Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inovasi Membantu Keseharian Tunarungu Tapi Dianggap Terlalu Berlebihan
4 Januari 2023 15:22 WIB
Tulisan dari Agun Pangeran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Inovasi teknologi diharapkan mampu membawa kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan lebih baik lagi. Di era digital, inovasi-inovasi terus dilakukan dan membawa dampak perubahan pada dunia. Namun ada beberapa inovasi yang bertujuan untuk membantu aktivitas seharian tunarungu tapi inovasi tersebut kurang dimanfaatkan dan dianggap terlalu berlebihan.
1. Sarung tangan penerjemah bahasa isyarat dengan akurasi tinggi
ADVERTISEMENT
Sarung tangan yang dapat menerjemahkan bahasa isyarat secara real time dari bahasa isyarat amerika ke bahasa inggris hanya dengan menggunakan aplikasi smartphone. Sarung tangan ini dirancang oleh Bioengineers Jun Chen, peneliti dari Sekolah Teknik Samueli UCLA, California, Amerika Serikat (AD), Sistem tersebut mencakup sepasang sarung tangan dengan sensor tipis yang dapat diregangkan dan dapat disesuaikan oleh panjang kelima jari pengguna. Sarung tangan ini mampu menafsirkan 60 tanda bahasa isyarat Amerika dengan akurasi hampir 99 persen dan menerjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Sensor ini dapat mengidentifikasi gerakan tangan dari bahasa isyarat dan menerjemahkan ke dalam bahasa lisan, dalam bahasa Inggris yang mengisyaratkan setiap huruf, angka, kata, dan frasa. Cara kerja sarung tangan penerjemah bahasa isyarat yaitu dengan mengubah Gerakan jari tangan menjadi sinyal listrik, yang kemudian sinyal listrik tersebut disalurkan ke papan sirkuit kecil di pergelangan tangan. Kemudian papan akan mengirimkan sinyal yang diperoleh oleh gerakan jari pengguna sarung tangan kemudian menerjemahkan gerakan-gerakan itu ke dalam bahasa Inggris yang nantinya akan ditampilkan ke perangkat smartphone.
ADVERTISEMENT
Harapan dan tujuan dari perancang sarung tangan penerjemah bahasa isyarat dapat mempermudah bagi orang-orang disabilitas tunarungu yang menggunakan bahasa isyarat dapat berkomunikasi tangan tanpa perlu orang lain menerjemahkan untuk mereka yang tidak memahami.
Gabrielle Hodge, seorang peneliti pasca-doktoral tunarungu dari Deafness Cognition and Language Research Center (DCAL) di University College London, mengatakan bahwa inovasi sarung tangan penerjemah bahasa isyarat terlalu "berlebihan" karena tunarungu dapat menggunakan perangkat lunak seperti text-to-speech yang sudah banyak tersedia di smartphone atau bahkan menggunakan pulpen dan kertas ketika mereka berkomunikasi.
2. Masker transparan untuk tunarungu
Dalam situasi pandemi seperti yang kita alami saat ini, penggunaan masker dalam segala aktivitas menjadi suatu keharusan untuk menghentikan penyebaran virus covid-19. Sayangnya, penggunaan masker ini menghambat kemampuan penyandang disabilitas untuk berkomunikasi. Tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyadari masalah ini dan mengembangkan inovasi masker transparan sebagai solusinya.
ADVERTISEMENT
Masker kain tembus pandang ini terdiri dari dua lapis masker. Lapis pertama seperti lapisan masker pada umumnya yang berisikan filter penyaring. Sementara lapis kedua yang berada di dalam merupakan masker transparan. Sehingga orang dapat melihat ekspresi dan gerak bibir dari para tuna rungu dan memudahkan dalam berkomunikasi. Di samping itu mereka juga memanfaatkan limbah sedotan sebagai bahan dasar strap masker (pengait masker).
Harapan dan tujuan dari masker transparan ini dapat membantu komunikasi tuna rungu di tengah pandemi bisa memberikan manfaat luas kepada masyarakat, utamanya mereka para disabilitas tuna rungu.
Tetapi inovasi ini kurang diminati dan dianggap terlalu berlebihan karena tanpa masker transparan ini tunarungu dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat atau menggunakan perangkat lunak seperti text-to-speech ketika mereka berkomunikasi selain dari itu harga masker yang relatif lebih mahal dibanding dengan masker medis yang dijual dipasaran.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah inovasi yang diciptakan dan diprediksi dapat mampu membantu keseharian kehidupan disabilitas tunarungu di masa depan, tapi dianggap terlalu berlebihan.