Konten dari Pengguna

Sebaiknya KitaTidak Meminjamkan Buku

Agus  Buchori
Saya seorang arsiparis di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan yang suka menulis. Tinggal di pesisir utara Lamongan tepatnya di Desa Paciran, Kecamatan Paciran , Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
10 November 2024 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Buchori tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
koleksi milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
koleksi milik pribadi
ADVERTISEMENT
Buku memang bukan kebutuhan utama karena itu jarang ada orang yang memriotaskan anggaran kebutuhannya untuk membeli buku. Selain itu, harga buku juga mahal di negara kita ini karena harga buku bisa untuk makan tiga kali sehari. Tidak salah jika akhirnya banyak orang yang memilih meminjam buku daripada membelinya.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan umum biasanya menjadi jujukan pertama para penggemar buku bacaan tersebut. Tak heran, kini perpustakaan umum sering terlihat ramai pengunjung baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Khusus untuk golongan pelajar dan mahasiswa biasanya mereka ke sana karena ada tugas dari sekolah atau kampusnya.
Nah, yang dari masyarakat umum ini biasanya adalah golongan yang gemar membaca namun tidak punya cukup dana untuk membeli buku baru. Mereka menyiasati kekurangannya ini dengan jalan meminjam di perpustakaan umum.
Sebagai pengoleksi buku, saya punya pengalaman pinjam-meminjamkan buku pada ketiga golongan tadi. Koleksi yang kita punya biasanya tidak ada di perpustakaan umum jadi mereka punya alternatif untuk mendapatkannya. Apa yang terjadi pada koleksi pribadi yang dipinjam teman tersebut di luar dugaan. Semua tidak ada yang kembali.
ADVERTISEMENT
Alasan utama buku koleksi pribadi tidak kembali karena peminjam lupa bahwa itu buku pinjaman. Lupa ini ada dasarnya karena buka kita tidak berlabel jadi diperlakukan seperti miliknya.
Alasan berikutnya, buku yang mereka pinjam akan berpindah tangan ke lain orang karena biasanya dipinjamkan ke temannya yang lain lagi. Karena itu bukan bukunya mereka pun akan lupa menagihnya kembali pada temamnya tersebut. Dan kita, sebagai pemilik buku saat menanyakan ke peminjam pertama biasanya akan dijawab dengan enteng, "masih dipinjam teman." Apes, kan.
Dan alasan terakhir ini kadang membuat kita sangat kecewa. Untuk hal inilah saya melarang Anda untuk meminjamkan koleksi buku Anda. Kebiasaan yang terjadi ketika ada teman datang ke rumah dan tertarik dengan koleksi kita ia akan membaca di tempat. Karena dirasakan menarik ia akan memohon untuk meminjam agar bisa dibaca di rumah.
ADVERTISEMENT
Setelah seminggu kita tanyakan perihal buku tersebut, jawaban yang sering meluncur adalah, "waduh, maaf belum sempat membaca." Nah, kalau sudah begini, masihkah kita berniat mimjamkan buku koleksi pribadi kita? Semoga tulisan ini bisa jadi bahan pertimbangan.