Konten dari Pengguna

Luqman Al Hakim Sang Ayah yang Ahli Hikmah

Agung Han
agungatv(at)gmail.com - S1 Ekonomi - Wiraswasta - Blogger
18 September 2019 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agung Han tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sumber ; kisahteladan.web.id
zoom-in-whitePerbesar
sumber ; kisahteladan.web.id
Hallo para ayah, salam sehat selalu dan terus semangat berjuang demi keluarga. Semangat saya mengganda, kalau berbincang soal keayahan. Dan dari masa ke masa, semesta selalu menghadirkan sosok inspiratif di ranah keayahan.
ADVERTISEMENT
Para ayah, mungkin sudah familiar dengan kisah Luqman Al-Hakim dengan sang putra dan seekor keledai. Kisah yang melegenda ini, dijadikan rujukan dan pelajaran sampai kita, umat di akhir jaman.
Diriwayatkan suatu hari, Lukman dan anaknya memasuki dari pasar, Luqman menaiki keledai dan anaknya mengikuti dengan berjalan di belakangnya. “ssst, lihat orang tua itu, masak dia naik keledai sementara anaknya dibiarkan berjalan,” bisik satu orang di sudut pasar.
Mendengar hal ini, Luqman turun dari keledai, kemudian meletakkan anaknya diatas keledai, sementara dirinya berjalan membuntuti. “Sungguh kurang ajar anak itu, dia enak-enakan di atas keledai dan orangtuanya mengikuti dari belakang” celetuk orang di pasar.
Lagi-lagi Luqman mendengar, kemudian menghentikan keledai dan dia naik duduk di belakang si anak, sehingga keledai memanggul beban ganda. “Coba itu lihat, begitu teganya dua orang ini, sengaja menyiksa seekor keledai tak berdaya”bisik-bisik terdengar lagi.
ADVERTISEMENT
Karena tidak nyaman dengan anggapan orang di pasar, Luqman dan anakknya turun, kemudian Keledai dituntun. “perhatikan, dua orang berjalan kaki, sementara menuntun keledai dan tidak dikendarai” komentar seseorang sambil menahan tawa.
Maka Luqman Al-Hakim menasehati anaknya "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya.".
Para ayah, memetik hikmah dari nasehat Luqman, bahwa seberapapun upaya kita berbuat benar, tak akan lepas dari komentar negatif orang lain. Menurut Luqman, selama yang dilakukan kita yakini kebenarannya, jangan hirau penilaian orang, karena kebenaran sejati milik Sang Khaliq yang mengenggam.
--------
Luqman al-Hakim bukan seorang nabi apalagi Rasul, tetapi namanya diabadikan dalam Qur’an yaitu di surat Luqman. Ibnu Katsir berpendapat, Luqman atau Luqman bin unaqa’bin Sadun, adalah seorang tukang kayu tubuhnya pendek berhidung mancung.
ADVERTISEMENT
Luqman terkenal dengan nasehat dan atau pesan kepada anaknya, diantaranya yang sangat berkesan di benak saya adalah"Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain."
------
Saya kagum dengan Luqman Al-Hakim, tokoh parenting kelas dunia sepanjang masa. Namanya mengabadi, nasehat-nasehatnya tak lekang ditelan masa. Sosoknya (yang diriwayatkan) seorang tukang kayu, saya ingat pribadi mulia lain yang juga sangat biasa.
Misalnya Nabi Daud, pemuda delapan belas tahun, yang mendaftar sebagai prajurit di kerajaan Thalut, bersenjata ketapels. Nabi Yusuf, semasa kecil dibuang saudara tirinya, kemudian dijual sebagai budak penguasa di kerajaan Mesir.
ADVERTISEMENT
Dan kisah heroik sepanjang jaman, adalah Baginda Rasulullah, dari kecil sudah yatim piatu dan menjadi penggembala kambing. Ketika usia menginjak remaja, menjadi pedagang kemudian dipercaya menjadi tangan kanan saudagar kaya (Siti Khadijah). Hingga diangkat menjadi Nabi, dan mendapatkan wahyu sebagai penyempurna risalah nabi terdahulu.
Semua manusia mulia pilihan, menurut saya adalah orang kebanyakan yang diangkat derajad karena keteguhan pada keyakinan. Khusus Lukman Al-Hakim (tokoh di tulisan ini), tukang kayu yang teguh pada memegang amar ma’ruf nahi mungkar, dinasehatkan kepada anaknya.
Nasehat Lukman tertuang dalam surat Alqur’an
Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31;13)
Berbuat baik kepada kedua orangtua (Luqman 31;14)
Sadar manusia dalam berada dalam pengawasan Allah (31;16)
Dirikan Sholat, Berbuat Baik dan jauhi kemungkaran, sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31;17)
ADVERTISEMENT
Jangan sombong (luqman 31;18)
Cukuplah Allah sebagai penolong Hamba-NYA. Kita umat akhir jaman, bisa memetik hikmah dari kejadian masa lalu, tiada daya upaya kecuali mengharap Ridho-NYA.
Sebagai ayah, saya sadar belum memberi teladan terbaik, sholat masih bolong-bolong, puasa wajib dan sunnah belum sepenuhnya tertunaikan, tindakan tidak selaras dengan ucapan, dan masih banyak hal lainnya. Berkaca dari Lukman Al Hakim, rasanya saya masih sangat jauh tertinggal.