Konten dari Pengguna

7 Sikap Penting yang Harus Dilakukan Anak Ketika Merawat Orang Tua

Agus Sarkoro
Auditor KAP, Ketua DeWas Yayasan Al-Ikhlas Tarakan
15 Agustus 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Sarkoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aktivitas Merawat Bunga (Sumber Foto: Agus Sarkoro)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas Merawat Bunga (Sumber Foto: Agus Sarkoro)
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh keluarga, ketika orang tuanya sudah mulai menginjak usia lanjut, kesehatan sudah mulai melemah, daya ingat menurun, tibalah saatnya bagi anak-anaknya untuk merawat orang tuanya, dan memberi perhatian lebih banyak dan sungguh-sungguh.
ADVERTISEMENT
Tetapi, alih-alih saat para orang tua ini mendapat balasan perhatian dari anak-anaknya, kebanyakan anak-anaknya malah saling lempar tanggung jawab. Dalam istilah jawa, namanya pediren.
Pediren, istilah dalam bahasa jawa, yang mengandung arti; sikap saling melempar tanggung jawab. Sikap ini sering sekali dialami oleh keluarga yang mempunyai beberapa anak yang tidak tinggal bersama orang tuanya. Biasanya sikap ini mulai muncul ketika orang tua sudah menginjak usia senja, banyak keluhan kesehatan, dan mulai membutuhkan perhatian yang lebih besar dari anak-anaknya.
Alasan kesibukan menjadi alasan pertama mengapa anak-anak tidak bisa mengurus orang tuanya. Kedua, alasan jarak menjadi faktor anak-anak yang tinggal merantau tidak bisa menunggui orang tua. Juga pengaruh pasangan hidup, suami atau istri yang sangat berperan menimbulkan kurangnya perhatian kepada orang tua. Karena alasan-alasan itulah, sering kali menimbulkan sikap pediren, saling melempar tanggung jawab antar saudara kandung.
ADVERTISEMENT
Pihak yang paling menderita dari sikap saling melempar tanggung jawab ini adalah orang tua yang kurang mendapat perhatian dari anak-anaknya disaat yang sangat dibutuhkan. Pihak kedua adalah anak yang tinggal bersama orang tuanya yang harus menerima tanggung jawab merawat orang tuanya sendirian, yang seharusnya menjadi tanggung jawab semua saudaranya.
Kesibukan Orang Tua (Sumber Foto: Agus Sarkoro)
Ada beberapa sikap yang perlu diperhatikan agar tanggung jawab merawat orang tua bisa dilakukan dengan baik oleh semua anak-anaknya dan terhindar dari sikap pediren.
1. Menganggap diri kita adalah anak tunggal
Jika kita menjadi pihak yang sedang merawat orang tua kita, maka anggaplah diri kita adalah anak satu-satunya. Sikap ini akan membuat kita mengabaikan partisipasi anak yang lain. Mengharap bantuan, partisipasi anak-anak yang lain bisa membuat kita kecewa ketika harapan itu tidak terjadi. Sikap menganggap diri sebagai anak satu-satunya akan menghindarkan dari kekecewaan, dan membuat lebih fokus dalam merawat orang tua.
ADVERTISEMENT
2. Bersikap terbuka kepada saudara yang lain
Kebanyakan anak yang merawat orang tuanya memendam sendiri perasaan ketidaknyamanan saat merawat orang tuanya. Berusaha menghadapi menyelesaikan sendiri semua masalah, meskipun dalam hatinya sangat mengharapkan bantuan saudara-saudaranya.
Sebaiknya, sikap seperti ini tidak dipertahankan. Ceritakanlah semua kebutuhan, semua masalah yang dihadapi dalam merawat orang tuanya. Hal ini penting agar anak-anak yang lain bisa memahami situasi dan permasalahan yang dihadapi, sehingga saudara-saudaranya bisa mengambil sikap yang tepat untuk membantu menyelesaikan.
3. Jangan menasihati saudara yang sedang mengurus orang tuanya
