Juergen Klopp Pintar, Ancelotti Cerdik

Agus Siswanto
Guru Sejarah SMAN 5 Magelang.
Konten dari Pengguna
29 Mei 2022 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agus Siswanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gelar ke-14 Real Madrid dalam Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool dini hari tadi. (sumber gambar: REUTERS via kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gelar ke-14 Real Madrid dalam Liga Champions setelah mengalahkan Liverpool dini hari tadi. (sumber gambar: REUTERS via kumparan)
ADVERTISEMENT
Laga final Liga Champions dini hari tadi menegaskan lagi sebuah pendapat tentang sebuah pertandingan sepak bola. Pendapat itu mengatakan, sebagus apa pun statistik sebuah klub dalam sebuah pertandingan, tidak akan berarti apa pun, manakala klub tersebut tidak mampu memetik kemenangan.
ADVERTISEMENT
Bukti terkini itu muncul dari statistik pertandingan yang diusung Liverpool dini hari tadi. Memenangi penguasaan bola dan puluhan tembakan ke gawang lawan, ternyata tidak berarti apa-apa. Bayangkan saja, dari 24 tembakan yang 9 di antaranya mengarah ke gawang Real Madrid, tidak satu pun menghasilkan gol. Sedangkan Real Madrid sendiri hanya melepaskan 2 tembakan ke gawang Liverpool, dan salah satunya menghasilkan gol.
Gambaran itu menunjukkan betapa hebatnya Real Madrid dalam mengefektifkan peluang yang dimilikinya. Untuk menghempaskan Liverpool ternyata tidak membutuhkan berondongan begitu banyak peluru. Dua peluru yang ditembakkan, salah satunya menghujam dalam ke tubuh lawan. Dan melemparkan Liverpool kembali ke titik nol.
Ada sebagian orang mengatakan kemenangan ini adalah faktor keberuntungan yang tengah ada pada diri Real Madrid. Hal ini didasarkan pada beberapa kali sepakan para pemain Liverpool digagalkan oleh tiang gawang atau malahan mendekat ke tangan Tibhaut Courtois. Pendapat ini sah-sah saja. Karena memang kenyataannya begitu.
ADVERTISEMENT
Namun satu hal yang mungkin harus disimak adalah kemungkinan besar semua karena taktik yang diterapkan Ancelotti, sang pelatih. Dia pasti menyadari bahwa Liverpool akan memberondong Real Madrid dengan serangan bak gelombang tsunami. Kedahsyatan para punggawa Liverpool di Liga Primer maupun sepanjang perhelatan Liga Champions sangat mengerikan.
Apa yang dikhawatirkan Ancelotti terbukti. Pada babak pertama, tak kurang dari 7 tendangan punggawa Liverpool mengarah ke gawang Real Madrid. Positioning yang diterapkan Tibhaut Courtois ternyata banyak membantu. Garis pertahanan yang dibuat rendah dan disiplin para pemain mampu meredam semuanya, terbukti dengan tidak adanya gol yang tercipta.
Apa yang disiapkan oleh Ancelottii adalah serangan balik terhadap garis pertahanan Liverpool. Meski sesekali, menjelang akhir babak pertama sepakan pemain Real Madrid sempat masuk ke gawang Liverpool, meskipun akhirnya dianulir. Hal ini menunjukkan bahwa serangan balik itu efektif.
ADVERTISEMENT
Puncak dari rencana Ancelotti menemui hasilnya pada menit ke -59. Vinicius Junior dengan cerdik berada di belakang Trent Alexander-Arnold yang fokus mengawasi gerakan Benzema dan melesakkan bola ke gawang Allison. Dan skor pun berubah 1 – 0 untuk kemenangan Real Madrid.
Lesakan gol Vinicius Junior ini jelas mengagetkan Liverpool yang tengah asyik menyerang. Tak urung gol ini membuat punggawa Liverpool semakin panik. Posisi nyaman dengan menyerang, berubah menjadi kepanikan dan keterburu-buruan. Sehingga tak urung beberapa pelanggaran oleh pemain Liverpool pun terjadi.
Setelah gol tersebut, peluang bagi Liverpool bukan berarti tidak ada sama sekali. Beberapa sepakan Sadio Mane maupun Salah tetap tidak mampu merubah keadaan. Penampilan Tibhaut Cuortois yang malam itu begitu sempurna, menjadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Walhasil pertandingan ditutup dengan skor 1 – 0 untuk Real Madrid. Sebuah gol yang begitu mahal harganya untuk gelar ke-14 bagi Real Madrid terkait Liga Champions. Bagi Liverpool sendiri, penyesalan menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan. Seandainya pada babak pertama salah satu dari 7 peluang itu berujung gol, maka dapat dipastikan akan lain situasinya. Namun lagi-lagi kecerdikan ternyata mampu mengalahkan keperkasaan pihak lain.
Lembah Tidar, 29 Mei 2022