Simposium Internasional Limina Membahas UFO Secara Ilmiah

Tangkapan layar saat peserta simposium akan memasuki ruang virtual pameran dan seminar (sumber: dokumentasi penulis).

Liminal atau limina adalah istilah yang menunjuk pada keadaan antara, misalnya antara bangun dan tidur, antara hidup dan mati, dan seterusnya. Sehingga nama ini barangkali cocok dengan keberadaan UFO atau yang sekarang dikenal dengan istilah Unidentified Aerial Phenomena (UAP) atau Fenomena Kedirgantaraan yang Tidak Teridentifikasi.

Kemunculan UAP adalah fenomena transien yang belum memiliki teori valid apapun. Para peneliti saat ini berusaha melakukan sintesis bidang ilmu yang barangkali berada pada perbatasan wilayah pikiran dan fisik. Sebab itu, jurnal ilmiah yang diterbitkan baru-baru ini, diberi nama Limina. Jurnal ini akan menerbitkan makalah-makalah ilmiah terkait dengan studi UAP.

Sebagai langkah awal, penerbit Limina mengadakan simposium pengukuhan secara online selama tiga hari, yaitu 3 - 5 Februari 2023. Sebanyak 20 pembicara, yang terdiri dari peminat UAP, peneliti dan akademisi akan mendiskusikan pertanyaan mengenai metodologis, epistemologis dan ontologis seputar fenomena UAP.

Tangkapan layar Lobby virtual dimana pengunjung dapat berinteraksi melalui link ke ruang auditorium, ruang lounge dan ruang pameran (sumber: dokumentasi penulis).

Namun selain seminar dari 20 pembicara, juga dilaksanakan pameran virtual. Tercatat sebanyak 12 organisasi membuka stan virtual pada ruang pameran tersebut. Setiap pengunjung dapat menonton, membaca bahkan berinteraksi secara virtual melalui panggilan video dan chat. Adapun organisasi peneliti fenomena UAP yang membuka stan adalah sebagai berikut.

Tangkapan layar tiga stan virtual (dari kiri ke kanan): EFO Tracker, UFODATA dan UAPx Inc. (sumber: dokumentasi penulis).

Pada hari Jumat, 3 Februari, tepat jam 22.00 WITA, pimpinan redaksi jurnal Limina, Dr. Michael C. Cifone membuka simposium tiga hari ini dengan menjelaskan tiga tujuan acara diselenggarakan. Pertama, mengkatalisis pembentukan disiplin ilmu terkait fenomena UAP. Kedua, untuk menginspirasi diskusi tingkat meta mengenai fondasi, batas-batas, dan prospek masa depan Studi UAP itu sendiri. Tujuan ketiga dan yang paling mendesak dari Simposium ini adalah untuk meresmikan sebuah jurnal akademis yang dikhususkan untuk studi yang lebih serius dan meta-teoritis tentang UAP dan isu-isu terkait.

Tampil sebagai pembicara utama pada hari pertama adalah Prof. Greg Eghigian dari Penn State University. Judul presentasi yang disampaikannya adalah “Kronik Piring Terbang: Refleksi Sejarah Ketertarikan Kita dengan UFO dan Kontak Alien” yaitu tentang bagaimana perhatian terhadap fenomena UFO mengejawantah secara bersamaan dari berbagai kelompok ilmuan, akademisi, organisasi, terutama sejak tahun 1947.

Setiap harinya, simposium berbayar ini menyajikan delapan topik pembahasan. Topik hari pertama didominasi dengan pembahasan UAP dari sudut pandangan kajian ilmu humaniora. Sementara itu, topik hari kedua dan ketiga seluruhnya tentang kajian ilmu sains alam, terutama fisika tentang fenomena UAP. Salah satunya adalah fisikawan dari State University of New York di Albany, Prof. Kevin H. Knuth yang dikenal dengan jurnal ilmiahnya yang membahas percepatan gerak UAP mencapai ribuan kali percepatan gravitasi bumi. Pada akhir acara, di sesi terakhir hari ketiga, diberikan kesempatan pula kepada wartawan investigatif yang berhasil membawa diskusi fenomena UAP dan mengungkap keterlibatan pemerintah AS dalam penyelidikan UAP, yaitu Leslie Kean, Ralph Blumenthal, Ross Coulthart, Andreas Muller dan George Knapp.

Selanjutnya, pada artikel lain, akan saya ringkaskan paparan setiap penyaji makalah dalam simposium internasional tentang UAP di awal tahun 2023 ini. Tautan artikel tersebut akan saya update dalam daftar tautan berikut ini.

Tautan (akan tayang senin 6 Februari 2023).