Christian Hadinata, Peletak Dasar Kesuksesan Ganda Bulutangkis Indonesia

Agus Sarkoro
Auditor KAP, Ketua DeWas Yayasan Al-Ikhlas Tarakan
Konten dari Pengguna
18 September 2021 7:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Sarkoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ade Chandra/Christian Hadinata Saat Beraksi di WBC 1980 di Jakarta. (foto: bwfworldchampionships.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ade Chandra/Christian Hadinata Saat Beraksi di WBC 1980 di Jakarta. (foto: bwfworldchampionships.com)
ADVERTISEMENT
Christian Hadinata, Peletak Dasar Kesuksesan Ganda Bulutangkis Indonesia
Bulutangkis adalah cabang olah raga yang menempatkan Indonesia menjadi negara paling elite di dunia tepok bulu. Sejak awal keikutsertaannya dalam pertandingan internasional, nama Indonesia tak pernah surut. Selalu saja ada atlet yang muncul untuk menerima estafet kehebatan yang mendunia.
ADVERTISEMENT
Adalah Christian Hadinata, pemain dan pelatih spesialis ganda yang paling konsisten sejak atlet sampai menjadi pelatih. Prestasi emas Christian dicetak pertama kali tahun 1971 sebagai pemain ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra, ia berpasangan dengan Atik Jauhari menjadi juara nasional. Sedangkan di ganda campuran menjadi juara Asia berpasangan dengan Retno Kustijah.
Selanjutnya, meskipun berganti-ganti pasangan, Christian selalu mencapai prestasi terbaik. Berduet dengan Ade Chandra, menjuarai Asian Games 1978, All England 1972 dan 1973, serta juara dunia 1980. Berpasangan dengan Boby Ertanto menjadi juara di All England 1983 dan Indonesia Terbuka 1984. Dengan Lius Pongoh, juara di Jepang Terbuka 1981.
Bermain di ganda campuran, berpasangan dengan Imelda Wiguna, memenangi All England 1979 dan juara dunia 1980. Bersama Ivana Lie, sukses di Asian Games 1982, Indonesia Terbuka 1984, dan Piala Dunia 1985. Pemain lain yang pernah berpasangan dengan Christian adalah Hadibowo dan Liem Swie King yang pindah dari pemain single menjadi pemain ganda.
ADVERTISEMENT
***
Sukses menjadi pemain dilanjutkan ketika menjadi pelatih. Pada tahun 1986 Christian pensiun sebagai pemain dan beralih menjadi pelatih nasional ganda putra. Dari tangannyalah lahir pasangan-pasangan bulu tangkis bermutu, seperti Ricky Achmad Subagdja/Rexy Mainaky, Gunawan/Bambang Suprianto, dan Denny Kantono/Antonius.
Christian juga ikut membentuk Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Tony Gunawan/Halim Haryanto, yang dengan kombinasi pasangannya telah merebut emas di Olimpiade 2000 dan dua gelar juara dunia, tahun 1997 dan 2001, serta memberi fondasi yang kuat bagi pemain-pemain muda saat ini.
Sumbangsih Christian baik sebagai pemain maupun pelatih merupakan peletak pondasi kekuatan ganda putra Indonesia. Sampai kini, ganda putra bersama ganda campuran merupakan sektor yang menjadi andalan utama bulutangkis Indonesia.
Ilmu dan pengalaman ganda bulutangkis diturunkan kepada semua pelatih ganda, termasuk Chafidz Yusuf, pelatih ganda putri yang sukses mengantarkan Greysia Polii berpasangan dengan Apriyani Rahayu meraih medali emas pertama ganda putri Olimpiade.
ADVERTISEMENT
Menurut Hafidz, ia belajar bagaimana meracik pasangan ganda dari Sang Guru, Christian Hadinata.. Ia menjelaskan jika ada faktor teknis dan non-teknis yang menjadi dasar untuk meracik sepasang pemain ganda.
"Jadi, ada dua faktor, teknis dan non teknis. Untuk faktor teknis, seorang pemain itu kita lihat bagaimana pola permainannya dan juga kemampuannya. Yang satu pengatur serangan, satu lagi yang punya power, yang kuat untuk finishing. Kan nggak pasti bagus juga kalau punya power dua-duanya, perpaduannya di situ saja." ungkap Hafidz

Itulah Christian Hadinata, peletak dasar kesuksesan ganda bulutangkis yang membuat Indonesia selalu disegani di dunia. Dia adalah manusia tersukses di dunia bulutangkis.

"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
ADVERTISEMENT
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"