Film “You and I” Kisah Persahabatan Karena Kesamaan Masa Lalu yang Suram

Agung Han
agungatv(at)gmail.com - S1 Ekonomi - Wiraswasta - Blogger
Konten dari Pengguna
11 April 2021 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agung Han tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
flyer film You and I- dok Visinema
zoom-in-whitePerbesar
flyer film You and I- dok Visinema
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di masa pandemi kita temui kebiasaan baru, yaitu kegiatan berbasis online. Kini banyak acara dihelat secara virtual, demi meminimalisir kerumunan massa. Dan usaha bioskop cukup banyak terkena dampak, kini kursi kursi berjajar banyak jamuran akibat tak beroperasi.
ADVERTISEMENT
Tetapi manusia adalah makhluk adaptif, telah hadir Bioskop Online. Solusi pecinta nonton, tanpa perlu keluar rumah untuk pergi ke bioskop.
Dan baru-baru ini, bisokop online merilis film “You and I”, adalah film dokumenter disutradarai Fanny Chotimah. Siapa nyana, meski baru rilis film ini telah mendapatkan berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Prestasi bergengsi tersebut, satu diantaranya di ajang Festifal Film Indonesia 2020. You and I dinobatkan sebagai, film Dokumenter Panjang Terbaik dari FFI 2020.
Film ini mengisahkan Kaminah dan Kusdalini, dua lansia yang dipertemukan di penjara 50 tahun silam. Keduanya adalah mantan narapidana politik asal Solo, semasa gadis keduanya tergabung dalam paduan suara organisasi Pemuda Rakyat.
ADVERTISEMENT
Paska meletus konflik politik tahun 1965, dikenang sebagai peristiwa G.30 S/PKI menorehkan lara. Kedua perempuan malang ditangkap tanpa pengadilan, kemudian merasakan dinginnya jeruji besi.
Film “You and I” yang diproduseri Yulia Evina Bhara, Amerta Kusuma, dan Tazia Teresa, berhasil mengaduk emosi penonton. Menyadarkan kita semua, bahwa ketidakadilan masih bercokol di muka bumi.
Penonton bisa melihat keseharian dua perempuan di masa renta, terus berusaha lepas dari trauma. Sesekali keduanya bersua jumpa eks tahanan politik lain, masing-masing masih menyimpan harap akan datangnya keadilan.
Meski getir di masa silam, berusaha disikapi dengan ikhlas dan sahaja. Mereka tak lelah berupaya menyembuhkan luka, bertekad saling menjaga dan saling mengisi kekosongan di dalam dada sebab yang berharga adalah perasaan memiliki antara keduanya.
ADVERTISEMENT
Film You and I juga mengajarkan kita, meski getir tetaplah menjalani hidup dengan senda gurau, percakapan, dan sesekali saja mengingat kelam.
Saya merekomendasikan untuk ditonton, karena persahabatan mereka lebih dari sekedar persahabatan biasa.
Semoga bermanfaat.