Konten dari Pengguna

Sastra Populer: Memahami Karakteristik dan Pengaruhnya

Agung khoerul imam
Saya adalah mahasiswa S1 Sastra Indonesia di Universitas Pamulang
2 Oktober 2024 15:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agung khoerul imam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAGSTmDKO6o/EN7E5Hinr3Rs316FNJBKjQ/view?utm_content=DAGSTmDKO6o&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAGSTmDKO6o/EN7E5Hinr3Rs316FNJBKjQ/view?utm_content=DAGSTmDKO6o&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&utm_source=editor
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sastra populer merupakan bagian dari karya sastra yang ditulis untuk khalayak luas dengan tujuan menghibur, menyentuh emosi, atau menyampaikan pesan yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Berbeda dengan sastra serius atau sastra tinggi, yang seringkali lebih kompleks dan memerlukan interpretasi mendalam, sastra populer cenderung lebih langsung, sederhana, dan mudah diakses oleh pembaca umum. Ciri utama dari sastra populer adalah kemampuannya untuk menarik perhatian pembaca dan memberikan hiburan. Banyak dari karya sastra populer diadaptasi menjadi film, serial televisi, atau bahkan permainan video, menunjukkan daya tarik lintas media yang kuat.
ADVERTISEMENT
Menurut Sapardi Djoko Damono, sastra populer adalah karya yang ditulis untuk menghibur dan dikonsumsi oleh masyarakat secara luas. Sastra populer cenderung mengutamakan aspek-aspek seperti jalan cerita yang menarik dan emosi yang mengesankan. Karya sastra ini tidak memerlukan pemikiran mendalam seperti pada sastra serius atau tinggi. Sifatnya yang komersial dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat membuat sastra populer berkembang pesat di tengah masyarakat.
Karakteristik Sastra Populer
Sastra populer seringkali mengangkat tema yang universal seperti cinta, petualangan, persahabatan, dan konflik moral yang mudah dipahami oleh banyak orang. Hal ini membuat karya-karya tersebut relevan di berbagai budaya dan zaman.
Jalan cerita dalam sastra populer biasanya tidak terlalu rumit dan mengikuti pola klasik: pengenalan, konflik, dan resolusi. Alur yang jelas dan pengembangan karakter yang sederhana memudahkan pembaca untuk menikmati cerita tanpa perlu berpikir terlalu dalam.
ADVERTISEMENT
Gaya penulisan dalam sastra populer umumnya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum, tanpa banyak metafora atau simbolisme yang sulit. Penulis biasanya menggunakan kalimat-kalimat pendek dan paragraf yang tidak terlalu panjang, sehingga nyaman dibaca.
Sastra populer sering kali menitikberatkan pada aspek emosional, berusaha menyentuh perasaan pembaca. Tujuannya adalah memberikan pengalaman yang menghibur, menggugah emosi, atau bahkan membuat pembaca melarikan diri dari rutinitas sehari-hari.
Pengaruh Sastra Populer
Sastra populer memiliki dampak yang sangat besar dalam budaya modern. Karya-karya dalam kategori ini sering kali menjadi cermin dari nilai-nilai sosial yang berkembang di masyarakat. Contoh yang terkenal adalah novel-novel fiksi ilmiah yang banyak membahas isu-isu teknologi, lingkungan, dan moralitas, atau novel percintaan yang menggambarkan dinamika hubungan manusia dalam konteks modern.
ADVERTISEMENT
Pengaruh lain dari sastra populer adalah kemampuannya untuk menciptakan tren budaya dan gaya hidup. Misalnya, novel Harry Potter karya J.K. Rowling bukan hanya menarik jutaan pembaca, tetapi juga menciptakan komunitas penggemar yang aktif di seluruh dunia, mempengaruhi dunia mode, bahasa sehari-hari, hingga pariwisata.
Selain itu, sastra populer juga memfasilitasi diskusi sosial yang lebih luas. Melalui penyebaran ide dan cerita yang mudah diakses, isu-isu penting seperti hak asasi manusia, keadilan sosial, dan lingkungan dapat dibahas oleh berbagai kelompok masyarakat.
Perbandingan Sastra Populer dengan Sastra Tinggi
Perbedaan utama antara sastra populer dan sastra tinggi terletak pada tujuan dan pendekatannya. Sastra tinggi sering dianggap sebagai karya yang lebih intelektual, membutuhkan pemahaman mendalam terhadap simbolisme, metafora, dan konteks budaya atau sejarah. Sebaliknya, sastra populer dirancang untuk dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai latar belakang tanpa memerlukan analisis yang rumit.
ADVERTISEMENT
Sastra tinggi juga lebih sering diakui oleh para kritikus sastra dan lembaga penghargaan prestisius, sementara sastra populer lebih fokus pada daya tarik komersial. Namun, penting untuk diingat bahwa batas antara keduanya tidak selalu kaku. Beberapa karya yang awalnya dianggap sebagai sastra populer, seperti Moby Dick karya Herman Melville, kini diakui sebagai bagian dari kanon sastra klasik.
Jadi pada kesimpulannya, Sastra populer memiliki peran penting dalam dunia sastra dan budaya. Meskipun sering dianggap lebih ringan daripada sastra tinggi, sastra populer mampu menyampaikan ide, hiburan, dan nilai-nilai sosial kepada audiens yang lebih luas. Pengaruhnya terhadap industri media, tren budaya, dan diskusi sosial membuatnya menjadi bagian integral dari perkembangan budaya kontemporer.