Survei Dampak Corona Di Sintang & Melawi Mempengaruhi Pendapatan

Agus Samsudrajat S
Dosen Kesehatan Masyarakat K.Sintang, Univ.Muhammadiyah Pontianak, MPKU PDM Sintang, PDPM Sintang, ICMI Sintang
Konten dari Pengguna
3 Juli 2020 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Samsudrajat S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Survei Online Dampak Covid19 oleh Agus Samsudrajat.S, & Mahasiswa Kesehatan Masyarakat K.Sintang UMP, mei-juni 2020 di Sintang & Melawi
zoom-in-whitePerbesar
Survei Online Dampak Covid19 oleh Agus Samsudrajat.S, & Mahasiswa Kesehatan Masyarakat K.Sintang UMP, mei-juni 2020 di Sintang & Melawi
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid19 membuat masyarakat dunia dan Indonesia di seluruh sektor kehidupan terkena dampaknya. Bukan hanya dampak jatuhnya korban yang sakit dan tertular ditengah minimnya akses pelayanan kesehatan dan laboratorium, tetapi karena dengan meluas dan lamanya wabah ini terjadi, ruang gerak aktivitas manusia yang menjadi aktor utama roda kehidupan menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Jika kita merujuk kepada peta resiko yang selalu diperbarui mingguan oleh gugus tugas nasional dan dan resiko kerentanan penduduk Kalimantan Barat masih cukup beresiko dengan resiko sedang. Kurva kasus hariann Corona selama 14 hari belum menunjukan penurunan kasus yang konsisten. Hal ini bisa jadi penyebabnya karena memang masih belum keluar semua antrian hasil laboratorium swab, atau tes yang belum masif.
Sebagaiman Data Kementerian Kesehatan per 28 juni, menyebutkan bahwa pelaksanaan tes uji swab per satu juta penduduk untuk Kalimantan Barat berada di peringkat delapan dari bawah dan punya nilai yang paling kecil dibandingkan semua Provinsi se Pulau Kalimantan. Bahkan uji swab Kalimantan Barat masih jauh dibawah Sumatera Barat, papua Barat dan Maluku.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu untuk melihat sejauh apa persepsi masyarakat terhadap kebutuhan dasar atau pokok berdasarkan teori Maslow, Maka saya selaku Dosen dan mahasiswa Kesehatan Masyarakat Kampus Sintang, Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) melakukan survei online di dua Kabupaten Kalimantan Barat yaitu Sintang & Melawi dengan total sampel 255 responden selama bulan Mei-Juni 2020.
Tingginya angka masalah gizi di Sintang khususnya stunting yang masih diatas standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) 20% dan Nasional dalam RPJMN 2020-2024 (19%) disaat Pandemi Covid19 yang masih terus memuncak dan meluas menjadi latar belakang yang diungkapkan oleh tim akademisi Kesehatan Masyarakat Kampus Sintang UMP.
Hasil survei itu menemukan bahwa, sebagian besar warga di dua kabupaten Kalimantan Barat itu (Sintang & Melawi) tidak puas dengan kebijakan pemerintah dalam memenuhi dan mengendalikan kebutuhan bahan pokok masyarakat saat wabah Covid-19.
ADVERTISEMENT
Dalam survei itu juga diketahui bahwa sebagian besar warga Sintang 69,5 persen mengalami gangguan atau penurunan penghasilan/pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari hari keluarganya. Sedikit berbeda dengan survei yang sama di Melawi bahwa yang mengalami penurunan atau gangguan pendapatan untuk kebutuhan pokok hanya 46,2%, dan 52,9 tidak terganggu dan hanya 1 % yang justru mengalami peningkatan pendapatan saat wabah terjadi.
Hanya 25% warga Sintang yang puas dengan kebijakan pemerintah dalam memenuhi dan mengendalikan kebutuhan pokok saat Covid19 sedangkan untuk Melawi jauh lebih kecil yaitu 15,4%. Sedangkan yang tidak puas untuk Sintang mencapai 37,1 % dan Melawi jauh lebih besar yaitu mencapai 42,3%. Sedangkan sisanya masih ragu-ragu dalam memberikan penilaian terhadap kebijakan pemerintah daerahnya.
ADVERTISEMENT
Survei itu juga menggambarkan bahwa dampak Covid19 turut membuat harga bahan pokok dipasaran naik disaat sebagian warga nya mengalami gangguan pendapatan atau ekonomi. Adapun bahan pokok yang naik dari yang tertinggi adalah, Gula, Lauk pauk seperti telur, ayam, daging, kemudian beras, minyak goreng, sayur-sayuran dan bumbu dapur. Ke dua kabupaten itu juga menunjukan hasil kenaikan dengan urutan jenis bahan pokok yang sama.
Survei ini adalah bentuk kontribusi positif sebagai pihak akademisi untuk membantu memberikan informasi atau data ilmiah terkait, yang nantinya bisa bermanfaat untuk mengurai masalah dan pengambilan keputusan, baik oleh pemerintah setempat maupun masyarakat sekitar.
Sintang, 3 Juli 2020 Agus Samsudrajat.S., SKM,MKM Dosen Kesehatan Masyarakat K.Sintang Universitas Muhammadiyah Pontianak Jl.Akcaya II, Sintang, Kaimantan Barat
ADVERTISEMENT