Ketika anak yang tidak tinggal bersama orang tua, apalagi yang merantau, saat mudik mengunjungi orang tuanya, biasanya dicurhati oleh Ibu tentang sikap-sikap yang tidak berkenan dari anak yang merawat. Mendengar keluhan orang tuanya, biasanya si anak langsung bereaksi untuk memberikan saran atau nasihat kepada saudaranya yang merawat orang tuanya untuk memperbaiki sikap-sikap kepada orang tua. Beberapa orang ada yang langsung menyalahkan, bahkan ada yang sampai memarahi.
ADVERTISEMENT
Cara itu akan sangat menyakitkan hati si anak yang merawat. Jangan pernah lakukan hal itu. Merawat orang yang sudah lanjut usia bukanlah hal yang mudah.
4. Berikan perhatian kepada orang tua dan yang merawat
Bagaimanapun, anak yang merawat orang tuanya, telah membantu meringankan tugas yang seharusnya juga dilakukan oleh anak-anak yang lainnya. Karenanya, bagi anak yang tidak merawat orang tuanya sudah seharusnya juga memberikan perhatian tidak hanya kepada orang tuanya saja, tetapi juga kepada saudaranya yang telah merawat Ibunya.
Dalam urusan keuangan, misalnya. Jika kita sudah rutin mengirim uang kepada Ibunya, sebaiknya juga menyisihkan sebagian untuk saudara yang merawat. Meskipun mungkin keadaan ekonomi saudara kita yang merawat itu sudah berkecukupan, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab bersama, sangat penting untuk memberikan perhatian juga kepada yang merawat orang tua kita. Sikap itu pasti akan membuat dia tidak merasa sendirian merawat orang tuanya.
ADVERTISEMENT
5. Menjaga komunikasi antar anak dan orang tua
Setiap orang tua yang mulai memasuki usia senja, yang ada di dalam pikiran mereka, hanyalah anak-anaknya. Karena itu, sering-seringlah berkomunikasi, menelepon, atau selalu usahakan sesering mungkin pulang untuk menengok orang tua. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk orang tua. Itu akan menjadi penyemangat, dan obat sakit yang luar biasa bagi orang tua.
Selain itu juga, komunikasi antar saudara, sesama anak sangat penting untuk membicarakan keadaan orang tuanya, sehingga kondisi kesehatan orang tua akan selalu terpantau. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan mudah dan cepat diantisipasi.
6. Jangan mempercayakan penuh kepada Care Worker
Banyak keluarga yang mengambil care worker atau perawat lansia untuk merawat orang tua yang sudah lanjut usia. Meskipun sudah menggunakan jasa perawat lansia, tetapi sebaiknya jangan dipercayakan sepenuhnya semua urusan merawat kepadanya.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk penghormatan orang tua yang telah melahirkan dan merawat kita waktu kecil, sebaiknya tugas care worker hanya untuk urusan teknis saja, seperti membersihkan kotoran, mendorong kursi roda dan hal-hal teknis lainnya.
Untuk hal-hal seperti minum obat, menyuapi dan hal-hal yang bersentuhan fisik secara langsung, alangkah baiknya dilakukan oleh anaknya sendiri.
7. Anak laki-laki seharusnya paling berkewajiban merawat Ibunya
Diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)
Tetapi, di masyarakat kita, lebih banyak anak perempuan yang merawat Ibunya. Meskipun, berdasarkan hadits di atas, seharusnya, anak laki-laki lah yang lebih berkewajiban untuk merawat Ibunya.
ADVERTISEMENT

Buat kalian semua, tidak cukup doa yang selalu dipanjatkan untuk orang tua, tapi, rawatlah orang tua kalian dengan memberi perhatian kepada orang tua dan juga saudara yang merawat mereka. Karena inilah saat yang tepat untuk membalas kasih sayang orang tua telah mereka berikan kepada dari sejak kita dilahirkan hingga kita hidup sampai saat ini.