Konten dari Pengguna

Andai Park Hang-seo Melatih Timnas Indonesia, Bagaimana, ya?

Agus Siswanto
Guru Sejarah SMAN 5 Magelang.
16 Juni 2022 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Park Hang-seo pelatih hebat timnas Vietnam yang sukses. (sumber: dokumen VFF via kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Park Hang-seo pelatih hebat timnas Vietnam yang sukses. (sumber: dokumen VFF via kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat blog walking ke salah satu tulisan seorang teman di blog lain, ada satu hal yang menarik perhatian saya. Setelah membaca tuntas, saya pun berpikir, pasti keren kalau hal itu terjadi. Dan sepak bola Indonesia bisa berharap banyak darinya.
ADVERTISEMENT
Inti tulisan dari teman yang bernama Ary Sony ini adalah kemungkinan Park Hang-seo melatih timnas Indonesia U-20. Tema yang diangkat jelas out of the box, masalahnya siapa pun pasti tahu bahwa Park Hang-seo adalah tokoh antagonis bagi sepak bola Indonesia.
Dalam beberapa pertemuan, ucapan maupun gestur Park Hang-seo selalu memancing reaksi negatif bagi publik sepak bola tanah air. Demikian pula saat timnas Vietnam meladeni timnas Indonesia, ada ambisi terpendam dalam diri Park Hang-seo agar Vietnam jangan sampai kalah. Dan bila perlu melumat timnas Indonesia. Sehingga tidak heran jika sepak terjang para pemain timnas Vietnam begitu luar biasa.
Alasan teman tersebut pun masuk akal. Dalam beberapa kesempatan, Park Hang-seo menyatakan ingin istirahat dari kepelatihan di timnas Vietnam. Disampaikan pula bahwa Park Hang-seo ingin melatih tim-tim muda atau tim kelompok umur. Kontrak Park Hang-seo sendiri dengan Vietnam berakhir pada bulan Januari 2023, setengah tahun lagi.
ADVERTISEMENT
Melihat sepak terjang Park Hang-seo selama ini, orang pasti setuju bahwa dia adalah orang yang hebat. Sepak bola Vietnam mampu bertengger di 100 besar peringkat FIFA tak lepas dari campur tangannya. Demikian pula dengan prestasi mengkilap di Asia Tenggara. Vietnam dan Thailand boleh dibilang berada satu lapis di atas timnas negara lain di Asia Tenggara.
Nah jika hal itu dapat terwujud, dapat dipastikan prestasi sepak bola Indonesia akan meroket. Pembinaan usia dini yang dipegang oleh Park Hang-seo akan menjadi modal bagi timnas senior ke depan. Sebab sudah bukan rahasia lagi bahwa pembinaan usia dini inilah yang menjadi ujung pangkal moncer-nya prestasi Vietnam dalam kancah sepak bola.
Akan lebih hebat lagi jika ada kolaborasi antara duo Korea, Shin Tae-yong dan Park Hang-seo. Jika Shin Tae-yong menangani timnas senior, Park Hang-seo kebagian melatih yang junior. Jadi pengaruh Korea di Indonesia tidak hanya di dunia hiburan dan makanan saja, akan tetapi juga dalam bidang sepak bola.
ADVERTISEMENT
Tapi semau itu hanya sekedar angan saja. Karena untuk mewujudkan hal itu, banyak hal yang harus diperhitungkan. Apakah Park Hang-seo mau menerima tawaran ini? Karena kalau pun mau, dia tidak akan banyak mengalami kendala. Saya yakin Park Hang-seo sangat mengenal sepak bola Indonesia melalui berbagai laga yang menghadapkan mereka dengan timnas Indonesia.
Kedua, apakan Shin Tae-yong mau berbagi kursi. Sebab pada seorang pelatih, tidak semua mau berbagi dengan pelatih lain. Apalagi jika keduanya merasa sebagai pelatih besar. Penempatan Park Hang-seo sebagai pelatih timnas kelompok umur tentunya perlu diperbincangkan lebih dalam. Lain halnya jika Park Hang-seo mempunyai kemauan itu. Maka tidak ada masalah.
Pertimbangan ketiga, ini yang sangat penting. Ada duit enggak? Pelatih sekaliber Park Hang-seo, yang bukan model pelatih ‘kaleng-kaleng’ pasti pasang bandrol tinggi atas kompetensinya. Mungkin masih belum hilang dari ingatan kita saat Luis Milla harus hengkang dari Indonesia gegara urusan ini. Tapi kalau PSSI punya komitme kuat, saya kira semua dapat terwujud.
ADVERTISEMENT
Sebagai pecinta Garuda, saya sih berharap banyak. Paling tidak pembinaan pemain sejak usia dini mendapat perhatian serius. Guyuran dana yang besar ditambah pelatih yang kompeten, akan menjadi ramuan hebat untuk kejayaan Garuda ke depan.
Lembah Tidar, 16 Juni 2022