Pasar Krempyeng; Murah Rezeki Sehat Ekonomi, Sehat Jasmani

Agus Setiawan
Agus Setiawan, berkarya di humas STKIP PGRI Ponorogo. Menulis esai, opini, dan artikel di media cetak dan elektronik. Tergabung dalam komunitas literasi Sutejo Spectrum Center (SSC) dan tim penggerak di Sekolah Literasi Gratis (SLG).
Konten dari Pengguna
11 Februari 2022 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dok, Mahasiswa KKNT desa Pomahan, Kecamatan Pulung
zoom-in-whitePerbesar
dok, Mahasiswa KKNT desa Pomahan, Kecamatan Pulung
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana Minggu pagi (6/2) di Desa Pomahan berbeda dengan minggu-minggu sebelumnya. Masyarakat Desa Pomahan seakan-akan berlomba dengan matahari untuk menampakkan wajahnya. Pagi-pagi sekali mereka berbondong-bondong menuju Balai Desa Pomahan untuk memeriahkan kegiatan pasar krempyeng. Kegiatan yang bertajuk ‘Pasar Krempyeng Murah Rezeki’ tersebut dihadiri oleh ibu-ibu anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pomahan, perangkat desa, masyarakat sekitar, dan mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini adalah momentum yang menyatukan masyarakat. Saya melihat semua masyarakat Desa Pomahan sangat antusias. Dan kami, mahasiswa KKNT merasa senang karena diberi kesempatan untuk bergabung,” ungkap Mahfuth Amiruddin, salah satu mahasiswa KKNT yang terjun dalam acara pasar krempyeng.
Pelaksanaan pasar krempyeng tahun ini membuat suasana sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena pada tahun sebelumnya pasar krempyeng sempat terhenti sekitar dua tahun karena terdampak pandemi Covid-19. Keberadaan pasar krempyeng ini diharapkan mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, terlebih bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19.
“Dengan diadakannya pasar krempyeng, masyarakat menjadi terbantu secara ekonomi. Banyak warga yang menjual hasil karya mereka sehingga warga secara tidak langsung terbantu,” tutur Heni, istri Kepala Desa Pomahan.
ADVERTISEMENT
Pasar krempyeng diadakan setiap satu bulan sekali pada hari Minggu di awal bulan. Biasanya pasar krempyeng dimulai pukul 07.00 sampai 09.00 WIB. Sesuai namanya ‘pasar krempyeng’, di mana kata ‘krempyeng’ itu sendiri dalam bahasa Jawa berarti “cepat bubar”. Jadi, pasar krempyeng adalah pasar yang hanya sebentar saja atau cepat bubar. Pasar Krempyeng ini sudah sangat popular di kalangan masyarakat Ponorogo khususnya masyarakat Desa Pomahan.
Kegiatan pasar krempyeng yang dihelat di Balai Desa Pomahan itu diawali dengan karaoke, dilanjutkan senam sehat yang dipimpin oleh Wiwin dan Sri Supini, warga yang dipercaya sebagai instruktur senam.
“Senam yang kami lakukan adalah sejenis aerobik karena menggunakan digelar di tempat terbuka diiringi musik yang memiliki tempo cepat. Biasanya lagu yang kami gunakan adalah lagu-lagu remix, disko, dan dangdut. Ini adalah salah satu cara untuk menarik perhatian masyarakat agar datang dan meriahkan pasar krempyeng,” ungkap Sri Supini.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Pomahan sangat antusias dan semangat menghadiri acara pasar krempyeng. Hal itu terlihat dari ekspresi wajah dan sikap mereka. Heni mengaku, pelaksanaan pasar krempyeng kali ini lebih ramai dari sebelumnya. Warga yang hadir dua kali lipat lebih banyak. Pihaknya mengungkapkan, meskipun dalam bidang kuliner belum terlalu banyak variasi, namun tak mempengaruhi semangat ibu-ibu PKK. Mereka tetap antusias, sebab warga yang datang tidak hanya sekadar berbelanja tetapi juga dapat menikmati hiburan dengan bonus badan sehat.
“Mohon doa restu kepada seluruh masyarakat Desa Pomahan, mudah-mudahan kegiatan ini terus berjalan ke depannya. Terima kasih untuk mahasiswa KKNT STKIP PGRI Ponorogo karena turut berpartisipasi. Semangat dan sukses selalu. Ponorogo hebat. Bermartabat!” pungkasnya.
Pewarta/ Arimami Edito/ Sri Wahyuni
ADVERTISEMENT