Konten dari Pengguna

Infrastruktur, Mendekatkan Yang Jauh

agus supriyanto
Pendidikan DIII Anggaran pada STAN Prodip Keuangan lulus tahun 1997, saat ini menjadi Pegawai Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bogor.
28 Agustus 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari agus supriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.jasamarga.com/bisnis-jasa-marga/bisnis-konsesi
zoom-in-whitePerbesar
https://www.jasamarga.com/bisnis-jasa-marga/bisnis-konsesi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan September tahun lalu, kami memenuhi undangan hajatan ke Delanggu, Klaten. Daerah yang terkenal dengan berasnya, beras rojolele. Untuk membedakan dengan rojolele lainnya. Namanya sering disebut rojolele delanggu. Kesempatan ini, kami tidak akan melewatkan untuk sekedar mampir ke kota terdekatnya, Solo, untuk melihat-lihat batik. Setelah selesai acara kondangan, pulangnya diusahakan untuk mampir sebentar ke laweyan dan pasar Klewer. Rencana ini sebenarnya sudah lama sekali kami rencanakan, tapi belum kesampaian.
ADVERTISEMENT
Kemudian Kami melakukan cek waktu tempuh perjalanan, kalau melihat di google map, akan memakan waktu sekitar 7 jam untuk sampai di lokasi dengan menggunakan kendaraan roda empat. Masih cukup waktu kalau hanya sekedar mampir sebentar ke laweyan atau pasar klewer.
Berangkatlah kami dari Bogor jam 6 pagi. Kami menggunakan jalan tol mulai dari Kota Bogor. Dimulai Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) lanjut jalan tol Jagorawi kemudian tol Jakarta-Solo. Walaupun cukup menguras kantong untuk membayar penggunaan jalan tol ini, tapi waktu tempuh sampai ke Klaten ternyata lebih cepat dari perkiraan. Kecepatan melambat ketika menggunakan jalan umum solo-yogya. Setelah mampir sebentar di rest area Tegal, buat mengisi bensin, berganti baju dll. Kemudian kami, kembali melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah, sampai di Delanggu jam 2 siang. Dari Bogor ke Klaten, kami bisa dapat menikmati perjalanan, jalanan lancar dan kondisi nya pun sangat baik.
ADVERTISEMENT
Setelah keperluan di delanggu, Klaten selesai, kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke Bogor. Sempat mampir sebentar di laweyan, untuk melihat-lihat batik. Banyak sekali ragam batik yang ditawarkan, harganya pun juga demikian. Ada yang murah sampai yang mahal disesuaikan dengan jenis batiknya.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Bogor. Perjalanan kembali juga lancar dan sampai di kota Bogor, sekitar jam 1 malam.
Teringat Brexit
Dulu, untuk melakukan perjalanan ke Solo akan memakan waktu lebih lama. Bahkan tidak mungkin bisa dilakukan perjalanan pulang pergi (PP) dalam waktu 1 hari. Perjalanan tersebut akan bisa menghabiskan waktu paling tidak 2 hari PP, banyak waktu hanya habis di jalan. Waktu itu, jalan tol belum tembus sampai ke Surabaya. Waktu itu, tol nya baru sampai Brebes.
ADVERTISEMENT
Jadi teringat kejadian Brexit, saya termasuk yang kena peristiwa menghebohkan tersebut. Bayangkan saja, begitu keluar tol brebes, langsung berhenti, semalam suntuk di tempat. Tidak bergerak sama sekali. Peristiwa yang luar biasa dan pertama kali mengalami hal tersebut selama melakukan perjalanan ke jawa tengah.
Kenapa harus infrastruktur
Kalau secara hitungan ekonomi, mungkin pembangunan tersebut tidak akan segera memberikan keuntungan. Namun kenapa pemerintah tetap membangunnya. Pasti ada suatu alasan yang mendasari pembangunan tersebut.
Kalau untuk sebuah perusahaan, pembangunan yang tidak memberikan keuntungan pasti tidak akan dikerjakan. Bagaimana perusahaan tersebut akan tumbuh kalau tidak mendapat keuntungan. Tapi bagi pemerintah, walaupun dihitung secara ekonomi tidak memberikan keuntungan. Pemerintah akan tetap mengerjakan. Mungkin itulah yang disebut tugas Pemerintah yakni memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat. Layanan umum diberikan agar masyarakat memperoleh kemudahan, kenyamanan dan keuntungan.
ADVERTISEMENT
Keuntungan yang diperoleh masyarakat atau akses kemudahan yang diperolehnya serta waktu tempuh yang cepat, tentunya akan menggerakkan perekonomian daerah satu dengan daerah lainnya. Tidak saat ini, pasti suatu saat nanti. Tidak ada yang instan. Semuanya butuh proses. Pemerintah merupakan jembatan bagi proses tersebut.
Sehingga suatu saat nanti, akan ada yang mengatakan wah, untung dikerjakan, coba kalau tidak dikerjakan.
Begitu pun Pembangunan Infrastruktur, Pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Infrastruktur seperti ini, hanya sebagai sarana konektivitas dan memudahkan transportasi. Pengiriman akan semakin cepat dan lancar. Pengiriman hasil pertanian, perkebunan dll, bisa segera sampai secepat mungkin. Pembangunan ini juga membuat investor untuk mendirikan usahanya di sepanjang jalan ini atau mendirikan industri dengan lokasi yang tidak jauh darinya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan infrastruktur dapat menekan arus urbanisasi. Apabila industri tumbuh, maka akan ada geliat di tempat tersebut. Industri membutuhkan tenaga kerja yang akan dapat terisi oleh masyakarat sekitar daerah tersebut. Tinggal bagaimana daerah bisa memanfaatkan hal tersebut dengan baik. Perkebunan dan pertanian akan semakin menarik karena hasilnya dapat segera dikirim ke kota besar. Disamping itu, Orang orang pun juga tidak segan lagi untuk pergi sekedar wisata, jalan jalan, silaturahim ke saudara karena waktu tempuh pun semakin cepat.
Pembangunan yang masif, tidak hanya disini, tapi juga diluar sana. Sehingga akan memunculkan daerah-daerah baru yang akan tumbuh dan berkembang di sekitarnya.
Semoga pembangunan seperti ini, akan terus berlanjut. Itu harapannya, harapan bagi semua orang, tidak hanya saya, tentunya yang lain juga akan merasakan demikian.
ADVERTISEMENT