Konten dari Pengguna

Impact Media Sosial Tiktok: Kesadaran Publik akan Waspada Overclaim Skincare

Hayu Nur Agniansa
Seorang Mahasiswa S1 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Prodi Ilmu Komunikasi
19 Oktober 2024 18:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hayu Nur Agniansa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: AI Generate
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: AI Generate
ADVERTISEMENT
Kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi memberikan banyak sekali kemudahan bagi setiap hidup masyarakat. Mengutip dari beberapa laman Artikel, Media sosial selain sebagai sarana interaksi antar individu, penyampaian dan penerimaan informasi. Kini, masyarakat menggunakan media sosial sebagai pasar digital mereka. Dimana, dengan adanya pasar digital para penjual dapat dengan mudah menjual produk mereka tanpa harus membuka sebuah toko atau tempat untuk mereka berjualan. Begitupun dengan konsumen, mereka dapat dengan mudah membeli produk yang mereka inginkan dimanapun mereka berada tanpa harus mengeluarkan tenaga untuk pergi ketempat penjual.
ADVERTISEMENT
Banyaknya para content creator berlomba-lomba menjadi media sosial seperti platform Tiktok sebagai ajang pemasaran. Tiktok menjadi media konsumsi para audiens yang menawarkan beberapa fitur yang menguntungkan bagi creator atau audiens. Warganet penikmat konten Tiktok disediakan fitur For Your Page (FYP) yang akan membantu mereka menemukan update terbaru. Selain itu, Tiktok juga memberikan keuntungan bagi kompetitor untuk bersaing dalam memasarkan bisnis salah satunya pada konteks kesehatan kulit yang sedang banyak diminati.
Namun, dibalik kemudahan yang ditawarkan tersebut, tidak memungkiri jika masih terdapat beberapa oknum yang melakukan penipuan dari produk yang mereka perjual belikan tersebut, termasuk produk yang mudah sekali viral seperti skincare. Setiap individu baik Wanita maupun Pria di dunia ini pasti menginginkan untuk memiliki wajah yang bersih, terawat dan awet muda. Dengan adanya keinginan tersebut, mereka membeli serangkaian produk skincare untuk merawat wajah mereka.
ADVERTISEMENT
Banyaknya produk skincare yang tersebar di pasaran membuat mereka terkadang bingung produk mana yang lebih baik untuk mereka gunakan. Tidak sedikit individu yang mau mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli produk skincare yang mereka anggap itu bagus dan terkenal. Tanpa mereka mencari tahu lebih dalam kandungan dari skincare tersebut.
Banyaknya produk skincare yang tersebar membuat persaingan antar produsen semakin lebih ketat, sehingga untuk menarik daya tarik konsumen, setiap produsen melakukan strategi marketing mereka masing-masing. Ada yang mengendorse seorang influencer, ada yang memberikan promo besar-besaran dan ada pula yang melebih-lebih kan (overclaim) yang kini sedang hangat-hangat nya memicu kontroversi dimedia sosial Tiktok.
Kontroversi yang terjadi berkaitan dengan produk mereka yang dibongkar oleh pakar Dokter Detektif lewat edukasi media sosial Tiktok disebabkan hasil komposisi tidak sesuai dengan manfaat yang dijelaskan lewat media. Sehingga membuat para audiens mulai lebih waspada akan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pihak oknum yang terlibat sebuah overclaim dan menanggapi overclaim sebagai tindakan yang tidak bermoral karena merugikan orang banyak. Overclaim sangat berbahaya karena hal ini diterapkan oleh owner atau creator agar setiap konsumen yang melihatnya menjadi tertarik untuk membeli produk yang mereka jual dengan cara melebih-lebihkan informasi terkait kandungan yang ada didalam produk.
ADVERTISEMENT
Meskipun produk yang digunakan telah BPOM(Badan Pengawas Obat dan Makanan), overclaim merupakan salah satu bentuk penipuan. Skincare overclaim sering kali menjanjikan hasil yang cepat, seperti dapat memberikan kulit yang cerah dalam dua minggu, dapat menghilangkan jerawat, noda hitam dan flek dalam waktu seminggu dan lain sebagainya. Yang mana, setiap kata tersebut membuat konsumen mudah tergoda dan membeli serta memakai produk yang ditawarkan tanpa adanya observasi yang lebih mendalam terkait produk tersebut. Akibatnya, tidak sedikit dari konsumen yang merugi karna produk yang mereka gunakan bukan memberikan dampak seperti yang di klaim tetapi malah menimbulkan masalah kesehatan seperti iritasi kulit, wajah kusam dan kerusakan pada area wajah.
Melansir dari beberapa situs, Overclaim skincare menimbulkan dampak buruk bagi konsumen, selain dampak buruk bagi kesehatan wajah, skincare overclaim juga memberikan dampak buruk dari sisi ekonomi. Dengan membeli produk abal-abal tersebut, konsumen telah menghabiskan uang mereka untuk membeli produk yang tidak efektif dengan harga yang cukup mahal. Kekecewaan yang dirasakan konsumen juga dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan psikologis mereka, dimana produk yang mereka percaya dapat memberikan hasil sesuai dengan yang di klaim ternyata tidak sesuai dengan hasil yang mereka peroleh. Sehingga hal tersebut dapat memicu perasaan kecewa dan frustasi bagi para konsumen.
ADVERTISEMENT
Viralnya kasus skincare overclaim membuat masyarakat lebih memahami bahwa untuk menjaga, merawat dan memperbaiki kulit wajah memerlukan waktu dan tidak ada solusi yang instan. Bukan karena produk tersebut mahal maka kualitas produk tersebut menjanjikan, tapi konsumen juga perlu mengetahui lebih dalam kandungan yang ada dari produk skincare yang di beli dan perlu mencari tahu lebih dalam lagi kandungan seperti apa yang di butuhkan untuk wajahnya.
Postingan di Sosial media Tiktok yang membahas terkait produk skincare overclaim telah membantu para konsumen untuk lebih berhati-hati dan lebih ekonomis untuk membeli produk skincare. Ramai belum tentu itu baik, sepi belum tentu itu buruk. Edukasi yang diberikan oleh para konten creator yang membongkar produk overclaim tidak hanya ditujukan kepada para konsumen tetapi juga untuk para produsen produk skincare agar mereka lebih meningkatkan kualitas produk mereka, lebih bertanggung jawab dalam membuat klaim produk, dan melakukan uji klinis yang valid sebelum memasarkan produk mereka.
ADVERTISEMENT