Konten dari Pengguna

Kendaraan Listrik: Solusi dari Pemanasan Global di Sektor Transportasi

Agus Hermawan
Saya adalah seorang mahasiswa dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Universitas Airlangga.
28 Mei 2022 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Hermawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengisian daya mobil listrik (sumber foto: pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pengisian daya mobil listrik (sumber foto: pexels.com)
ADVERTISEMENT
Pemanasan global (global warming) adalah kondisi meningkatnya temperatur yang terjadi pada atmosfer, laut, dan daratan di bumi. Pemanasan ini disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara yang dapat melepaskan gas karbon dioksida (CO2) serta gas lainnya (gas rumah kaca) ke atmosfer. Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan akan menurunkan nilai pembakaran (healting value). Jika tercampur dengan air, maka dapat membentuk senyawa korosif. Adapun dampak yang ditimbulkan dari pemanasan ini, yaitu terjadinya perubahan iklim, suhu dan permukaan laut di bumi semakin meningkat, terganggunya sistem ekologi, serta dampak sosial dan politik.
ADVERTISEMENT
Peningkatan jumlah populasi dan transportasi dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak. Menurut UU No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, bahan bakar minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi. Bahan bakar minyak yang dimaksud berupa avgas (aviation gasoline), avtur (aviation turbin), bensin (mogas), minyak tanah (kerosene), minyak solar, minyak diesel, dan minyak bakar (fuel oil). Penggunaan bahan bakar minyak dapat menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Oleh karena itu, inovasi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak di sektor transportasi agar dapat mengurangi dampak dari pemanasan global sangatlah diperlukan. Inovasi di sektor transporatasi yang saat ini telah dikembangkan adalah kendaraan berbasis listrik.
Kendaraan listrik merupakan moda transportasi yang digerakkan oleh perangkat elektronik berupa dinamo (motor elektrik) dengan sumber energi yang tersimpan dalam bentuk baterai. Baterai tersebut dapat diisi ulang bila energi listrik yang tersimpan di baterai akan habis. Adapun moda transporatsi yang dimaksud, antara lain mobil listrik, motor listrik, bus listrik, skuter listrik, dsb. Kendaraan ini tidak menggunakan mesin dengan pembakaran dalam (internal combustion engine) sehingga tidak menghasilkan emisi karbon dan termasuk ke dalam kendaraan yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik tersusun atas beberapa komponen, yaitu motor listrik, baterai (accu), alat pengisian ulang (charger), kontrol kecepatan (speed control), dan sistem manajemen energi (energy management system atau EMS). Sistem kendaraan listrik bekerja dengan mengubah energi listrik yang tersimpan menjadi energi mekanik menggunakan motor listrik untuk menggerakkannya. Lima komponen yang dijadikan sebagai kunci dari teknologi kendaraan listrik, di antaranya platform, baterai, motor, sistem kendali elektronik, dan sistem pengisian. Jika tidak memperhatikan ini, maka tidak akan memberikan hasil yang optimal pada kendaraan listrik.

Lalu, apa saja manfaat dan kelebihan yang diperoleh dari kendaraan listrik?

1. Kendaraan listrik memiliki efisiensi yang tinggi dan hemat biaya
Kendaraan listrik memiliki biaya perawatan dan bahan bakar yang lebih murah dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Berdasarkan data Kementerian ESDM, jika menggunakan mobil konvensional dengan jarak 30 km akan memakan biaya sekitar 2,5 liter pertalite atau Rp20.000. Namun, bila menggunakan kendaraan listrik, biaya yang digunakan hanya sekitar Rp7.000.
ADVERTISEMENT
2. Kendaraan listrik dapat mengurangi emisi
Saat ini, sektor transportasi menjadi sumber utama emisi secara nasional, sedangkan emisi dari sektor tenaga listrik telah berkurang sejak 1978. Sektor ini dapat berkurang karena telah menggunakan energi terbarukan yang bebas dari emisi karbon. Namun semenjak dikeluarkannya inovasi kendaraan berbasis listrik, emisi karbon dari sektor transportasi juga ikut berkurang. Mengapa demikian? Karena kendaraan listrik ini diciptakan agar menghasilkan net zero emission dan ramah lingkungan.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan yang berkelanjutan dari kendaraan listrik dapat meningkatkan penghasilan ekonomi dan menghasilkan ratusan ribu lapangan pekerjaan. Selain itu, juga dapat menghemat biaya dari barang dan jasa transportasi listrik yang digunakan.
Dengan menimbang beberapa manfaat dan kelebihan kendaraan listrik, maka kendaraan listrik dapat menjadi solusi yang tepat agar penggunaan bahan bakar minyak dapat berkurang dan membantu penurunan dampak dari pemanasan global pada sektor transportasi. Penggunaan kendaraan listrik juga didukung oleh pemerintah. Dukungan tersebut tertuang dalam Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai yang diharapkan dapat semakin banyak pengguna kendaraan listrik di kalangan masyarakat, Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 65 Tahun 2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai, serta Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 13 Tahun 2020 Tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dengan mentransformasi penggunaan kendaaraan konvensional menjadi kendaraan berbasis listrik demi bumi yang lebih sehat dari emisi.
ADVERTISEMENT
Referensi
Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (2021). Kendaraan Listrik Masa Depan Transportasi Indonesia. Diakses pada 22 Mei 2022, dari https://dephub.go.id/post/read/kendaraan-listrik-masa-depan-transportasi-indonesia
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. (2021). Tren Kendaraan Listrik ke Depan, Telah Disiapkan Sejak Dini. Diakses pada 22 Mei 2022, dari https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/tren-kendaraan-listrik-ke-depan-telah-disiapkan-sejak-dini
Sulistyono. (2012). Pemanasan Global (Global Warming) dan Hubungannya dengan Penggunaan Bahan Bakar Fosil. Swara Patra: Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 2(2), 47-56.
Subekti, Ridwan Arief dkk. (2014). Peluang dan Tantangan Pengembangan Mobil Listrik Nasional. Jakarta: LIPI Press.