Menebar Semesta Kebermanfaatan Lewat Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Agus Setiawan
Agus Setiawan, berkarya di humas STKIP PGRI Ponorogo. Menulis esai, opini, dan artikel di media cetak dan elektronik. Tergabung dalam komunitas literasi Sutejo Spectrum Center (SSC) dan tim penggerak di Sekolah Literasi Gratis (SLG).
Konten dari Pengguna
26 Januari 2022 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Doc, Humas_stkip pgri ponorogo
zoom-in-whitePerbesar
Doc, Humas_stkip pgri ponorogo
ADVERTISEMENT
Ponorogo – Selasa (24/01/2022) di siang yang terik, empat belas mahasiswa STKIP PGRI Ponorogo melangsungkan pembukaan Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) di Balai Desa Singgahan. KKNT yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Menuju Kemandirian Berkarya Berbasis Literasi” mengandung makna mendalam. Pasalnya, kegiatan tersebut merupakan implementasi ilmu dan pengalaman dalam perkuliahan.
ADVERTISEMENT
Acara pembukaan ini mendapatkan sambutan menarik dari kepala desa. Dibuka oleh Wahid Riyadi, Kepala Desa Singgahan. Ia berpesan, peserta KKNT harus menunjukkan action kepada masyarakat. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh diperkuliahan layak diterapkan untuk perkembangan desa.
“Mari menggali potensi-potensi yang ada di Desa Singgahan, termasuk potensi yang sudah ada namun belum maksimal,” ungkapnya.
Sementara, Heru Setiawan selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 8 menyampaikan ucapan terima kasih kepada perangkat desa yang telah menerima mahasiswa KKNT dengan baik, seperti mencarikan posko dan membantu kegiatan observasi.
“Semoga dapat berjalan dengan lancar, KKNT adalah ladang kebermanfaatan dengan ilmu yang tidak terbatas. Kita akan menemukan banyak realita dalam masyarakat. Mari memaksimalkan potensi yang ada,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi Heru juga menyampaikan amanat dari Sutejo, Ketua STKIP PGRI Ponorogo untuk meninggalkan tiga hal selama masa KKNT, yaitu: kenangan yang baik, kenangan yang baik, dan kenangan yang baik. Pihaknya juga menyinggung, apabila proses belajar hidup dalam masyarakat mengalami satu persen perubahan baik setiap harinya, maka dalam tiga puluh hari telah ada tiga puluh persen perubahan yang berarti.
“Alhamdulillah acara penerjunan KKNT berlangsung lancar dan tertib. Saya berharap mahasiswa memanfaatkan dengan baik kesempatan ini untuk belajar realita sosial yang ada di masyarakat,” tutur Ahmad Pramudyanto, Ketua KKNT 2022 STKIP PGRI Ponorogo.
Kegiatan yang berlangsung secara singkat tersebut menarik perhatian tamu undangan, termasuk perangkat desa. Sesi serah terima mahasiswa KKNT pun berjalan dengan semarak. Prosesi penyerahan yang dilakukan oleh DPL dan berlanjut dengan penyematan tanda peserta sebagai simbolis oleh kepala desa menjadikan moment pembukaan begitu terasa.
ADVERTISEMENT
Miftahus salam yang menjadi ketua koordinator Desa Singgahan menyampaikan banyak rasa syukur dan berharap keberkahan bagi semua anggota kelompoknya.
“Semoga dengan KKNT ini, saya dan teman-teman bisa mendapatkan ilmu bermasyarakat. Kita belajar mengabdikan diri, berbaur dengan masyarakat di Desa Singgahan,” pungas Aryn, wakil koordinator kelompok delapan.
Acara pembukaan dilanjut dengan tasyakuran anggota kelompok. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap kesempatan yang telah diberikan. Sambutan hangat dari masyarakat sekitar menjadikan suasana adaptasi semakin menyenangkan.
“Semoga acara tasyakuran ini dapat memperlancar program kerja dan mempererat persaudaraan antaranggota, mengingat kami juga baru saling mengenal,” pungkas Nur Khikmah Fitriyani, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra.
Pewarta/ Yeni Kartikasari_Mahasiswa KKNT desa Singgahan Editor: Suci dan Agus
ADVERTISEMENT