dilakukan melalui media sosial maupun mengirimkan pesan kepada orang-orang. Contoh lainnya bisa berupa membuat video terkait acara-acara kebudayaan yang akan ditampilkan sehingga bisa mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar dan lebih banyak mendapat apresiasi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sosialisasi fase terakhir yaitu tersier yang memiliki peran penting juga. Misalnya, dalam dunia kerja kita akan bertemu orang-orang yang memiliki perbedaan suku, ras, maupun agama. Cara kita berperilaku terhadap sesama yang memiliki perbedaan merupakan contoh yang baik misalnya menghargai mereka atau ikut berpartisipasi dalam platform media tertentu untuk meningkatkan awareness akan pentingnya menerima perbedaan.
Pentingnya penerapan nilai kultural
Nilai-nilai kultural bangsa tersebut harus dipahami dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Dengan penerapan nilai-nilai kultural bangsa tersebut, masyarakat akan lebih menghargai dan mencintai bangsanya sendiri. Kurangnya pemahaman akan nilai-nilai kultural, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mempedulikan kebudayaan bangsanya sendiri malah meninggikan kebudayaan bangsa lain. Dengan bantuan teknologi di era digital berupa media sosial juga, meningkatkan awareness akan kepentingan nilai kultural terhadap eksistensi dari kebudayaan Indonesia juga akan lebih mudah. Cakupan yang bisa dijangkau dengan penggunaan media sosial juga pastinya akan lebih luas. Dengan penggunaan teknologi yang ada, nilai-nilai kultural bisa lebih dikenal dan dipahami oleh masyarakat Indonesia. Dengan pemahaman nilai kultural yang benar maka ancaman terhadap eksistensi budaya Indonesia juga akan bisa teratasi.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka:
- Ruky, Achmad S. 2017. Budaya, Kebudayaan dan Nilai Nilai Budaya. https://achmadruky.com/321/budaya-kebudayaan-dan-nilai-nilai-budaya/. Diakses pada 10 September 2021.
- Mulyana, Aina. 2021. Nilai-Nilai Kultural yang Disepakati Bersama Masyarakat Indonesia sehingga Menjadi Nilai-Nilai Kultural Nasional Indonesia. https://ainamulyana.blogspot.com/2021/02/nilai-nilai-kultural-yang-disepakati.html. Diakses pada 11 September 2021.
- Poskota. 2019. Identitas Bangsa. https://poskota.co.id/2019/08/29/identitas-bangsa. Diakses pada 11 September 2021.
- [Jurnal] Syarif, Jamal. 2017. “Sosialisasi Nilai-Nilai Kultural dalam Keluarga, Studi Perbandingan Sosial-Budaya Bangsa-Bangsa.” Banjarmasin : Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin. (https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/view/13256.)