Bagus Kahfi, Anak Ajaib dari Magelang

Agus Siswanto
Guru Sejarah SMAN 5 Magelang.
Konten dari Pengguna
13 September 2021 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pecinta sepak bola di tanah air pasti tidak asing dengan pesepakbola satu ini, Bagus Kahfi. Karirnya bersinar begitu hebat di usia muda, membuat dirinya menjadi buah bibir persepakbolaan nasional. Dan pada akhirnya membawa dirinya menjadi bagian dari Jong Utrecht, klub keren di Liga Belanda.
ADVERTISEMENT
Munculnya Bagus Kahfi di persepakbolaan nasional sebenarnya tidak sendiri. Dia tampil dengan kembarannya, Bagas Kahfa. Wajah keduanya sepintas sama, seperti Upin dan Ipin layaknya. Yang membedakan adalah pada posisi mereka di lapangan. Bagus Kahfi tampil sebagai striker yang ngeyel, sulit dihentikan lawan. Sedangkan Bagas Kahfa menjadi pemain belakang yang bermain lugas, dan terkadang beroperasi di kotak penalti lawan saat mendapat kesempatan.
Saya mungkin termasuk orang yang beruntung berkait dengan Bagus Kahfi. Keberuntungan pertama adalah saya tinggal sekota dengan idola saya ini. Sehingga saya sempat beberapa kali melihatnya secara langsung. Sedangkan yang kedua, saya pernah mengajar Bagus Kahfi meskipun hanya setengah tahun, sebelum akhirnya dia pindah ke Sumatra karena panggilan klub di sana.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Bagus Kahfi di SMA 5 Magelang, tempat saya mengajar bukannya tanpa sebab. Saat itu sekolah kami mempunyai program sekolah unggulan dalam bidang olah raga. Salah seorang wasit senior PSSI, Suprihatin menjadi guru olah raga di sekolah kami. Sehingga dengan ilmu yang dimilikinya, Pak Suprihatin membina kegiatan sepak bola di sekolah kami. Maka tidak heran karena tangan dinginnya SMA Negeri 5 Magelang ditakuti sekolah mana pun dalam urusan sepak bola.
Bagus Kahfi dan Bagas Kahfa pun menjadi bagian dari kesebelasan kami. Maka dapat dibayangkan bagaimana kedua bersaudara ini selalu berhasil mengobrak-abrik kesebelasan lawan. Sisi lain yang menarik, keberadaan Bagus Kahfi dan Bagas Kahfa menjadi magnet bagi setiap anak yang menyukai sepak bola untuk masuk ke sekolah kami.
ADVERTISEMENT
Namun meskipun mereka siswa sekolah kami, mereka sangat jarang berada di sekolah. Penyebabnya adalah kemampuan keduanya tercium oleh PSSI. Sehingga keduanya menjadi anggota timnas U-14. Maka sejak pemanggilan itu keduanya sangat jarang berada di sekolah. Kesibukan mereka beralih dengan mengikuti pemusatan latihan, maupun mengikuti berbagai pertandingan membela Indonesia di dalam ataupun luar negeri.
Meski kehilangan keduanya, saya selalu mengikuti sepak terjangnya, terutama Bagus Kahfi. Saya ikutu setiap penampilannya di timnas U-14 maupun U-16. Demikian pula saat Bagus Kahfi mengikuti program PSSI di Inggris. Rasanya bangga saat Bagus Kahfi mampu mengecoh para pemain muda dari akademi sepak bola di Inggris. Kebanggaan lain juga muncul karena Bagus Kahfi menjadi anak emas Deni Wisee mantan pemain Chelsea di Inggris.
ADVERTISEMENT
Aksi Bagus Kahfi dalam berbagai pertandingan di Asia Tenggara pun tak luput dari pengamatan saya. Serasa kaki ikut berlari saat Bagus Kahfi beraksi di depan gawang Thailand, Vietnam maupun Malaysia. Bahkan saya pun ikut berteriak saat kaki Bagus Kahfi dihajar para pemain lawan. Maka tak heran ketika salah seorang teman bertanya pada saya siapa atlet Indonesia yang jadi idolamu? Saya jawab dengan tegas, Bagus Kahfi.
Kebanggaan saya makin bertambah saat setengah tahun yang lalu, Bagus Kahfi menandatangani kontrak dengan klub sepak bola Belanda Jong Utrecht. Bagus Kahfi direkrut untuk menjadi bagian dari klub elite Liga Belanda tersebut. Meskipun masih di tingkat junior, saya pikir tidak mengapa. Semoga Bagus Kahfi mampu membuktikan bahwa orang Indonesia bisa juga bermain bola dengan apik. Serta siapa tahu Jong Utrecht menjadi pintu masuk Bagus Kahfi menuju klub-klub hebat di Eropa.
ADVERTISEMENT
*****
sumber: www.pixabay.com