Konten dari Pengguna

Mendeteksi Penyakit Sapi Gila (BSE)

Agung Kuswanto
KBK Kimia Hayati Kimia UPI Angkatan 2017
22 Desember 2020 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agung Kuswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit sapi gila atau Mad Cow Disease merupakan suatu penyakit gangguan fungsi saraf pada sapi. Penyakit ini sering juga disebut sebagai Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE). "Bovine" artinya penyakit yang menyerang sapi, "Spongiform" artinya otak yang terinfeksi terlihat seperti spons yang berlubang - lubang jika dilihat dari mikroskop dan "Encephalophaty" artinya penyakit sapi. Sapi yang terinfeksi penyakit sapi gila memiliki lubang - lubang di bagian otaknya saat dianalisis menggunakan mikroskop.
ADVERTISEMENT
Penyakit sapi gila (BSE) ini disebabkan oleh "Prion", yakni suatu protein yang mengalami bentuk salah lipat pada strukturnya. Umumnya protein prion ini banyak ditemukan pada sel otak. Protein prion ini akan menginfeksi protein lainnya menjadi protein prion. Reaksi ini akan terus berlanjut hingga hingga prion terakumulasi dalam jumlah banyak dan menyebabkan kelainan fungsi sel pada otak. Protein prion ini dapat berpindah dari satu sapi ke sapi lainnya melalui pemberian pakan bagian otak ataupun sumsum tulang belakang dari sapi yang terinfeksi.
Otak sapi yang terjangkit BSE yang dianalisis menggunakan mikroskop. Ruang berwarna putih terlihat seperti "lubang" pada spons. (Sumber gambar: https://www.fda.gov/animal-veterinary/animal-health-literacy/all-about-bse-mad-cow-disease)
zoom-in-whitePerbesar
Otak sapi yang terjangkit BSE yang dianalisis menggunakan mikroskop. Ruang berwarna putih terlihat seperti "lubang" pada spons. (Sumber gambar: https://www.fda.gov/animal-veterinary/animal-health-literacy/all-about-bse-mad-cow-disease)
Bagaimana mendeteksi sapi yang mengalami gejala BSE?
Sangatlah sulit mendeteksi sapi yang sudah terinfeksi penyakit BSE. Perlu waktu 4 hingga 5 tahun hingga sapi yang terinfeksi mengalami gejala yang dapat terlihat. Gejala yang terlihat pada sapi yang terinfeksi yaitu memiliki perilaku abnormal, kesulitan berjalan, penurunan berat badan dan tak mampu bergerak. Saat sapi mati, ilmuwan dapat mengetahui apakah sapi terinfeksi BSE dengan melihat jaringan otaknya dibawah mikroskop.
Sapi yang menderita BSE mengalami kesulitan untuk bergerak bahkan berdiri. (Sumber gambar: https://www.mirror.co.uk/tv/tv-news/experts-predict-second-wave-mad-17376138)
Apakah penyakit BSE ini dapat menginfeksi manusia?
ADVERTISEMENT
Penyakit BSE pada sapi dapat menular ke manusia, penyakit BSE pada manusia disebut varian penyakit Creutzfeldt-Jakob (vCJD). Gejala penyakit vCJD yaitu depresi, bicara tidak jelas dan lamban, trmor, sulit berjalan, sulit mengontrol pergerakan dan lupa dengan orang disekelilingnya. Penyakit vCJD dapat menular pada manusia melalui donor organ atau darah dari seseorang yang terinfeksi vCJD maupun mengkonsumsi daging sapi yang terinfeksi.
Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan hingga saat ini dalam menangani penyakit BSE baik pada sapi maupun manusia?
Berikut perkembangan teknologi dalam menangani penyakit BSE pada sapi dan manusia:
Darah merupakan substansi penting dalam tubuh yang berfungsi mengirim nutrisi dan substansi lainnya ke seluruh tubuh. Mendeteksi prion dalam darah sangatlah sulit, mengingat kelangkaannya prion dalam darah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris, mereka menemukan cara mendeteksi prion dalam darah. Sampel darah yang akan diidentifikasi dibudidayakan bersamaan dengan protein normal dan diaduk menggunakan gelombang suara melalui berbagai pendekatan. Proses itu membuat gumpala protein prion baru dari protein normal menjadi lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Mengidentifikasi prion pada otak sapi merupakan pencegahan awal untuk memerangi penyakit BSE sebelum menular ke manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika, prion pada sampel otak dapat dideteksi menggunakan suatu antibodi baru. Antibodi ini dapat menghilangkan protein normal tanpa menghilangkan protein prion. Hal ini juga berlaku untuk daging hewan namun memerlukan beberapa perlakuan khusus.
oleh,
Agung Kuswanto
KBK Kimia Hayati
Prodi Kimia Universitas Pendidikan Indonseia
Referensi
Ernawati., Budi Kidarsa. (2004). Penyakit Sapi Gila. Ebers papyrus Jurnal Fakultas Kedokteran Tarumanegara. Vol X(1)
Prusiner SB. Detecting mad cow disease. Sci Am. 2004 Jul;291(1):86-93. doi: 10.1038/scientificamerican0704-86. PMID: 15255592.
Servick, K. (2016). New blood tests make strides in detecting prion disease. Science, 354(6319), 1512. https://doi.org/10.1126/science.354.6319.1512
ADVERTISEMENT
U.S. Food & Drug Administration. (2020). All About BSE (Mad Cow Disease). Tersedia di https://www.fda.gov/animal-veterinary/animal-health-literacy/all-about-bse-mad-cow-disease