Konten dari Pengguna

Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Agus Kurniawan
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
11 Juni 2024 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumah (Sumber : https://unsplash.com/photos/white-and-red-wooden-house-miniature-on-brown-table-rgJ1J8SDEAY)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumah (Sumber : https://unsplash.com/photos/white-and-red-wooden-house-miniature-on-brown-table-rgJ1J8SDEAY)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat kita bicara tentang kebahagiaan, seringkali pikiran kita tertuju pada hal-hal besar dan gemerlap. Namun, kebahagiaan sejati seringkali tersembunyi dalam kesederhanaan yang mungkin kita abaikan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Pagi itu, seperti biasa, saya duduk di teras rumah, menikmati secangkir kopi hangat. Pagi merupakan waktu favorit saya, ketika dunia masih tenang dan saya bisa sejenak melupakan hiruk-pikuk kehidupan kota. Dari tempat duduk saya, saya bisa melihat jalan kecil di depan rumah yang mulai ramai dengan orang-orang yang memulai aktivitas mereka.
Tetangga sebelah, Pak Hari, sudah sibuk menyapu halaman. Ia seorang pensiunan yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan merawat tanaman di halaman rumahnya. Tidak jarang ia membagikan hasil kebunnya kepada tetangga, termasuk saya. Pak Hari selalu tersenyum ramah, meski wajahnya penuh keriput dan tangan kasarnya menunjukkan betapa keras hidup yang telah ia jalani.
Melihat Pak Hari, saya teringat betapa seringnya kita, termasuk saya, meremehkan kebahagiaan yang berasal dari hal-hal sederhana. Sebagai mahasiswa, saya sering terjebak dalam tekanan untuk selalu menciptakan karya yang besar dan bermakna, seolah kebahagiaan hanya bisa ditemukan dalam kesuksesan yang gemilang. Padahal, kebahagiaan bisa ditemukan di setiap sudut kehidupan, bahkan di saat-saat yang paling biasa sekalipun.
ADVERTISEMENT
Suatu hari, ketika sedang mengalami kebuntuan ide untuk mendesain, saya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kompleks perumahan. Saya melihat seorang ibu, mungkin seusia Mamah, sedang menuntun sepeda anaknya. Anak kecil itu, dengan semangat yang menggebu-gebu, mencoba mengayuh sepedanya tanpa bantuan. Wajahnya penuh konsentrasi dan kegembiraan ketika akhirnya ia berhasil menjaga keseimbangannya. Ibu itu bertepuk tangan dan memeluk anaknya dengan bangga. Pemandangan itu membuat saya tersenyum dan menyadari bahwa kebahagiaan itu ada dalam momen-momen kecil yang sering kali kita abaikan.
Kembali ke rumah, saya memutuskan untuk mencoba sesuatu yang berbeda. Saya mendesain cover buku, majalah, koran dan hal-hal kecil itu yang membuat saya tersenyum, dan bahagia. Desain itu bukan tentang sesuatu yang spektakuler atau dramatis, tetapi tentang keindahan dalam kesederhanaan. Saya menemukan bahwa mendesain dengan cara ini tidak hanya lebih mudah, tetapi juga lebih memuaskan.
ADVERTISEMENT
Saya teringat kisah Bu Eni, seorang penjual sayur keliling yang sering lewat depan rumah. Setiap pagi, ia mendorong gerobaknya sambil tersenyum menyapa siapa saja yang dijumpainya. Meski hidupnya tampak berat, ia selalu punya cerita lucu untuk dibagikan. “Yang penting hati senang, rezeki pasti datang,” katanya suatu kali sambil menyerahkan seikat kangkung kepada Mamah. Kalimat itu terngiang di kepala saya sepanjang hari. Betapa seringnya kita lupa untuk menikmati proses, terlalu fokus pada hasil akhir.
Seiring berjalannya waktu, saya semakin sering menemukan inspirasi dari hal-hal sederhana di sekitar saya. Seperti kucing liar yang sering datang ke rumah untuk mencari makan. Awalnya saya merasa terganggu, tetapi lama-kelamaan saya menikmati kehadirannya. Saya memberinya nama Noname, dan setiap pagi ia menunggu di depan pintu, berharap mendapatkan sedikit makanan. Melihat Noname melahap makanannya dengan lahap, saya merasa ada kebahagiaan sederhana dalam memberi.
ADVERTISEMENT
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kebahagiaan sejati bukanlah sesuatu yang harus kita cari jauh-jauh. Ia ada di sekitar kita, dalam setiap senyuman yang kita berikan dan terima, dalam setiap tindakan kecil yang kita lakukan untuk orang lain, dan dalam setiap momen sederhana yang kita nikmati.
Pada akhirnya, saya menyadari bahwa kebahagiaan adalah tentang bagaimana kita melihat dan menghargai kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak perlu menunggu momen besar atau pencapaian yang luar biasa untuk merasakan kebahagiaan. Terkadang, kebahagiaan ada di depan mata, dalam hal-hal kecil yang sering kali kita abaikan.
Jadi, mari kita belajar untuk lebih peka terhadap keindahan dalam kesederhanaan. Mari kita hargai setiap momen kecil yang membuat hidup kita lebih berarti. Dan yang terpenting, mari kita berbagi kebahagiaan itu dengan orang lain, karena kebahagiaan yang kita bagikan akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lebih indah.
ADVERTISEMENT