Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Media Massa di Antara Media Massa Partisan
9 Oktober 2023 7:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Agus Budiana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ungkapan terkenal dari seorang Napoleon Bonaparte yang sangat fenomenal adalah "saya lebih takut pena wartawan daripada seribu bayonet musuh." Selintas terdengar naif, namun makna yang terkandung dari ucapannya tersebut sangat mendalam dan bermakna, ternyata kekuatan tulisan para wartawan lebih tajam dan mematikan bagi siapa pun yang menjadi sasaran media massa.
ADVERTISEMENT
Sebagai sub sistem dari suatu sistem, media massa mempunyai peran dan fungsi yang sangat menentukan dalam membangun perjalanan suatu bangsa, begitu pula dalam sistem politik kenegaraan yang menganut sistem demokrasi, media merupakan pilar kekuatan ke empat setelah eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Dapat kita bayangkan media massa mempunyai kekuatan dan pengaruh yang sangat luar biasa melalui opini publik yang dibangunnya. Dengan media massa suatu kondisi dapat berjalan dengan kondusif, tentram, dengan media massa pula suatu kondisi dapat berubah dengan cepat.
Fungsi Legal Formal
Semua informasi yang akan diterbitkan, ditayangkan senantiasa beracuan pada prinsip-prinsip jurnalisme yang baik, objektif, imparsialitas, cover both side dan selalu merujuk pada ketentuan UU no 40 tahun 1999 pers dan kode etik jurnalistik.
ADVERTISEMENT
Pada saat menjalankan fungsinya, saat itu pula media massa sedang mempertaruhkan kredibilitasnya di masyarakat. Apakah layak atau tidak sebagai media yang mampu menjadi pencerah dan rujukan bagi masyarakat dengan segala potensi yang dimilikinya.
Rambu-rambu di atas, adalah legal formal sekaligus nilai-nilai moral dan Etik bagi semua wartawan dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga semua wartawan dijamin secara fakta dan hukum, di mana nantinya akan menjadi pelindung dan penegas, ketika wartawan berbenturan dengan permasalahan di lapangan.
Tantangan
Tantangan yang dihadapi oleh media massa saat ini adalah harus konsisten menempatkan posisi pada fungsinya sebagai salah satu agen pembaharu yang mampu menjadi penyeimbang dari siapa pun, dan mampu menjadi pengawas yang kritis, konstruktif agar para pihak yang menjadi objek informasi media massa, mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan lain yang patut menjadi catatan adalah, ada sebagian media-media massa partisan di mana dalam menjalankan fungsinya terkadang diberi muatan-muatan kepentingan tertentu. Sehingga masyarakat tidak dapat membedakan mana yang objektif dan mana yang sebaliknya.
Masyarakat saat ini sudah cerdas dalam mengonsumsi media massa, mana yang murni dan mana yang partisan. Budaya literasi media saat ini sudah tersebar di lingkungan masyarakat dan menjadi kesadaran utama dalam menelaah media massa. Sehingga masyarakat dapat memilih, memilah dan menentukan media massa yang akan dijadikan rujukan dalam sumber informasinya.
Walaupun ada sebagian media massa yang dimiliki oleh beberapa kelompok tertentu karena kuatnya kapital yang dimiliki, namun ketika masuk pada ranah pers sebagai inti dari media massa, seyogyanya tetap kembali pada marwahnya dan menempatkan profesionalisme fungsi media massa yang baik. dengan nilai prinsip jurnalisme sebagai acuannya.
ADVERTISEMENT
Landasan Moral Dewan Pers
Dikaitkan dengan tahun politik menjelang pemilu sekarang ini, dan bila kita merujuk pada Surat Edaran Dewan Pers no 01/SE-DP/XII/2022. tentang Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab Untuk Pemilu 2024 yang Berkualitas sebagaimana dikutip dari laman dewanpers.go.id secara garis besar:
ADVERTISEMENT
Rambu-rambu moral dan etik yang di berikan oleh Dewan Pers tetap harus menjadi acuan bagi seluruh media massa, dalam surat edaran tersebut terkandung muatan-muatan nilai yang wajib dimiliki oleh semua media massa termasuk dalam hal ini ujung tombak di lapangannya, yaitu para wartawan. Kepentingan nasional, Profesionalisme wartawan, netralitas adalah kata kunci penting dalam pelaksanaan fungsi persnya, baik dalam proses pemilu maupun proses lainnya diluar pemilu.