Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apriyani Rahayu, Sebuah Metamorfosis yang Sempurna
4 Juli 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sore kemarin, secara sah dan meyakinkan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia meraih gelar pertamanya dalam Malaysia Open 2022. Pasangan ganda wanita baru Indonesia ini mampu mempecundangi ganda putri Tiongkok, Zhang Shu Xian/ Zheng Yu dengan permainan rubber game yang menguras tenaga.
ADVERTISEMENT
Gelar ini benar-benar terasa spesial bagi keduanya. Apalagi kalau bukan karena mereka adalah pasangan yang baru dijodohkan, selepas Greysia Pooli, pasangan Apriyani Rahayu mengundurkan diri dari dunia bulu tangkis. Sedangkan Siti Fadia sendiri, semula adalah pasangan dari Ribka Sugiarto.
Pilihan pelatih untuk menjodohkan keduanya ternyata tidak salah. Gebrakan pertama mereka tunjukkan dengan menjuarai nomor perorangan SEA Games 2021, kemarin. Setelah itu Apriyani Rahayu/ Siti Fadia selalu tampil menawan di setiap turnamen, walaupun belum mendapat gelar.
Capaian lain yang tidak kalah keren adalah aksi mereka menggulingkan para penghuni top ten peringkat BWF. Termasuk di antaranya pasangan Tiongkok Chen Qing Chen/ Yia Jofan, penghuni peringkat 1 ganda putri BWF. Maka tak heran jika pasangan baru ini mendapat julukan baru sebagai ‘pembunuh ganda putri top dunia’.
ADVERTISEMENT
Di balik kesuksesan yang dicapai keduanya, ada satu hal yang menarik berkaitan dengan Apriyani Rahayu. Ibarat kupu-kupu, Apriyani Rahayu kini tampil dalam wujud baru. Wujud inilah yang tampaknya menjadi pembenda itu.
Perubahan itu terjadi ketika Apriyani Rahayu dipasangkan dengan Siti Fadia, yang note bene pemain yunior. Posisi Apriyani Rahayu saat masih duet dengan Greysia Pooli seketika berubah. Sebab dahulu, Greysia Pooli lah paling sering menegur dan mengarahkan Apriyani Rahayu, kini situasi itu berubah. Kini Apriyani Rahayu tampil lebih dewasa dalam ‘membimbing’ Siti Fadia.
Mungkin belum lepas dalam ingatan kita, adegan Apriyani Rahayu cium tangan Greysia Pooli dalam sebuah pertandingan, saat dia bikin kesalahan. Momen kedua yang luar biasa adalah komunikasi keduanya. Selalu ada senyum di antara keduanya, baik saat mendapat kemenangan atau pun mengalami kekalahan. Termasuk saat salah satu dari mereka melakukan kesalahan. Tinggalan dari Greysia Pooli ini tampaknya dilestarikan oleh Apriyani Rahayu. Terbukti dalam setiap pertandingan, komunikasi antara Apriyani Rahayu dan Siti Fadia begitu cair. Jika dahulu Greysia Pooli yang selalu mampu membesarkan hati Apriyani Rahayu, kini tugas itu bergeser padanya.
ADVERTISEMENT
Semua ini terasa luar biasa, karena kematangan atau kedewasaan Apriyani Rahayu telah ada di usia 24. Jika hak ini mampu dipertahankan, bukan tidak mungkin keduanya akan menjadi pasangan ganda putri yang disegani di dunia bulu tangkis, seperti Ahsan/ Hendra, terutama dalam permasalahan attitude.
Lembah Tidar, 5 Juli 2022