Konten dari Pengguna

ADA APA DIBALIK RAMAINYA FREEPORT

Agung Fery Widiatmoko
manusia biasa yg mencari jatidirinya
11 Oktober 2017 18:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agung Fery Widiatmoko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
S
Sudah berapa tahun Freeport berdiri di Nusantara? Sejak tahun 1967 setelah proses eksplorasi yang sangat panjang akhirnya Freeport berdiri, dan mulai melaksanakan produksi di tambang terbuka ertsberg, dan Grasberg pada tahun 1988, seiring perjalanan waktu dampak yang dihasilkan Freeport mulai terasa bukan segi positifnya tetapi segi negatifnya yang terlalu besar, kerusakan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Apa segi positifnya? Kita tidak bisa menutup mata hanya dengan melihat sisi negatifnya tanpa melihat sisi positifnya, beberapa sistem pendidikan di bangun oleh Freeport yaitu seperti Institut pertambangan nemangkawi, tetapi disini lebih kepada hal yang bersifat business, apakah baik? Baik menurut saya sebab disana bukan hanya putra daerah yang di didik tetapi juga para keturunan putra daerah atau yang lahir dan besar di Papua bisa masuk di Institut tersebut, dimana disitu mereka dididik perihal alat alat berat di pertambangan dan untuk dipersiapkan menjadi karyawan permanen tak Freeport bila telah siap dan memiliki kompetensi yang cukup, serta mereka juga mendapatkan uang saku dari freeport, jadi selain mereka di didik soal penggunaan alat pertambangan mereka juga mendapatkan uang saku.
ADVERTISEMENT
Apa sisi negatifnya ? Banyak, satu sisi kita lihat saja perusahaan yang begitu megah besarnya tapi respon terhadap masyarakat sekitar perusahaan masih minim, belum lagi kerusakan alam, pembangunan infrastruktur pendidikan, akses jalan yang sangat lambat dan lain lain, padahal yang dihasilkan oleh Freeport itu tidak seperti perusahaan lainya. Tidak seperti pabrik tempe, pabrik tahu atau pabrik pabrik yang lain. Freeport hanya mempedulikan pendidikan yang berhubungan dengan kepentingan perusahaanya seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi. Tetapi kalo anda melihat dan pergi kesana banyaknya sekolah, yang tidak terawat, bahkan bangunannya tidak terurus dan lain lain, apakah ini kesalahan Freeport? Tentu saja tidak semua, sebab disana ada fungsi pemerintah seharusnya, lalu dimana letak kesalahan Freeport? Kita bisa menerka berkata sendiri secara logika dasar saja, kalo pembangunan infrastuktur lambat sedangkan di daerah itu SDA nya sangat potensial sekali guna kesejahteraan dalam hal apa saja lantas berdiri suatu perusahaan raksasa bukankah berarti seharusnya kontribusi perusahaan tersebut bisa sangat maksimal ? Mengingat yang dihasilkan tidak main main yaitu emas, perak, tembaga dan sumberdaya mineral lainya yang tidak bisa di deteksi satu persatu, apakah ada kesalahan pemerintah daerah maupun pusat? Banyak mungkin dari segi pengawasan, pengaturan pengeluaran keuangan negara dan daerah serta kurangnya fungsi kontrol.atau bisa saja Freeport sudah berkontribusi melainkan tidak sampai ke tangan atau ke tujuannya yang selama ini kita duga duga.
ADVERTISEMENT
Anda bisa melihat Freeport begitu damai dalam menjalankan operasinya tetapi baru di atas tahun 2011 mulai terlihat seringnya kacau perusahaan tersebut, baik konflict internal perusahaan itu dengan pegawainya ataupun dengan pemerintah sendiri, ada apa sebenarnya? Apakah konflict itu bikinan? Mungkin saja bisa dengan disetting sedemikian rupa skenarionya, atau bisa juga alami karena sudah terlalu banyaknya penyelewengan penyelewengan keluarga perusahaan itu sendiri atau oknum oknum pengelolaanya? Semua berkemungkinan yang sama sama besarnya.
S
O
Baberapa tahun belakangan Freeport kerap sekali bermasalah baik internal antara perusahaan dengan karyawannya dan juga external antara perusahaan dan pemerintah, ada apa? Adanya suatu permasalahan itu bisa disebabkan dua hal yang pertama karena memang benar benar bermasalah sehingga menimbulkan permasalahan, kedua adanya cipta kondisi yang seolah olah akhirnya menjadi seolah olah bermasalah, padahal tidak ada masalah, nah untuk kasus Freeport kita akan menilai dari sudut pandang mana?
ADVERTISEMENT
Untuk kasus internal semisal, harusnya tidak ada permasalahan permasalahan yang berarti dan terjadi bahkan sampai menimbulkan demonstrasi besar besaran dan terjadinya pemogokan atau penghentian proses produksi, sehingga menghasilkan permasalahan baru dengan adanya PHK sepihak dan lain-lain, untuk kasus ini saya menilai dan berpendapat bahwa adanya cipta kondisi, sehingga terjadi permasalahan baru yang mencuat kepermukaan, siapa yang mencipta kondisi? Yang mempunyai kepentingan di perusahaan yang jelasnya bisa jadi dari pihak luar yang membisiki atau sengaja memang di lakukan dari dalam agar bisa terjadi ekspos keluar dan entah bertujuan untuk apa.
Untuk kasus eksternal seperti permasalahan dengan pemerintah soal perpanjangan kontrak atau perubahan dari KK menjadi IUPK mungkin memang bermasalah dengan berbagai kriteria dan perbedaan. Pendapat antara perusahaan dan pemerintah itu sendiri, nah bisa jadi dengan permasalahan tersebut maka diciptakan kondisi dalam lingkungan perusahaan untuk mengancam pemerintah dengan Memberikan PHK sepihak dan lain lain, sekali lagi ini hanya persepsi bukan judge atau tuduhan boleh kan setiap orang mempunyai persepsinya masing masing, mengingat negara menjamin kemerdekaan setiap orang untuk mengeluarkan pendapat secara lisan ataupun tulisan seperti pada bunyi undang undang dasar negara kan begitu.
ADVERTISEMENT
Lalu mencuatkan gugatan Freeport soal akan dirubahnya status dari KK menjadi IUPK dengan syarat yang selama ini sering kita dengar, harus divestasi saham 51 % kemudian, membangun smelter dan lain lain, apabila tidak dipenuhi maka kontrak tidak akan di perpanjang dan lain sebagainya. Freeport ngeyel mau ke arbitrase, pemerintah mengiyakan, tetapi yang tidak habis pikir adalah kenapa ancaman Freeport akhirnya berubah dan kenapa pemerintah bersikap setengah hati? Ada apa di balik tawaran divestasi saham 51% ada apa di balik pembangunan semelting ada apa diantara PHK sepihak karyawan yang mencapai +/- 4ribu karyawan lebih? Kenapa pemerintah bersedia membeli harga saham dengan begitu tinggi apa alasannya ? Kenapa tidak seberani ungkapan sebelumnya dengan ngeyel nantang arbitrase dan menunggu sampai 2021? Silahkan anda berfikir sendiri.
ADVERTISEMENT
Berapa banyak pejabat negara yang terlibat dalam operasional Freeport? Apa kepentingan mereka? Apakah memang ada kepentingan beberapa pejabat negara diperusahaan asing tersebut? Silahkan anda cari tahu sendiri.
Bersambung...
B