Kisah Sedih Sinyo Aliandoe, Setelah Mengukir Banyak Prestasi

Agus Sarkoro
Auditor KAP, Ketua DeWas Yayasan Al-Ikhlas Tarakan
Konten dari Pengguna
23 September 2021 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Sarkoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bola Sepak (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bola Sepak (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Sinyo Aliandoe atau akrab disapa Om Sinyo merupakan sosok yang terkenal di sepak bola Tanah Air. Pria kelahiran Larantuka, Flores Timur, 1 Juli 1938, bahkan pernah mengukir tinta emas baik saat masih menjadi pemain, maupun saat menjabat sebagai pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi pemain, satu kenangan indah yang ditinggalkannya adalah saat memperkuat Persija Jakarta dan membawa Macan Kemayoran juara Perserikatan tahun 1964. Prestasi ini kemudian mengantarnya ke tim Merah Putih dan kembali berhasil mengukir sejumlah prestasi.
Kehebantan mengolah si kulit bundar Om Sinyo menjadi pamain, membuatnya masuk pantauan Timnas Indonesia. Berposisi sebagai gelandang serang, Om Sinyo mampu membuat Timnas Indonesia menjuarai Aga Khan Gold Cup 1966, menjadi juara King’s Cup 1968, Bangkok, Thailand dan juara Merdeka Games 1969 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sayang, cedera parah menghentikan kariernya sebagai pesepak bola. Om Sinyo menderita patah kaki dan akhirnya pensiun pada 1969. Meski begitu, kecintaannya terhadap sepakbola tak pernah luntur. Dia pun kembali melanjutkan hidupnya dengan menekuni karier kepelatihan di era 1970-an.
ADVERTISEMENT
Persija merupakan tim yang dia latih pada masa awal dirinya mulai menekuni dunia kepelatihan. Bakat Sinyo ternyata lebih mumpuni sebagai pelatih. Persija dibawanya meraih gelar juara Kompetisi Divisi Utama PSSI tahun 1973. Tak hanya juara PSSI, gelar juara Piala Quoch Khan di Vietnam plus medali emas PON untuk kontingen sepakbola DKI Jakarta juga diraihnya.
Tahun 1975, Om Sinyo kembali membawa Persija juara Indonesia. Selepas, membesut Persija, Sinyo berkesempatan melatih Indonesia. Kariernya sebagai pelatih pun terus menanjak, hingga akhirnya ditunjuk untuk menukangi timnas Indonesia.
Bersama timnas, yang paling dikenang manis adalah ketika dia menukangi tim Merah Putih di Pra Piala Dunia 1986. Kala itu, timnas tergabung di grup 3B. Di bawah tangan dingin Om Sinyo, India, Bangladesh, dan Thailand berhasil dilibas timnas.
ADVERTISEMENT
Tepatnya pada tahun 1986 atau 35 tahun yang lalu, dibawah kepelatihan Om Sinyo, Indonesia nyaris lolos ke Piala Dunia 1986 di Meksiko. Babak kedua Zona B AFC Kualifikasi Piala Dunia 1986 mempertemukan Indonesia dengan Korea Selatan.
Indonesia kalah 0-2 pada pertemuan pertama, 21 Juli 1985 di Seoul. Kemudian pada pertemuan kedua, 30 Juli 1985, Indonesia kalah 1-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kalah agregat 1-6 membuat Indonesia harus mengubur impian menuju Piala Dunia.
Itulah prestasi terbaik yang diraih oleh Timnas Indonesia. Saat itu Timnas dilatih oleh Sinyo Aliandoe. Dalam catatan sejarah prestasi sepakbola Indonesia, setidaknya ada dua kali prestasi yang paling maksimal yang mampu diraih oleh Indonesia. Sebelumnya di tahun 1938 lolos ke Piala Dunia saat Indonesia belum merdeka dan masih bernama Hindia Belanda, dilatih oleh Johannes Christoffel van Mastenbroek, orang Belanda.
ADVERTISEMENT
***
Namun di masa tuanya, Sinyo seakan terlupakan. Tahun lalu, kisah pilu bahkan menghampirinya. Kala itu, saat usianya mencapai 76 tahun Om Sinyo sempat terlunta-lunta di jalanan selama sepekan. Kisahnya pilu ini bermula saat Sinyo hendak pulang ke kediamannya di Kawasan Cinere, Depok. Namun karena ingatannya yang mulai melemah, Sinyo tesasar dan gagal menemukan rumahnya.
Beruntung warga akhirnya menemukan Sinyo. Saat ditemukan, Om Sinyo hanya mengenakan kaos berwarna merah dan celana jins yang sudah lusuh. Kakinya juga hanya beralaskan sendal jepit. Kepada warga, Sinyo hanya ingat kalau dirinya dulu pernah memperkuat tim Persija Jakarta.
Warga yang prihatin, mengantar Sinyo ke kantor Polsek Pancoranmas. Tak lama setelah berita beredar, pihak keluarga pun datang menjemputnya.
ADVERTISEMENT

Sinyo Aliandoe kini telah tiada. Pelatih yang dikenal punya perhitungan cermat itu tutup usial pada tanggal 18 Novenber 2015 di usia 77 tahun meninggalkan banyak kenangan dan prestasi dalam dunia sepak bola tanah air.

"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"